26 kelompok tani yang dinamis, sehingga para petani mempunyai disiplin,
tanggung jawab dan terampil dalam bekerjasama mengelola kegiatan usaha tani. Kelompok tani dapat dikembangkan melalui kerjasama antar kelompok
dengan membentuk gabungan kelompok tani. Kelompok ini merupakan wadah kerjasama antar kelompok tani untuk meningkatkan usaha ke arah yang
lebih besar dan bersifat komersial. Menurut Turindra 2009: 11 terdapat lima ciri kelompok tani efektif
yaitu: 1. Merupakan kelompok yang efektif yang terdiri dari kurang lebih 10 orang untuk bekerjasama dalam hal belajar teknologi, pengambilan keputusan,
produksi, dan lainnya, 2. Anggota para petani berada dalam pengaruh kontak tani, 3. Para aggota kelompok tani memiliki tujuan yang sama, UT yang
sejenis, 4. Para anggota memilki kegemaran sejenis, tradisi, bahasa, domisili, lokasi UT, status ekonomi, pendidikan dan usia, 5. Bersifat Informal dimana
terbentuk atas dasar keinginan dan pemufakatan pra anggota, memilki aturan, waktu tidak tertulis, adanya pembagian kerja dan tanggung jawab bukan
pengurus, hubungan antar anggota luwes, solider dan percaya
Kelima ciri kelompok tani tersebut merupakan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembentukan kelompok tani. Sedangkan keberadaan kelompok tani memiliki fungsi sebagai media interaksi saling membelajarkan
antar anggota, sebagai wadah kerjasama antar anggota,dan sebagai kesatuan swadaya masyarakat. Sehingga keberadaan kelompok tani pada masyarakat
pedesaan merupakan salah satu wadah untuk menjalin kerjasama dan keakraban. Keberadaannya perlu adanya dukungan dari pihak pemerintah
maupun swasta agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar.
b. Definisi Kelompok Wanita Tani
Para isteri petani atau perempuan pedesaan juga memiliki suatu wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
Wadah kegiatan tersebut dinamakan kelompok wanita tani. Kelompok wanita
27 tani merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani yang para anggotanya
terdiri dari para wanita-wanita yang berkecimpung dalam kegiatan pertanian. Kelompok Wanita Tani adalah kumpulan ibu-ibu istri petani atau para wanita
yang mempunyai aktivitas dibidang pertanian yang tumbuh berdasarkan keakraban, keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan
sumberdaya pertanian untuk bekerjasama meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan anggotanya.
Dalam hal ini terlebih dahulu dibedakan antara istilah perempuan dengan wanita. Istilah perempuan adalah orang atau manusia yang dapat
menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui. Sedangkan istilah wanita merupakan perempuan yang telah dewasa atau kaum dewasa. Dalam hal ini
istilah perempuan dimaksudkan bahwa mereka belum berdaya, belum berkarir, sehingga melalui kegiatan pemberdayaan dalam bentuk pembelajaran
life skill
dapat berdaya, berkarir,atau produktif. Dalam penelitian ini konsep kelompok wanita tani lebih berkonsentrasi pada aktivitas pertanian untuk para
perempuan. Berbeda dengan kelompok tani yang lainnya. Kelompok wanita tani
dalam pembinaannya diarahkan untuk mempunyai suatu usaha produktif dalam lingkup rumah tangga yang memanfaatkan atau mengolah hasil-hasil
pertanian maupun perikanan, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga. Selain itu, seiring berkembangnya kebutuhan perempuan pedesaan,
kegiatan kelompok wanita tani diarahkan pula untuk memberikan pendidikan maupun pelatihan keterampilan perempuan.
28 Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk membantu para
perempuan dalam mengelola usaha pertanian. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk usaha penyetaraan gender yang diupayakan oleh kelompok
wanita tani. Hal ini menunjukkan bahwa pada bidang pertanian pun juga dapat dilakukan oleh para perempuan. Oleh karena itu, kegiatan ini dapat
mengembangkan partisipasi para perempuan tani untuk mendapatkan penghasilan sendiri. Selain itu, dapat menjadikan perempuan yang mandiri
sehingga ketergantungan istri terhadap laki-laki yang cukup tinggi dapat berkurang.
3. Kajian Tentang Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sumber Daya