74
Gambar 8. Histogram Distribusi Frekuensi Data Pendidikan Kewirausahaan
c. Kecenderungan Variabel Kecendrungan variabel digunakan untuk memperoleh ketegasan
dalam pengkategorian variabel. Perhitungan untuk mencari nilai kategori kecenderungan variabel pendidikan kewirausahaan yang diukur dengan 16
item kuesioner yang diberikan kepada 96 responden, maka dapat dilakukan perhitungan kategori.
1 Perhitungan Nilai Rata-rata Ideal M
i
dan Standar Deviasi Ideal SD
i
a M
i
nilai rata-rata ideal = ½ nilai tertinggi + nilai terendah M
i
= ½ 63 + 35 M
i
= 49 b SD
i
Standar deviasi ideal =
1 6
nilai tertinggi – nilai terendah
SD
i
=
1 6
63 – 35
SD
i
= 4,66 = 5 pembulatan ke atas
14 9
25 19
16
7 5
1 4
8 12
16 20
24 28
35-38 39-42
43-46 47-50
51-54 55-58
59-62 63-66
F re
k uens
i
Kelas Interval Distribusi Frekuensi Kelas Interval Pendidikan Kewirausahaan
75
Berdasarkan perhitungan kategori, maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi kategori kecenderungan pada Tabel 15 berikut:
Tabel 15. Distribusi Kecenderungan Data Pendidikan Kewirausahaan
No Interval
Frekuensi Persentase Kategori
1 X ≥ 57
6 6,3
Sangat Tinggi 2
52 ≤ X 57 19
19,8 Tinggi
3 47 ≤ X 52
20 20,8
Cukup 4
42 ≤ X 47 30
31,3 Rendah
5 X 42
21 21,9
Sangat Rendah Total
96 100
Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan pada Tabel 12, X adalah skor total dari hasil pengisian
kuesioner setiap responden. Distribusi frekuensi kecenderungan data variabel pendidikan kewirausahaan menunjukan: nomor 1 menunjukan
interval X lebih besar atau sama dengan 57 dengan frekuensi 6 menunjukan kategori sangat tinggi, nomor 2 menunjukan interval X lebih
besar atau sama dengan 52 dan X kurang dari 57 dengan frekuensi 19 menunjukan kategori tinggi, nomor 3 menunjukan interval X lebih besar
atau sama dengan 47 dan X kurang dari 52 dengan frekuensi 20 menunjukan kategori cukup, nomor 4 menunjukan interval X lebih besar
atau sama dengan 42 dan X kurang dari 47 dengan frekuensi 30 menunjukan kategori rendah, dan nomor 5 menunjukan interval X kurang
dari 42 dengan frekuensi 21 menunjukan kategori sangat rendah. d. Pie Chart
Berdasarkan pada Tabel 15 kecenderungan data pendidikan kewirausahaan maka dapat digambaran dengan diagram lingkaran sesuai
dengan Gambar 8.
76
Gambar 8. Diagram Lingkaran Kecenderungan Data Pendidikan Kewirausahaan
4. Motivasi Berwirausaha
Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel motivasi berwirausaha diolah menggunakan bantuan program SPSS Statistics 20 berdasarkan data
yang diperoleh di lapangan. Berikut hasil pengolahan data analisis deskriptif variabel motivasi berwirausaha tertera pada Tabel 16.
Tabel 16. Hasil Analisis Deskriptif Data Motivasi Berwirausaha
Analisis Motivasi Berwirausaha
N 96
Mean 44,36
Median 44
Mode 37
a
Std. Deviation 8,265
Range 31
Minimum 28
Maximum 59
Sum 4259
Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan deskripsi statistik pada tabel 16, hasil analisis menunjukan
bahwa jumlah responden N sebanyak 96 siswa, skor rata-rata mean sebesar 46,36, skor tengah median adalah 44, skor paling sering muncul
mode adalah 37, 41, dan 54, dalam Tabel 16 pada Mode hasilnya 37
a
karena dalam analisis menggunakan SPSS Statistics 20 data yang dihasilkan secara
77
Ascending dari yang terkecil skor 37 dengan frekuensi 6, skor 41 dengan jumlah frekuensi adalah 6, skor 54 dengan jumlah frekuensi juga 6, yang
tertera pada lampiran, skor tertinggi Maximum adalah 59 sedangkan skor terendah Minimum adalah 28. Hasil analisis juga menunjukkan skor
simpangan baku Std. Deviation sebesar 8,265, rentang skor data Range sebesar 31, dan jumlah skor keseluruhan Sum adalah 4259. Berikut adalah
perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan histogram, yaitu:
a. Tabel Distribusi Frekuensi 1 Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,3 log n
Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,3 log 96 Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,3 x 1,98227
Jumlah Kelas Interval = 1 + 6,541491 Jumlah Kelas Interval = 7, 541491 = 8 pembulatan ke atas
2 Panjang kelas =
� � � � �ℎ
� �
Panjang kelas =
8
Panjang kelas = 3,875 = 4 pembulatan ke atas Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat dibuat tabel distribusi
frekuensi kelas interval yaitu seperti pada Tabel 17.
78
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kelas Interval Data Motivasi Berwirausaha
No Interval
Frekuensi Frekuensi
1 28-31
7 7,3
2 32-35
7 7,3
3 36-39
16 16,7
4 40-43
16 16,7
5 44-47
12 12,5
6 48-51
14 14,5
7 52-55
16 16,7
8 56-59
8 8,3
Total 96
100 Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan pada Tabel 17 distribusi frekuensi kelas interval variabel motivasi berwirausaha menunjukan: nomor 1 yaitu kelas interval
28 sampai dengan 31 sebanyak 7 siswa sebesar 7,3, nomor 2 yaitu interval 32 sampai dengan 35 sebanyak 7 siswa sebesar 7,3, nomor 3
yaitu interval 36 sampai dengan 39 sebanyak 16 siswa sebesar 16,7, nomor 4 yaitu interval 40 sampai dengan 43 sebanyak 16 siswa sebesar
16,7, nomor 5 yaitu interval 44 sampai dengan 47 sebanyak 12 siswa sebesar 12,5, nomor 6 yaitu interval 44 sampai dengan 47 sebanyak 12
siswa sebesar 12,5, nomor 7 yaitu interval 52 sampai dengan 55 sebanyak 16 siswa sebesar 16,7, nomor 8 yaitu interval 56 sampai
dengan 59 sebanyak 8 siswa sebesar 8,3. b. Histogram
Sesuai dengan Tabel 17 tentang distribusi frekuensi kelas interval variabel motivasi berwirausaha, maka dapat digambarkan dalam bentuk
diagram batang seperti dalam Gambar 10.
79
Gambar 10. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Berwirausaha c. Kecenderungan Variabel