1. Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur data Hastono, 2006. Dalam penelitian ini untuk uji validitasnya diambil
30 responden dengan nilai r-tabel untuk df = n-2 = 30-2 = 28 adalah 0,361 pada α =
0,05. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation 0,361 dinyatakan valid, sedangkan jika nilai Corrected Item-Total Correlation 0,361 dinyatakan tidak valid.
Uji validitas dilaksanakan di desa Tanjung Alam Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan dengan besar sampel sebanyak 30 orang wanita pra menopause.
Alasan pemilihan sampel karena lokasi mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel penelitian.
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda. Pengujian
reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara eksternal, dengan metode test ulang test-retest. Untuk menguji reliabilitas adalah dengan
menggunakan metode Alpha Cronbach. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r-hasil adalah nilai ’Cronbach’s Alpha’. Ketentuannya adalah apabila nilai ’Cronbach’s
Alpha’ r
tabel
0,60 maka butir kuesioner yang digunakan dalam penelitian dinyatakan reliabel atau handal, dan jika nilai yang diperoleh r
tabel
0,60 maka dinyatakan tidak reliabel Riduwan, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Butir Instrumen Variabel Independen
Variabel Corrected Item
Total Correlation Status
Cronbach`s Alpha
Status
Perubahan fisik 1
0,790
Valid 0, 893
Reliabel Perubahan fisik 2
0,765
Valid Perubahan fisik 3
0,504
Valid Perubahan fisik 4
0,610
Valid Perubahan fisik 5
0,622
Valid Perubahan fisik 6
0,693
Valid Perubahan fisik 7
0,790
Valid Perubahan fisik 8
0,434
Valid Perubahan fisik 9
0,754
Valid Perubahan fisik 10
0,383
Valid Perubahan sosial1
0, 633
Valid 0,863
Reliabel Perubahan sosial 2
0,686
Valid Perubahan sosial 3
0,543
Valid Perubahan sosial 4
0,547
Valid Perubahan sosial 5
0,623
Valid Perubahan sosial 6
0,597
Valid Perubahan sosial 7
0,493
Valid Perubahan sosial 8
0,430
Valid Perubahan sosial 9
0,607
Valid Perubahan sosial 10
0,572
Valid Perubahan seksual 1
0,585
Valid 0,905
Reliabel Perubahan seksual 2
0,870
Valid Perubahan seksual 3
0,490
Valid Perubahan seksual 4
0,781
Valid Perubahan seksual 5
0,743
Valid Perubahan seksual 6
0,870
Valid Perubahan seksual 7
0,569
Valid Perubahan seksual 8
0,682
Valid
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Butir Instrumen Variabel Dependent
Variabel Corrected Item
Total Correlation Status
Cronbach`s Alpha
Status
Kecemasan 1 0, 795
Valid 0,896
Reliabel Kecemasan 2
0, 373 Valid
Kecemasan 3 0,428
Valid Kecemasan 4
0, 597 Valid
Kecemasan 5 0,763
Valid Kecemasan 6
0,561 Valid
Kecemasan 7 0,763
Valid Kecemasan 8
0,597 Valid
Kecemasan 9 0,747
Valid Kecemasan 10
0,795 Valid
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa seluruh variabel perubahan fisik, perubahan sosial, perubahan seksual dan kecemasan wanita pra menopause
mempunyai nilai corrected item total correlation 0,361 dan nilai cronbach alpha 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan variabel independent dan
dependent valid dan reliabel.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel Penelitian
Adapun variabel dari penelitian ini adalah: 1. Variabel independent bebas : Perubahan fisik, perubahan sosial dan
perubahan seksual 2. Variabel dependent terikat: Kecemasan wanita pra menopause
Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Definisi Operasional
Sedangkan defenisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Adapaun
defenisi Operasional dari variabel independent adalah: 1. Perubahan fisik
Keluhan- keluhan fisik yang dialami. 2. Perubahan sosial
Keberadaan dan keterlibatan dalam keluarga serta lingkungan sosial 3. Perubahan seksual
Penurunan aktivitas seksual. Defenisi Operasional variabel dependent:Kecemasan Wanita Pra menopause :
Suatu keadaan dimana seorang wanita merasa tidak percaya diri, kehilangan daya
tarik, tidak bugar, tidak sehat dan tidak cantik lagi.
Faktor pendukung terjadinya kecemasan pada wanita pra menopause diukur dengan menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan faktor-faktor
penyebab kecemasan wanita pra menopause yaitu perubahan fisik, perubahan sosial dan perubahan seksual.Skor tinggi pada skala ini menunjukkan determinan
kecemasan pada ibu menopause.
3.6 Metode Pengukuran
Metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel dan indikator penelitian adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3. Metode Pengukuran
Variabel Definisi
Operasional Indikator
Kategori Skala
Ukur
Perubahan fisik
Keluhan- keluhan fisik
yang dialami. - Berat badan bertambah
- Hot flashes - Kulit keriput dan kering
- Kerontokan rambut - Osteoporosis pengeroposan
tulang - Inkontinensia urin sulit
menahan untuk buang air kecil - Perubahan pada mulut
gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal
- Payudara mengendor - Banyak: jika
responden memperoleh
skor ≥50 5-
10 - Sedikit: jika
responden memperoleh
skor 50 1-4 Ordinal
Perubahan sosial
Keberadaan dan keterlibatan
dalam lingkungan
sosial - Dukungan sosial
- Lingkungan - Banyak: jika
responden memperoleh
skor ≥50 5-
10 - Sedikit: jika
responden memperoleh
skor 50 1-4 Ordinal
Perubahan seksual
Penurunan aktivitas seksual
Ferekuensi aktivitas seksual - Banyak: jika
responden memperoleh
skor ≥50 4-8
- Sedikit: jika responden
memperoleh skor 50 1-3
Ordinal
Kecemasan wanita pra
menopause Suatu keadaan
dimana seorang wanita merasa
tidak percaya diri, kehilangan
daya tarik, tidak bugar, tidak
sehat dan tidak cantik lagi.
- Suasana hati - Pikiran yang tidak menentu
- Sangat sensitif - Tidak percaya diri
- Kewaspadaan yang berlebih - Cemas: jika
responden memperoleh
skor 33 4- 10
- Tidak cemas: jika responden
memperoleh skor
≤ 33 1-3 Blackburn M
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode Analisa Data
1. Analisis Univariat