Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

32 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:1 keberadaan kelompok produksi emping mlinjo mampu meningkatkan produktivitas anggota secara material cukup membuktikan bahwa kelompok tersebut dapat dijadikan alternatif dalam bidang ekonomi. 2 keberadaan kelompok produksi emping melinjo mampu menjadi sumber belajar bagi anggota sehingga dapat meningkatkan pengetahuan,pengalaman, dan memberikan kontribusi dalam perubahan sikap.3 keberadaan kelompok produksi emping mlinjo mampu menciptakan lapangan kerja bagi warga masyarakat pedesaan terutama sebagai pekerjaan sampingan. 4 melalui kegiatan yang dilakukan kelompok produksi emping mlinjo mampu meningkatkan partisipasi masyarakat pedesaan dalam pembangunan dengan kesadaran dan pengetahuan yang telah dibentuk.5 kelompok produksi emping mlinjo memiliki prospek pengembangan bagi warga masyarakat pedesaan dalam meningkatkan kualitas hidup. Melalui upaya pendekatan PLS perhatian dan dukungan khusus dari berbagai pihak terkait perlu ditingkatkan baik melalui pembinaan, pendidikan, pelatihan, peningkatan ketrampilan dan pengawasan yang bersifat membangun dengan harapan akan semakin maju berkembang dan memberikan dorongan bagi terwujudnya kelompok usaha yang lain.

C. Kerangka Berpikir

Perempuan merupakan salah satu sumber daya manusia yang ikut andil dalam pembangunan. Peran perempuan sama dengan peran laki-laki dalam hal pembangunan dan partisipasi di masyarakat. Namun keberadaan dan peran 33 perempuan di masyarakat cenderung minim, terutama perempuan yang ada di daerah pedesaan. Hal ini disebabkan adanya konstruksi sosial yang telah membuat pemetaan pola kehidupan antara laki-laki dan perempuan di masyarakat. Perempuan dianggap sebagai makhluk yang lemah sehingga perannya sebatas pada pekerjaan rumah tangga. Kenyataan lain memperlihatkan bahwa ketertinggalan perempuan bukan hanya disebabkan oleh konstruksi sosial semata, namun dipengaruhi juga oleh sebagian berpendidikan rendah dan minim keterampilan. Kesenjangan tersebut menyebabkan perempuan pedesaan cenderung pasif dalam kegiatan di masyarakat. Sehingga dalam hal ini perlu suatu wadah untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan maupun peran perempuan di pedesaan. Upaya peningkatan pengetahuan keterampilan dan peran perempuan di masyarakat tersebut dapat dilakukan melalui pemberdayaan. Kegiatan pemberdayaan perempuan tersebut perlu dilakukan dengan menggali potensi- potensi sumber daya yang ada di lingkungan setempat. Pemberdayaan perempuan di pedesaan merupakan salah satu upaya untuk menghapuskan kesenjangan sosial terhadap kaum perempuan. Upaya pemberdayaan tersebut perlu berlatar belakang pada sumber daya lokal yang dimiliki masyarakat. Sehingga latar belakang di pedesaan yang cenderung sebagai masyarakat petani perlu adanya pemberdayaan perempuan yang berlatar belakang pada potensi sumber daya lokal yang dimiliki. Selama ini, upaya pemberdayaan untuk perempuan cenderung melatih keterampilan sebagai wadah pengembangan potensi perempuan. Sebagai wahana yang dapat menimbulkan kesempatan bagi peran perempuan dalam pembangunan 34 adalah melalui penghimpunan kerja sama antara perempuan yang berada di pedesaan. Penghimpunan kerja sama yang dimaksud adalah melalui satu wahana yang bernama kelompok wanita tani. Disisi lain dengan adanya penambahan pengetahuan dan ketrampilan berarti kegiatan sosial kemasyarakatan perempuan tersebut mampu berperan sebagai instrumen pendidikan bagi pengembangan potensi. Adanya kelompok wanita tani merupakan salah satu bentuk perkumpulan ibu-ibu tani untuk menampung wadah apresiasi perempuan tani. Dalam hal ini KWT Seruni memberikan ketrampilan berupa ketrampilan berbagai macam produk olahan pisang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk memberikan kegiatan pada perempuan di pedesaan. Selain itu, untuk menangani permasalahan yang dihadapi perempuan pedesaan, KWT Seruni memiliki program pemberdayaan berbasis sumber daya lokal. Dalam hal ini pemberdayaan dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang terdiri dari sumber daya lokal, sumber daya manusia dan sumber daya sosial yang ada di Desa Sendangtirto. Didalam pelaksanaan pemberdayaan perempuan terdapat faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi dalam proses pelaksanaan dan hasil yang akan dicapai. Dari pelaksanaan pemberdayaan tersebut akhirnya perempuan pedesaan menjadi mandiri dan percaya diri untuk menjalankan usaha. Perempuan pedesaan juga memanfaatkan sumber daya yang ada di pedesaan untuk mengembangkan usahanya. 35 Berdasarkan kerangka berpikir yang ada di atas, maka bagan kerangka berpikir tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Rendahnya pengetahuan keterampilan perempuan pedesaan Adanya sumber daya lokal di pedesaan Program pemberdayaan melalui Kelompok WanitaTani Seruni dengan berbasis pada sumber daya lokal. Adanya Kelompok Wanita Tani “Seruni” Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan partisipasi perempuan di masyarakat serta memanfaatkan sumber daya lokal 36

D. PERTANYAAN PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani Cempaka Di Rw 02 Kelurahan Petukangan Selatan

5 50 176

“Wanita membangun desa” pemberdayaan kelompok wanita tani (kwt) mandiri desa kacapura kecamatan semaka kab. Tanggamus lampung melalui pengelolaan lahan pekarangan rumah

0 6 17

MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) “SEDYO RAHAYU” DI DUSUN POLAMAN, DESA ARGOREJO, KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL

0 4 11

PENGELOLAAN Good Manufacturing Practice (GMP) DALAM PRODUKSI OLAHAN PANGAN DI KELOMPOK WANITA TANI SERUNI KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

5 20 131

Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Kelompok Usaha Tani di Desa Ped.

0 1 16

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK TERNAK SAPI “LEMBU AJI” DI DUSUN PONDOK KULON KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

2 5 161

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) BAGI AKTUALISASI PEREMPUAN DI DESA KEMANUKAN, BAGELEN, PURWOREJO, JATENG.

5 45 130

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN OLEH BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) MELALUI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) “MEKAR ASRI” DI DUSUN MEKAR MUKTI DESA PASIRMUKTI KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA | yuliana | DINAMIKA 656 2582 1 PB

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melalui Kegiatan Pemberian Nilai Tambah Olahan Jagung (Zea mays L.) : Suatu Kasus Pada Kelompok Wanita Tani Cipta Lestari di Desa Haurgeulis Kecamatan Ba

0 0 8

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MELALUI KEGIATAN PEMBERIAN NILAI TAMBAH OLAHAN JAGUNG (Zea mays L.) (Suatu Kasus Pengolahan Marning Jagung pada Kelompok Wanita Tani Cipta Lestari di Desa Haurgeulis Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka) THE EM

0 1 7