3.7 Metode Analisa Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran masing-masing variabel independen perubahan fisik, perubahan sosial dan perubahan seksual
dan dependen kecemasan wanita menopause.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menggunakan uji Chi
Square dengan α = 0, 05
3. Analisis Multivariat
Analisis multivariat untuk melihat pengaruh antara variabel independen secara bersama sama terhadap variabel dependen menggunakan uji regresi logistik
berganda, yang masuk dalam analisis multivariat adalah variabel-variabel yang memiliki nilai p 0,25 pada analisis bivariatnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan
4.1.1 Wilayah
Secara geografis Desa Rawang Lama terletak pada garis 1°1350-2°232 Lintang Utara dan 99°2044-100°1910 Bujur Timur, Kabupaten Asahan Provinsi
Sumatera Utara, dengan batas-batas administratif sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan desa Rawang Pasar IV
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rawang Pasar V - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gambir Baru, dan
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pondok Bungur Luas Wilayah Desa Rawang lama adalah 1875 Ha, jumlah Dusun XII, jumlah
KK 796 KK, Jumlah Penduduk 3057 Jiwa.
4.2 Karakteristik Responden
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat sebagian besar responden berumur 40-45 tahun sebanyak 62 orang 60,2 dan sebagian kecil responden berumur 46-50 tahun
sebanyak 41 orang 39,8. Sebagian besar responden bekerja sebanyak 58 orang
56,3, dan sebagian kecil tidak bekerja sebanyak 45 orang 43,7 seperti pada tabel berikut:
45
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan karakteristik di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga Kabupaten Asahan
No Karakteristik
responden Jumlah
n 1
Umur
a. 40-45 tahun 62
60,2 b. 46-50 tahun
41 39,8
2 Pekerjaan
a. Bekerja b. Tidak bekerja
58 45
56,3 43,7
4.3 Analisa Univariat
4.3.1 Perubahan Fisik
Berdasarkan hasil penelitian tentang jawaban responden pada butir pernyataan variabel perubahan fisik sebagian besar responden menjawab “ya” pada pernyataan
no 1 yaitu saya sering merasa panas dari wajah ke seluruh tubuh sebanyak 68 orang 66,0. Sebagian besar responden menjawab “tidak” pada pernyataan nomor 9 yaitu
saya mengalami masalah dengan kerontokan rambut sebanyak 50 orang 48,5. Selengkapnya jawaban responden pada variabel perubahan fisik dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Perubahan Fisik pada Masa Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga
Kabupaten Asahan
No Perubahan Fisik
Jawaban Ya
Tidak n
n
1. Saya sering merasa panas dari wajah ke seluruh
tubuh 68
66,0 35
34,0 2.
Saya merasa tulang- tulang saya sudah mulai rapuh
61 59,2
42 40,8
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Lanjutan
No Perubahan Fisik
Jawaban Ya
Tidak n
n
3. Keinginan buang air kecil lebih sering kadang
sampai tidak terkendali 64
62,1 39
37,9 4.
Kulit saya kering dan mulai keriput 62
60,2 41
39,8 5.
Saya sering merasa nyeri pada otot sendi 63
61,2 40
38,8 6.
Gigi saya sudah mulai tanggal 56
54,4 47
45,6 7.
Berat badan saya bertambah 61
59,2 42
40,8 8.
Warna rambut saya mulai memutih 61
59,2 42
40,8 9.
Saya mengalami masalah dengan kerontokan rambut
53 51,5
50 48,5
10. Payudara saya mulai mengendo 66
64,1 37
35,9 Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel perubahan fisik
sebagian besar responden menyatakan perubahan fisik banyak selama masa pra menopause yaitu 70 orang 68,0 dan sebagian kecil mengalami perubahan fisik
yang sedikit yaitu 33 orang 32,0 seperti pada tabel berikut: Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Fisik Pada Masa Pra
Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga Kabupaten Asahan No
Perubahan Fisik Jumlah
n
1 Banyak
70 68,0
2 Sedikit
33 32,0
Total 103
100,0
4.3.2 Perubahan Sosial
Berdasarkan hasil penelitian tentang jawaban responden pada butir pernyataan variabel perubahan sosial sebagian besar responden menjawab “ya” pada pernyataan
no 7 yaitu saudara saya jarang berkunjung kerumah saya sebanyak 70 orang 68,0. Sebagian besar responden menjawab “tidak” pada pernyataan nomor 9 yaitu saya
Universitas Sumatera Utara
takut jika suami meninggalkan saya sebanyak 64 orang 62,1. Selengkapnya
jawaban responden pada variabel perubahan sosial dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Perubahan
Sosial pada Masa Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga Kabupaten Asahan
No Perubahan Sosial
Jawaban Ya
Tidak n
n
1. Suami enggan membantu mengatasi masalah
saya 67
65,0 36
35,0 2.
Anak-anak saya lebih sering menghabiskan waktu dengan temannya
47 45,6
56 54,4
3. Saya sering berselisih paham dengan suami
saya 60
58,3 43
41,7 4.
Keluarga jarang meminta pendapat saya dalam berbagai hal
69 67,0
34 33,0
5. Saya jarang dilibatkan dalam kegiatan
kemasyarakatan 46
44,7 57
55,3 6.
Saya sudah jarang mendapatkan pujian dari teman-teman saya
57 55,3
46 44,7
7. Saudara saya jarang berkunjung kerumah saya
70 68,0
33 32,0
8. Teman-teman saya jarang menceritakan
masalah yang dihadapinya kepada saya 49
47,6 54
52,4 9.
Saya takut jika suami meninggalkan saya 39
37,9 64
62,1 10. Tetangga saya jarang bepergian dengan saya
43 41,7
60 58,3
Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel perubahan sosial sebagian besar responden menyatakan perubahan sosial yang banyak selama masa pra
menopause ada sebanyak 65 orang 63,1 dan sebagian kecil mengalami perubahan sosial yang sedikit sebanyak 38 orang 36,9 seperti pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Sosial pada Masa Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga Kabupaten Asahan
No Perubahan Sosial
Jumlah n
1 Banyak
65 63,1
2 Sedikit
38 36,9
Total 103
100,0 4.3.3 Perubahan Seksual
Berdasarkan hasil penelitian tentang jawaban responden pada butir pernyataan variabel perubahan seksual sebagian besar responden menjawab “ya” pada
pernyataan no 7 yaitu rasa sakit pada alat kelamin membuat saya tidak bergairah melakukan hubungan intim sebanyak 68 orang 66,0. Sebagian besar responden
menjawab “tidak” pada pernyataan nomor 2 yaitu saya lebih nyaman tidur sendiri, sehingga hubungan seksual semakin jarang sebanyak 56 orang 54,5.
Selengkapnya jawaban responden pada variabel perubahan seksual dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Perubahan Seksual pada Masa Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca
Arga Kabupaten Asahan
No Perubahan Seksual
Jawaban Ya
Tidak n
n
1. Saya jarang melakukan hubungan seksual
dibanding sebelum pra menopause 67
65,0 36
35,0 2.
Saya lebih nyaman tidur sendiri, sehingga hubungan seksual semakin jarang
47 45,6
56 54,5
3. Keringat di malam hari membuat saya lelah
sehingga keinginan seksul saya berkurang. 60
58,3 43
41,7 4.
Kekeringan pada alat kelamin membuat saya jarang berhubungan seksual dengan suami saya
53 51,5
50 48,5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Lanjutan
No Perubahan Seksual
Jawaban Ya
Tidak n
n
5. Keinginan seksual saya menurun
55 53,4
48 46,6
6. Gairah seksual suami menurun sehingga
makin jarang melakukan hubungan seksual 60
58,3 43
41,7 7.
Rasa sakit pada alat kelamin membuat saya tidak bergairah melakukan hubungan intim
68 66,0
35 34,0
8. Perubahan organ seksual yang saya alami
membuat suami saya tidak gairah dalam melakukan hubungan seksual
53 51,5
50 48,5
Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel perubahan seksual sebagian besar responden menyatakan perubahan seksual banyak yaitu 68
orang 66,0 dan sebagian kecil mengalami perubahan seksual yang sedikit yaitu 35 orang 34,0 seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Seksual pada Masa Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga Kabupaten Asahan
No Perubahan Seksual
Jumlah n
1 Banyak
68 66,0
2 Sedikit
35 34,0
Total 103
100,0
4.3.4 Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian tentang jawaban responden pada butir pernyataan variabel kecemasan wanita pra menopause sebagian besar responden menjawab “ya”
pada pernyataan no 3 yaitu perasaan saya moody sering berubah-ubah sebanyak 66 orang 64,1. Sebagian besar responden menjawab “tidak” pada pernyataan nomor
6 yaitu saya saya suka berdandan yang berlebihan sebanyak 55 orang 53,4.
Universitas Sumatera Utara
Selengkapnya jawaban responden pada variabel kecemasan wanita pra menopause dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kecemasan wanita Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga
Kabupaten Asahan
No Kecemasan wanita Pra Menopause
Jawaban Ya
Tidak n
n
1. Saya gampang marah menghadapi persoalan
55 53,4
48 46,6
2. Saya merasa tidak berdaya dalam berbagai hal
52 50,5
51 49,5
3. Perasaan saya moody sering berubah-ubah.
66 64,1
37 35,9
4. Saya sulit berkonsentrasi dalam suatu hal
56 54,4
47 45,6
5. Saya mudah tersinggung menanggapi orang lain
59 57,3
44 42,7
6. Saya suka berdandan yang berlebihan
48 46,6
55 53,4
7. Saya takut mengeluarkan pendapat
57 55,3
46 44,7
8. Saya enggan melibatkan diri dalam kegiatan di
masyarakat. 54
52,4 49
47,6 9.
Saya sering menyalahkan orang lain 56
54,4 47
45,6 10 Saya curiga jika suami saya pulang tidak tepat waktu
55 53,4
48 46,6
Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel kecemasan wanita pra menopause sebagian besar responden mengalami kecemasan pada masa
pra menopause yaitu 75 orang 72,8 dan sebagian kecil tidak mengalami kecemasan pada masa pra menopause sebanyak 28 orang 27,2 seperti pada tabel
berikut: Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kecemasan pada Masa Pra
Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga Kabupaten Asahan No
Kecemasan Wanita Pra Menopause
Jumlah n
1 Cemas
75 72,8
2 Tidak cemas
28 27,2
Total 103
100,0
Universitas Sumatera Utara
4.4 Analisa Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan dua variabel yaitu variabel independen dengan variabel dependen menggunakan uji chi square.
4.4.1 Karakteristik Responden 4.4.1.1 Hubungan Umur dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian hubungan umur dengan kecemasan wanita pra menopause menunjukkan bahwa dari 103 responden yang berumur 40-45 tahun
sebagian besar merasa cemas yaitu 45 orang 72,6, sedangkan yang berumur 46-50 tahun mengalami kecemasan sebanyak 30 orang 73,2. Hasil uji statistik dengan
uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,9470,05 yang artinya tidak ada hubungan antara umur dengan kecemasan wanita pra menopause di desa Rawang
Lama Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada Masa Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga Kabupaten Asahan
Umur responden
Kecemasan Wanita Pra Menopause
Jumlah P
Cemas Tidak Cemas
n n
n
40-45 tahun 45
72,6 17
27,4 62
100,0 0,947
46-50 tahun 30
73,2 11
26,8 41
100,0 4.4.1.2 Hubungan Pekerjaan dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian hubungan pekerjaan dengan kecemasan wanita pra menopause menunjukkan bahwa dari 103 responden yang berkerja sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
merasa cemas yaitu 44 orang 75,9, sedangkan yang tidak bekerja merasa cemas sebanyak 31 orang 68,9. Hasil uji statistik dengan uji chi-square menunjukkan
bahwa nilai p=0,4300,05 yang artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kecemasan wanita pra menopause di desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca
Arga Kabupaten Asahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan pada Masa Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Panca Arga
Kabupaten Asahan
Pekerjaan responden
Kecemasan Wanita Pra Menopause
Jumlah P
Cemas Tidak Cemas
n n
n
Bekerja 44
75,9 14
24,1 17
100,0 0,430
Tidak bekerja 31
68,9 14
31,1 11
100,0 4.4.2 Hubungan Perubahan Fisik, Sosial dan Seksual dengan Kecemasan
Wanita Pra Menopause
4.4.2.1 Hubungan Perubahan Fisik dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian hubungan perubahan fisik dengan kecemasan wanita pra menopause menunjukkan bahwa dari 70 responden yang mengalami
banyak perubahan fisik 5 sampai 10 perubahan fisik yang dialami wanita pra menopause sebagian besar merasa cemas yaitu 57 orang 81,4, sedangkan dari 33
responden yang mengalami sedikit perubahan fisik hanya 1sampai 4 perubahan fisik yang dialami wanita pra menopause sebagian besar mengalami kecemasan yaitu 18
orang 54,4. Hasil uji statistik dengan uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,0040,05 yang artinya ada hubungan antara perubahan fisik dengan kecemasan
Universitas Sumatera Utara
wanita pra menopause di desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Tabulasi Silang Hubungan Perubahan Fisik dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca Arga
Kabupaten Asahan Tahun 2014
Perubahan Fisik
Kecemasan Wanita Pra Menopause
Jumlah P
Cemas Tidak Cemas
n n
n
Banyak 57
81,4 13
18,6 70
100,0 0,004
Sedikit 18
54,4 15
45,5 33
100,0 4.4.2.2 Hubungan Perubahan Sosial dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian hubungan perubahan sosial dengan kecemasan wanita pra menopause menunjukkan bahwa dari 65 responden yang mengalami
banyak perubahan sosial 5 sampai 10 perubahan sosial yang dialami wanita pra menopause sebagian besar merasa cemas yaitu 51 orang 78,5, sedangkan dari 38
responden yang mengalami sedikit perubahan sosial hanya 1sampai 4 perubahan sosial yang dialami wanita pra menopause sebagian besar mengalami kecemasan
yaitu 24 orang 63,2. Hasil uji statistik dengan uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,0920,05 yang artinya tidak ada hubungan antara perubahan sosial dengan
kecemasan wanita pra menopause di desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Tabulasi Silang Hubungan Perubahan Sosial dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca Arga
Kabupaten Asahan Tahun 2014
Perubahan Sosial
Kecemasan Wanita Pra Menopause
Jumlah P
Cemas Tidak Cemas
n n
n
Banyak 51
78,5 14
21,5 65
100,0 0,092
Sedikit 24
63,2 14
36,8 38
100,0
4.4.2.3 Hubungan Perubahan Seksual dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian hubungan perubahan seksual dengan kecemasan wanita pra menopause menunjukkan bahwa dari 68 responden yang mengalami
banyak perubahan seksual 5 sampai 10 perubahan seksual yang dialami wanita pra menopause sebagian besar merasa cemas yaitu 56 orang 82,4, sedangkan dari 35
responden yang mengalami sedikit perubahan seksual hanya 1sampai 4 perubahan sosial yang dialami wanita pra menopause sebagian besar mengalami kecemasan
yaitu 19 orang 54,3. Hasil uji statistik dengan uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,0020,05 yang artinya ada hubungan antara perubahan seksual dengan
kecemasan wanita pra menopause di desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Tabulasi Silang Hubungan Perubahan Seksual dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Rawang
Panca Arga Kabupaten Asahan Tahun 2014
Perubahan seksual
Kecemasan Wanita Pra Menopause
Jumlah P
Cemas Tidak Cemas
n n
n
Banyak 56
82,4 12
17,6 68
100,0 0,002
Sedikit 19
54,3 16
45,7 35
100,0
4.5 Analisis Multivariat
Untuk menganalisis determinan kecemasan wanita pra menopause dilakukan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda yaitu salah satu
pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen lebih dari satu terhadap variabel dependen kategori yang bersifat
dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik ganda adalah variabel yang mempunyai nilai p0,25 pada analisis bivariatnya
yaitu variabel perubahan fisik, social dan perubahan seksual. Selanjutnya seluruh variabel tersebut dengan metode enter dimasukkan secara bersama-sama kemudian
variabel yang nilai p0,05 akan dikeluarkan satu persatu dari komputer sehingga dapat variabel yang berpengaruh. Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi
logistik ganda dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut :
Tabel 4.15 Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Berganda Variabel
B Sig.
OR 95CI
Perubahan Fisik 1,235
0,011 3,437
1,324-8,923 Perubahan seksual
1,312 0,007
3,714 1,441-9,574
Konstanta -0,560
- -
-
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 3 variabel independen perubahan fisik, perubahan sosial dan perubahan seksual, hanya 2 variabel
independen perubahan fisik dan perubahan seksual yang berpengaruh terhadap kecemasan wanita pra menopause di Desa Rawang Lama.
Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa perubahan fisik berpengaruh terhadap kecemasan wanita pra menopause di Desa Rawang Lama dengan nilai
p=0,011. Perubahan fisik memiliki nilai OR = 3,437 95 CI 1,324-8,923 artinya wanita pra menopause yang mengalami perubahan fisik yang banyak memiliki
peluang untuk mengalami kecemasan 3,437 kali lebih besar dibanding dengan wanita yang mengalami perubahan fisik yang sedikit.
Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa perubahan seksual berpengaruh terhadap kecemasan wanita pra menopause di Desa Rawang Lama dengan nilai
p=0,007. Perubahan seksual memiliki nilai OR = 3,714 95 CI 1,441-9,574 artinya wanita pra menopause yang mengalami perubahan seksual yang banyak memiliki
peluang untuk mengalami kecemasan 3,714 kali lebih besar dibanding dengan wanita yang mengalami perubahan seksual yang sedikit.
Nilai Overall Percentage diperoleh sebesar 74,8 yang artinya variabel perubahan fisik dan seksual bisa menjelaskan pengaruhnya terhadap kecemasan
wanita pra menopause sebesar 74,8, sedangkan sisanya sebesar 25,2 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel yang diteliti seperti perubahan hormon dan
perubahan fungsi organ reproduksi. Model persamaan regresi logistik berganda yang dapat memprediksi
Universitas Sumatera Utara
perubahan fisik dan seksual yang memengaruhi kecemasan wanita pra menopause, adalah sebagai berikut:
3 3
2 2
1 1
1 1
bnxn x
b x
b x
b a
e p
+ +
+ +
−
+ =
312 ,
1 235
, 1
560 ,
1 1
eksual perubahans
isik perubahanf
e y
p
+ +
− −
+ =
Keterangan: P
: Probabilitas kecemasan wanita pra menopause X
1
X : Perubahan fisik, koefisien regresi 1,235
2
a : Konstanta -0,560
: Perubahan sesksual, koefisien regresi 1,312
e : 2, 71828
Persamaan di atas diketahui bahwa wanita pra menopause yang memiliki perubahan fisik yang banyak dan perubahan seksual yang banyak memiliki
probabilitas sebesar 87,9 untuk cemas pada masa pra menopause, sedangkan wanita pra menopause yang memiliki perubahan fisik yang sedikit dan perubahan seksual
yang sedikit memiliki probabilitas sebesar 36,3 untuk cemas pada masa pra menopause.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian terhadap kecemasan wanita pra menopause dalam kategori cemas 72,8, dan selebihnya dengan kategori tidak cemas 27,2,
hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar wanita pra menopause mengalami kecemasan karena terjadinya perubahan saat menjelang menopause.
Penelitian ini sejalan dengan pendapat Hanafiah 1999, menyebutkan dari berbagai penelitian dan kajian, diperoleh data bahwa 75 wanita yang mengalami
menopause akan merasakan menopause sebagai masalah atau gangguan yang menimbulkan kecemasan, sedangkan sekitar 25 tidak merasa menopause itu
sebagai suatu masalah. Perlu adanya dukungan yang harus timbul dari diri seseorang itu sendiri serta orang-orang disekitarnya untuk wanita yang mengalami menopause
sehingga mereka memiliki kualitas hidup yang positif, karena menopause merupakan hal yang wajar tapi kebanyakan wanita pra menopause belum memahami dan
mengetahui tentang arti menopause yang sebenarnya. Sejalan dengan hasil penelitian Rostiana 2009 tentang kecemasan pada
wanita yang menghadapi menopause di Jawa Barat bahwa banyak wanita yang mengeluh dan menjadi pencemas. Kecemasan yang muncul pada wanita menopause
sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi sebelumnya yang tidak pernah dialami. Mereka cemas dengan berakhirnya era
59
Universitas Sumatera Utara
reproduksi yang berarti berhentinya nafsu seksual. Menyadari dirinya akan menjadi tua yang berarti kecantikannya akan memudar, hal ini akan menghilangkan
kebanggaannya sebagai wanita. Keadaan ini dikhawatirkannya akan memengaruhi hubungannya dengan suami maupun lingkukngan sosialnya.
Sejalan dengan penelitian Juniati 2012 tentang tingkat kecemasan ibu-ibu usia 40-48 tahun dalam menghadapi menopause di kelurahan catur tunggal
Kecamatan depok Kabupaten Sleman Yogyakarta menyatakan ibu usia 40 tahun keatas yang memasuki masa pra menopause, dimana pda usia ini ibu dituntun untuk
mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi menopause. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi menopause dapat menyebabkan kecemasan. Kecemasan yang dialami
ibu akan berdampak pada ketidakmampuan ibu untuk melakukan tindakan yang benar dalam menghadapi menopause.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Nuriyana 2012 tentang hubungan persepsi menopause dengan kecemasan menopause di desa sambibulu
kecamatan taman kabupaten sidoarjo jawa timur menunjukkan bahwa sebagian besar ibu mempunyai persepsi yang positif tentang menopause sebanyak 55 responden
58,51. Hal ini disebabkan karena ibu menopause di desa Sambibulu sebagian besar bekerja sehingga cenderung sibuk dengan pekerjaannya dan tidak terlalu
memikirkan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Dalam pekerjaannya ibu pra menopause berinteraksi dengan banyak orang sehingga meskipun telah menjadi
tua, ibu tidak merasa sebagai orang yang tidak berguna.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum wanita pra menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga IRT.
Wanita yang tidak bekerja IRT sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mengurus rumah tangga, hal ini menyebabkan timbulnya suasana rutin. Antara wanita
yang bekerja dengan yang tidak bekerja mempunyai banyak perbedaan. Menurut pendapat Sadli 1982 pada umumnya wanita yang menemui banyak
masalah ketika menghadapi masa menopause adalah mereka yang hidupnya selalu tertekan dan tidak bebas seperti kehidupan seorang ibu rumah tangga yang sehari –
harinya hanya berurusan dengan anak-anak, mereka lebih mudah cemas. Berbeda dengan wanita yang bekerja, apapun jenis pekerjaannya, mereka tidak mudah cemas
karena ada peran lain yang bisa melibatkan dirinya secara aktif dan bisa memuaskan kebutuhannya.
Menurut asumsi peneliti terjadinya kecemasan wanita pra menopause dikarenakan sebagian besar wanita pra menopause belum memahami arti menopause
yang sebenarnya serta merasa khawatir terhadap hal yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
5.2 Karakteristik Wanita Pra Menopause 5.2.1 Umur dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh umur dengan kecemasan wanita pra menopause di Desa Rawang Lama menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berumur 40-45 tahun sebanyak 60,2 selebihnya berumur 46-50 tahun
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 39,8 . Hasil Uji Chi square didapatkan p=0,947 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kecemasan wanita pra menopause.
Responden yang mengalami kecemasan saat pra menopause berumur 40-45 tahun sebanyak 72,6 dan sebanyak 73,2 berumur 46-50 tahun.
Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa umur wanita pra menopause rata-rata 40-50 tahun, tidak ada perbedaan gejala kecemasan yang dialami
berdasarkan kategori umur. Menurut pendapat Manuaba 1999 dalam Sibagariang, 2010 ketika perempuan mencapai umur 40-an, anovulasi menjadi lebih menonjol,
panjang siklus haid meningkat, seorang wanita mengalami kekecauan pola menstruasi terjadi perubahan fisik dan kejiwaan berlangsung selama 4-5 tahun. Akan tetapi hal-
hal tersebut dipengaruhi juga oleh umur saat haid pertama kali, paritas, faktor psikis, pemakaian alat kontrasepsi, merokok dan nutrisi.
Menurut asumsi peneliti persentase wanita pra menopause yang berumur 40- 45 tahun dan 46-50 tahun sama-sama mengalami kecemasan dikarenakan wanita pre
menopause mengalami berbagai perubahan mulai umur 40 tahun dan berlangsung selama 5 tahun, selama proses tersebut segala perubahan yang terjadi menimbulkan
kecemasan. 5.2.2 Pekerjaan dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pekerjaan dengan kecemasan wanita pra menopause di Desa Rawang Lama menunjukkan bahwa sebagian besar
responden bekerja sebanyak 56,3 sebagian kecil tidak bekerja sebanyak 43,7 .
Universitas Sumatera Utara
Hasil Uji Chi square didapatkan p=0,430 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kecemasan wanita pra menopause.
Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa menopause merupakan peristiwa alami yang terjadi pada setiap wanita. Berbeda dengan
pendapat Gulkman dikutip oleh Sekarsari 1982 pada umumnya wanita yang menemui banyak masalah pada masa menopause adalah mereka yang hidupnya tidak
bebas seperti kehidupan seorang ibu rumah tangga yang sehari –harinya hanya berurusan dengan anak-anak akan lebih mudah cemas. Berbeda dengan wanita yang
bekerja, apapun jenis pekerjaannya mereka kurang mudah terserang cemas karena ada peran lain yang bisa melibatkan dirinya secara aktif dan bisa memuaskan
kebutuhannya. Menurut asumsi peneliti wanita yang bekerja dengan wanita yang tidak
bekerja sama- sama merasakan cemas dikarenakan wanita yang tidak bekerja lebih banyak memiliki waktu luang tetapi disisi lain tidak dapat keleluasan bergerak untuk
mengembangkan diri, sedangkan wanita yang bekerja mendapatkan wawasan yang lebih luas, tetapi sedikit waktu luang.
5.3 Determinan Kecemasan Wanita Pra Menopause Perubahan Fisik,
Perubahan Sosial dan Perubahan Seksual
5.3.1 Perubahan Fisik dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh perubahan fisik terhadap kecemasan wanita pra menopause di Desa Rawang Lama menunjukkan bahwa
sebagian besar perubahan fisik yang dialami responden dalam kategori banyak
Universitas Sumatera Utara
sebesar 68,0 selebihnya dalam kategori sedikit 32,0. Hasil Uji Chi square didapatkan p=0,004 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara perubahan fisik
dengan kecemasan wanita pra menopause. Responden yang mengalami kecemasan saat pra menopause dengan perubahan fisik yang banyak sebesar 81,4 dan sebesar
54,4 mengalami perubahan yang sedikit, sedangkan yang tidak mengalami kecemasan saat pra menopause sebesar 18,6 dengan perubahan fisik yang banyak
dan perubahan fisik yang sedikit sebesar 68,6. Uji statistik regresi logistik berganda untuk variabel perubahan fisik menunjukkan ada pengaruh perubahan fisik terhadap
kecemasan wanita pra menopause dengan nilai p=0,011 0,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa banyaknya
perubahan fisik yang dialami akan menyebabkan kecemasan wanita pra menopause, sebaliknya jika perubahan fisik yang dialami sedikit tidak akan menyebabkan
kecemasan wanita pra menopause. Hal ini sejalan dengan penelitian Sri Lutfiwati 2012 tentang hubungan
antara citra tubuh dengan kecemasan wanita pra menopause di Kota Solok. Setiap perubahan fisik yang terjadi seiring datangnya masa menopause akan menimbulkan
kesan yang mendalam pada wanita pra menopause dalam kehidupannya. Beberapa akibat dari terjadi perubahan fisik tersebut yaitu timbulnya perasaan tidak berharga,
tidak berarti yang memicu berbagai kekhawatiran sehingga menyebabkan kecemasan. Kekhawatiran akan adanya kemungkinan bahwa orang-orang yang dicintainya akan
berpaling dan meninggalkannya. Perasaan inilah yang dirasakan sebagian besar wanita pra menopause.
Universitas Sumatera Utara
Sejalan dengan pendapat Louise 2006 mengenai masalah gangguan pada wanita pra menopause yang disampaikan dalam simposium Nasional Perkumpulan
Menopause Indonesia PERMI pada wanita, penyesuaian diri terhadap perubahan fisik pada saat pra menopause dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya. Faktor
budaya pada sebagian masyarakat, ada yang menilai perempuan menurut penampilan lahiriahnya lebih dari apapun.
Penekanannya diletakkan pada kecantikan, mode, bentuk tubuh, kemudaan yang dapat dimanfaatkan untuk menarik perhatian kaum pria untuk meningkatkan
rasa penghargaan terhadap diri sendiri. Hal tersebut menyulitkan bagi beberapa wanita untuk menilai diri sendiri setelah mencapai usia pra menopause.
Berbeda dengan penelitian Kaheksi 2006 tentang Hubungan antara penerimaan diri dan dukungan suami terhadap Kecemasan wanita Menghadapi
menopause, seorang wanita yang sedang menghadapi menopause memiliki penerimaan diri yang tinggi terhadap perubahan fisiknya memandang secara realistis
terhadap kelebihan dan kekurangan diri dapat menerima dan menyukai bagian tubuh yang dimilki serta berfikiran positif terhadap perubahan fisik dapat mengurangi
terjadinya kecemasan wanita dalam menghadapi menopause yang ditunjukkan berkurangnya perasaan khawatir, gelisah dan tidak mampu dalam menghadapi suatu
masalah. Menurut asumsi peneliti penampilan bagi seorang wanita menempati posisi
utama, penampilan wanita akan berubah seiring perubahan fisik yang terjadi disetiap tahap perkembangannya. Begitu pula dimasa pra menopause terjadi berbagai
Universitas Sumatera Utara
perubahan fisik. Perubahan fisik tersebut mempengaruhi cara pandang wanita terhadap tubuhnya, sehingga setiap perubahan tubuh akan mempengaruhi kehidupan
individu. Jika wanita pra menopause berfikiran positif terhadap perubahan fisik dan menganggap hal tersebut alamiah dapat mengurangi terjadinya kekhawatiran yang
menimbulkan kecemasan dan sebaliknya.
5.3.2 Perubahan Sosial dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh perubahan sosial dengan kecemasan wanita pra menopause di Desa Rawang Lama menunjukkan bahwa
sebagian besar perubahan sosial yang dialami responden dalam kategori banyak sebesar 63,1 selebihnya dalam kategori sedikit 36,9. Hasil Uji Chi square
didapatkan p=0,092 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara perubahan sosial dengan kecemasan wanita pra menopause. Responden yang
mengalami kecemasan saat pra menopause dengan perubahan sosial yang banyak sebesar 78,5 dan sebesar 63,2 mengalami perubahan yang sedikit, sedangkan
yang tidak mengalami kecemasan saat pra menopause sebesar 21,5 dengan perubahan sosial yang banyak dan perubahan sosial yang sedikit sebesar 36,8.
Hal ini sejalan dengan penelitian Kusumawardhani 2007 tentang kecemasan
wanita menopause ditinjau dari dukungan sosial di Semarang Tahun 2007. Semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh wanita pra menopause maka semakin rendah
kecemasannya. Sejalan dengan penelitian Sugiarti 2010 mengenai pengaruh kepercayaan
diri terhadap kecemasan menghadapi menopause pada ibu rumah tangga . Keluarga
Universitas Sumatera Utara
merupakan lingkungan individu yang dapat menjadikan individu merasa aman. Oleh karenanya, seorang wanita yang mendapat dukungan keluarga terutama pada saat
menopause maka akan merasa mendapat kepedulian, perlindungan serta rasa aman dari orang-orang disekitarnya.
Sejalan dengan penelitian Kaheksi 2006 tentang hubungan antara penerimaan diri dan dukungan suami terhadap kecemasan wanita menghadapi
menopause di Kecamatan Jebres Tahun 2006. Dukungan suami merupakan bagian dari dukungan sosial, sumber dukungan terbesar yang didapatkan seseorang berasal
dari orang terdekat. Dukungan suami merupakan suatu dukungan yang berbentuk sikap penuh perhatian,yang ditunjukkan dapat menerima perubahan istri dengan
datangnya menopause akan mengurangi rasa cemas pada wanita pra menopause. Sejalan dengan pendapat Louise 2006 pada saat memasuki masa menopause,
wanita pra menopause tetap aktif menggunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan
sosial, ikut dalam kegiatan positif di lingkungan akan membuat wanita menopause diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian menopause awal kehidupan
yang membahagiakan. Kenyataan di lapangan tidak ada hubungan perubahan sosial dengan
kecemasan wanita pra menopause dikarenakan wanita pra menopause tidak banyak mengalami perubahan sosial di masyarakat bahkan dengan bertambahnya usia
seseorang maka keduduknnya sering diutamakan.
Universitas Sumatera Utara
5.3.3 Perubahan Seksual dengan Kecemasan Wanita Pra Menopause
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh perubahan seksual terhadap kecemasan wanita pra menopause di Desa Rawang Lama menunjukkan bahwa
sebagian besar perubahan seksual yang dialami responden dalam kategori banyak sebesar 66,0 selebihnya dalam kategori sedikit 34,0. Hasil Uji Chi square
didapatkan p=0,002 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara perubahan seksual dengan kecemasan wanita pra menopause. Responden yang mengalami
kecemasan saat pra menopause dengan perubahan seksual yang banyak sebesar 82,4 dan sebesar 54,3 mengalami perubahan yang sedikit, sedangkan yang tidak
mengalami kecemasan saat pra menopause sebesar 17,6 dengan perubahan seksual yang banyak dan perubahan seksual yang sedikit sebesar 45,7. Uji statistik regresi
logistik berganda untuk variabel perubahan seksual menunjukkan ada
pengaruh perubahan seksual terhadap kecemasan wanita pra menopause dengan nilai p=0,002
0,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa perubahan seksual yang dialami menyebabkan kecemasan wanita pra menopause.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suliyanti 2007 di Kota Bandung melaporkan bahwa perubahan seksualitas yang terjadi pada
masa menopause cukup menjadi kendala bagi wanita menopause dalam memenuhi kebutuhan intim dengan pasangannya. Hasil penelitian dengan menggunakan metode
survey di enam Negara Eropa yang dilakukan oleh Rosella dan Esme 2008 didapatkan bahwa 62 perempuan mengalami penurunan dorongan seksual dan 35
hal ini dapat berdampak dalam kehidupan sehari- hari.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Prabandani 2009 tentang hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di
Wonogiri bahwa penyesuaian diri paling sulit baik bagi para wanita pra menopause maupun bagi suami mereka adalah pada masalah perubahan fungsi seksual.
Dukungan, perhatian serta kasih sayang dari suami sangat berarti bagi wanita pra menopause sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan
fungsi seksual. Hal ini juga didukung oleh penelitian Qomariyati 2013 tentang Hubungan
Kecemasan dan Aktivitas Fisik dengan Kehidupan Seksual pada Wanita Pra menopause di wilayah kerja Puskesmas Truck Kabupaten Klaten menunjukkan
persentase kehidupan seksual yang tidak normal 74,1. Kehidupan seksual merupakan bagian dari kehidupan manusia, sehingga kualitas kehidupan seksual ikut
menentukan kualitas hidup. Selain itu sebagian besar responden 67,9 berpendapat penyebab perubahan seksual pada masa pra menopause bahwa mereka tidak lagi
tertarik untuk melakukan hubungan seksual dikarenakan merasa sudah tua dan adanya perasaan malu terhadap anak cucu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Kasdu 2002 yang menyatakan gangguan seksual terjadi karena penurunan kadar estrogen yang menyebabkan vagina
menjadi atropi, kering, gatal, panas dan nyeri saat aktivitas seksual karena datangnya menopause sekresi vagina berkurang. Disamping itu dinding vagina menjadi tipis,
elastisitasnya berkurang akibatnya terasa tidak nyaman dan nyeri selama aktivitas seksual. Atropi vagina terjadi 3-6 bulan setelah menopause dan gejalanya dirasakan
Universitas Sumatera Utara
dalam 5 tahun menjelang menopause. Hal tersebut menyebabkan frekuensi hubungan seksual berkurang sehingga terjadi perubahan seksual pada wanita menopause.
Sejalan dengan pendapat Asadi 2013 seksualitas wanita mengalami perubahan di masa pra menopause akibat kurangnya produksi hormone estrogen.
Hormone estrogen bertugas merawat jaringan, termasuk pada organ seks. Jika kadar estrogen berkurang, jaringan organ seks rentan terhadap masalah. Ada dua perubahan
seksual yang penting saat wanita memasuki masa pra menopause. Selain produksi cairan untuk lubrikasi vagina semakin berkurang, elastisitas dan ketebalan epitel
genitalia menurun. Dalam kondisi ini wanita sulit terangsang dan kurang sensitif pada sentuhan. Dan karena lubrikasi tak cukup, organ intim pun kering, sehingga jika
terjadi penetrasi seksual seringkali menimbulkan rasa nyeri. Menurut asumsi peneliti seksualitas manusia berubah seiring usia bukan
berarti aktivitas seksual terhenti, kecemasan wanita pra menopause akibat menurunnya gairah seksual, perlu disikapi dengan bijak oleh seorang istri dalam
melayani suami. Hubungan seksualitas tidak harus pelayanan seks yang diakhiri dengan penetrasi, namun memberikan kepuasan melalui sentuhan dan sejenisnya,
sehingga suami tetap mengalami orgasme, hal tersebut dapat mengurangi kecemasan akibat perubahan seksual.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Perubahan fisik menjelang menopause membuat seorang wanita merasa tidak percaya diri, kehilangan daya tarik, tidak bugar, tidak sehat dan tidak cantik lagi.
Adanya perubahan fisik menjelang menopause sering menjadikan wanita merasa cemas.Terdapat pengaruh perubahan fisik terhadap kecemasan wanita pra
menopause yaitu bahwa wanita pra menopause yang mengalami banyak perubahan fisik akan mempunyai kemungkinan 3,4 kali lebih besar untuk merasa
cemas menghadapi menopause dibandingkan wanita yang mengalami perubahan fisik yang sedikit. Perlu adanya pengetahuan wanita pra menopause tentang
perubahan fisik yang terjadi menjelang menopause agar segala perubahan fisik dapat disikapi dengan wajar karena menopause merupakan peristiwa yang alami.
2. Dari aspek sosial, peran lingkungan yaitu tibanya masa pensiun, berkurangnya peran sebagai orang tua, kehilangan pasangan hidup, kehilangan anggota
keluarga, penurunan aktivitas sosial akibat dari dampak penyakit- penyakit degeneratif, perubahan peran karena anak-anak yang menginjak dewasa, merasa
tidak dibutuhkan lagi, perubahan hubungan sosial dapat menimbulkan kecemasan wanita pra menopause. Tidak adanya hubungan perubahan sosial
dengan kecemasan wanita pra menopause dikarenakan wanita pra menopause tidak banyak mengalami perubahan dalam lingkungan sosialnya.
71
Universitas Sumatera Utara
3. Kehidupan seksual merupakan bagian dari kehidupan manusia, sehingga kualitas kehidupan seksual ikut menentukan kualitas hidup. Penurunan gairah seksual
menjadi kendala dalam hidup jika tidak disikapi dengan bijak.Terdapat pengaruh perubahan seksual terhadap kecemasan wanita pra menopause yaitu bahwa wanita
pra menopause yang mengalami banyak perubahan seksual akan mempunyai kemungkinan 3,7 kali lebih besar untuk merasa cemas menghadapi menopause
dibandingkan wanita yang mengalami perubahan seksual yang sedikit. Meskipun menopause mendatangkan perubahan yang dapat mengagagu aktivitas dan
kepuasan seksual, bagaimana cara pandang menerima perubahan yang terjadi itulah yang memberikan dampak berarti dalam kenikmatan seksual.
4. Variabel yang menjadi determinan kecemasan wanita pra menopause adalah perubahan fisik dan perubahan seksual.
6.2 Saran
1. Bagi wanita yang akan menghadapi masa pra menopause diharapkan memperoleh informasi yang benar dan tepat mengenai perubahan yang terjadi
menjelang menopause perubahan fisik dan perubahan seksual, karena perubahan tersebut menyebabkan terjadinya kecemasan wanita pra menopuse.
Informasi dapat diperoleh dari tenaga kesehatan dan jajarannya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang menimbulkan kepercayaan diri
sehingga dapat menekan kecemasan.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi Dinas Kesehatan beserta jajarannya agar tidak mengesampingkan program yang dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan melalui penyuluhan,
pendidikan kesehatan bagi wanita pra menopause tentang perubahan fisik dan seksual yang akan dialami menjelang menopause, sehingga terbentuk kesiapan
ibu dalam menghadapi menopause. 3. Bagi keluarga, suami, teman sebaya, rekan kerja perlu adanya dukungan agar
setiap wanita pra menopause berfikit positif terhadap perubahan yang terjadi demi kelangsungan hidup.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Asadi, 2013. Ketika Gairah Mulai Menurun. Artikel Pesona Femina. Diakses tanggal 3 Mei 2014.
Astari, 2004.Info Kesehatan Reproduksi. www.mediaholistik.com
. Diakses tanggal 26 Desember 2013.
Aswar, 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar Atkinson Hilgard, 1999.Pengantar Psikologi.Edisi Kedelapan, Jakarta : Erlangga
Bachtiar, 1993. Pengantar Psikiatri Klinik. Jakarta: Gaya Baru. Bauld R Brown F, Stress, Psychological Distress, Menopause Symptoms and
Physical Health in Women, Journal: University Australia. Baziad Ali, 2003. Menopause dan Andropause. Cetakan Pertama, Ed. Pertama,
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. _________, 2010.Waspadai Menopause Dini.http: m. okezone.com diakses pada 7
Desember 2013 Blackburn M Davidson K, 1994. Terapi Kognitif Untuk Depresi Dan Kecemasan
Suatu Petunjuk Bagi Praktisi. Cetakan Pertama. Semarang: IKIP Semarang Press.
Bramantyo, L, 2000. Kiat Sehat dan Bahagia Diusia Menopause.Jakarta : Puspaswara.
Chandra B,2009. Biostatistik Untuk Kedoktran Kesehatan. Jakarta: EGC. Christiani R, 2000. Hubungan Peresepsi Tentang Menopause dengan Tingkat
Kecemasan pada Wanita yang Menghadapi Menopause dengan Tingkat Kecemasan. Jurnal Psikologi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Tahun
XX VII. Vol.25
Dewi D, 2012. Hubungan Antara Kesiapan Wanita Menghadapi menopause Terhadap Tingkat Kecemasan. Yogyakarta: Naskah Publikasi.
Dradjat Z, 2001. Kesehatan Mental. Cetakan Keduapuluh Tiga. Jakarta: 2001.
74
Universitas Sumatera Utara
Dimkpa, D.I, 2011. Psychosocial Adjustment Needs Menopausal Women. Vol.55, University, Nigeria.
Fatimah, 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info Media.
Hardy M Heyes S, 1988. Pengantar Psikologi. Ed. Kedua.Jakarta: Erlangga. Hastono P.S, 2006. Basic Data Analysis For Health Research Training. “Analia Data
Kesehatan”.Depok: FKMUI Hawari D, 2013. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Cetakan Keempat, Ed.
Kedua, Jakarta: FKUI. Hurlock B. E, 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Ed. Lima, Jakarta: Erlangga Indrawati, 2008.Kecemasan Wanita Menghadapi Pra Menopause Ditinjau Dari
Dukungan Sosial Suami Dan Kepercayaan Diri.Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.
Juniati N, 2012. Tingkat Kecemasan Ibu- Ibu Usia Pra Menopause Dalam Menghadapi Menopause. Naskah Publikasi. Yogyakarta.
Kaheksi, 2006. Hubungan Antara Penerimaan Diri dan Dukungan Suami Terhadap Kecemasan Wanita Menghadapi Menopause
Kasdu, D 2002.Kiat Sehat dan Bahagia di Umur Menopause.Puspaswara. Jakarta: Gramedia
Kartono K, 1989. Hygiene Mental Kesehatan Mental Dalam Islam. Bandung: Mandar Maju.
Kothiyal P Sharma M, 2013. Journal Of Scientific Innovative Research “Post Menopausal Quality Of Life and Associated Factors- A Review.
Kuntjoro, Z 2003.Menopause. INSPIRA http:www.e-psikologi.com
Kusmiran E, 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja Wanita. Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Medika.
Kusumawardhani, 2007 Kecemasan Wanita Menopause Ditinjau Dari Dukungan Sosial di Semarang Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
Lazarus R.S.1969. Pattern of Adjusment and Human Effectiveness. New York : Mc. Graw Hill Book Company.
Lestary D, 2010. Seluk Beluk Menopause.Jogjakarta: Gerai Ilmu. Louise, 2006. Gangguan Pada Wanita Pra Menopause. Disampaikan Dalam
Simposium Nasional Perkumpulan Menopause Indonesia PERMI Pada Wanita.
Lumongga N, 2013. Psikologi Kespro “Wanita Perkembangan Reproduksinya” Ditinjau dari Aspek Fisik dan Psikologinya. Cetakan Pertama. Jakarta:
Kencana. Mahmud D, 1990. Psikologi Suatu Pengantar. Cetakan Pertama Ed. Pertama,
Yogyakarta:BPFE. Mansjoer A, 1999. Kapita Selekta Kedoktran. Cetakan Kedua, Ed.Tiga, Jakarta:
Media Aesculapius. Maramis, W.F, 1994. Ilmu Kedoktran Jiwa. Jakarta: Erlangga.
Muhammad K, 1981. Ginekologi Dan Kesehatan Wanita. Jakarta: Gaya Favo Presss. Mulyani, S, 2013. Menopause Akhir Siklus Menstruasi Pada Wanita di Usia
Pertengahan. Yogyakarta: Nuha Medika. Nadesul H, 2008. Cara Sehat Menjadi Perempuan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Notoatmodjo S, 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka
Cipta. _____________, 2012.Metode Penelitian Kesehatan.Ed. Rev. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho W, 2008. Keperawatan Gerontik Geriatrik. Cetakan Pertama, Ed. Tiga,
Jakarta: EGC. Nuriyana, 2012. Hubungan Persepsi Menopause Dengan Kecemasan Menopause di
Desa Sambibulu Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur Nurtjahjanti H, 1995. Kecemasan Menghadapi Masa Menopause Ditinjau Dari Status
Kerja Wanita.Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.
Universitas Sumatera Utara
Pieter Z Lumongga N, 2011. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Cetakan Kedua, Ed. Pertama, Jakarta: Kencana.
Prabandani, 2009. Hubungan Dukungan Suami Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause Di Wonogiri Tahun.
Proverawati A, 2010. Menopause dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirohardjo S, 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka. Purwoastuti E,2008. Menopause Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.
Qomariyati, 2013. Hubungan Kecemasan Dan Aktivitas Fisik dengan Kehidupan
Seksual Pada Wanita Pra Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Truck Kabupaten Klaten.
Ridwan, 2008. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, Bandung: Alfabeta.
Rossella, E Esme, A 2008. Womens perception of sexual around the menopause: Outcomes of European telephone survey. European Journal of Obstetric
Gynecology and Reproductive Biology. Rostiana T Kurniati T, 2009.Menopuse Fear Dealing With Menopause Period.
Journal Psikolog Universitas Gunadarma, volume 3, No.1. Sadli, S.1982. Diatas 40 Tahun. Jakarta: Sinar Harapan.
Smart A,2010. Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta : A Plus Books. Santrock, J.W 2002. Life span development-Perkembangan Masa Hidup. Jilid 2
Alih bahasa: Ahmas Chusairi. Jakarta: Erlangga. Sekarsari, 1982. Hubungan Antara Usia Mendekati Menopause Dengan Kecemasan.
Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Sibagariang E, 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: TIM.
Spielberger, 1983.State-trait anxiety inventory manual. Srilutfiwati, 2012. Hubungan Antara CitraTubuh Dengan Kecemasan Wanita Pra
Menopause di Kota Solok
Universitas Sumatera Utara
Suliyanti, A. 2007. Buka Tabir Permasalahan Hubungan Intim Pada Wanita Menopause.
Sugiarto E, 2012. Master EYD. Yogyakarta: Khitah Publishing. Thalliss F, 1992. Mengatasi Rasa Cemas, Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa. Jakarta:
Arcas. Widyastuti Y, 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Bacalah pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakanlah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan diri dan perasaan anda saat ini.
2. Dalam setiap nomor pernyataan ada 2 alternatif jawaban, pililhlah dengan cara memberi tanda Chek List
√ pada salah satu jawaban yang anda rasa sesuai. YA
bila pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan diri anda
TIDAK bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan
diri anda 3. Kuesioner ini bukan merupakan suatu tes, oleh karena itu tidak ada jawaban
yang salah. Usahakan agar semua pernyataan terjawab tanpa terlewati. 4. Atas kesediaan dan bantuan anda, saya mengucapkan terimakasih.
Universitas Sumatera Utara
KUESIONER DETERMINAN KECEMASAN WANITA PRA MENOPAUSE DI DESA
RAWANG LAMA KECAMATAN RAWANG PANCA ARGA KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2014
No Resp :…………………diisi oleh peneliti
Umur :……………………..thn
Pekerjaan :
No Variabel
Independent Indikator
Item Pernyataan Variabel Alternatif
Jawaban Ya
Tidak
I Perubahan
fisik Hot Flash
1. Saya sering merasa panas dari wajah ke
seluruh tubuh. Osteoporosis
2. Saya merasa tulang- tulang saya sudah mulai
rapuh Keinginan
buang air kecil menjadi sering
3. Keinginan buang air kecil lebih sering
kadang sampai tidak terkendali
Kulit kering dan keriput
4. Kulit saya kering dan mulai keriput
Nyeri otot 5. Saya sering merasa
nyeri pada oto sendi Perubahan
pada mulut 6. Gigi saya sudah mulai
tanggal Berat badan
bertambah 7. Berat badan saya
bertambah Perubahan
rambut 8. Warna rambut saya
mulai memutih Kerontokan
rambut 9. Saya mengalami
masalah dengan kerontokan rambut
Payudara mejadi datar
10. Payudara saya mulai mengendor
II Perubahan
sosial Dukungan
sosial 1. Suami enggan
membantu mengatasi masalah saya
Universitas Sumatera Utara
2. Anak-anak saya lebih sering menghabiskan
waktu dengan temannya 3. Saya sering berselisih
paham dengan suami saya
4. Keluarga jarang meminta pendapat saya
dalam berbagai hal 5. Saya jarang dilibatkan
dalam kegiatan kemasyarakatan
6. Saya sudah jarang mendapatkan pujian
dari teman-teman saya 7. Saudara saya jarang
berkunjung kerumah saya
8. Teman-teman saya jarang menceritakan
masalah yang dihadapinya kepada
saya
9. Saya takut jika suami meninggalkan saya
10. Tetangga saya jarang bepergian dengan saya
III Perubahan
seksual Aktivitas
seksual 1. Saya jarang melakukan
hubungan seksual dibanding sebelum pra
menopause
2. Saya lebih nyaman tidur sendiri, sehingga
hubungan seksual semakin jarang
3. Keringat di malam hari membuat saya lelah
sehingga keinginan seksul saya berkurang.
4. Kekeringan pada alat kelamin membuat saya
jarang berhubungan
Universitas Sumatera Utara
seksual dengan suami saya
5. Keinginan seksual saya menurun
6. Gairah seksual suami menurun sehingga
makin jarang melakukan hubungan
seksual
7. Rasa sakit pada alat kelamin membuat saya
tidak bergairah melakukan hubungan
intim
8. Perubahan organ seksual yang saya alami
membuat suami saya tidak gairah dalam
melakukan
hubungan seksual
Universitas Sumatera Utara
No Variabel
Dependent Indikator
Item Pernyataan Variabel Alternatif
Jawaban Ya
Tidak
I Kecemasan
Wanita Pra Menopause
Gampang marah
1. Saya gampang marah menghadapi persoalan
2. Saya merasa tidak berdaya dalam
berbagai hal Perasaan
berubah-ubah 3. Perasaan saya moody
sering berubah-ubah. Pikiran yang
tidak menentu 4. Saya sulit
berkonsentrasi dalam suatu hal
Sangat sensitif 5. Saya mudah
tersinggung menanggapi orang lain
Tidak percaya diri
6. Saya suka berdandan yang berlebihan
7. Saya takut mengeluarkan pendapat
8. Saya enggan melibatkan diri dalam
kegiatan di masyarakat. 9. Saya sering
menyalahkan orang lain
Kewaspadaan yang
berlebihan 10. Saya curiga jika suami
saya pulang tidak tepat waktu
Universitas Sumatera Utara
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
JUDUL PENELITIAN : DETERMINAN KECEMASAN WANITA PRA MENOPAUSE
PENELITI : MAULINA MAWADDAH
Saya mahasiswa pasca sarjana program Study Kesehatan Reproduksi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara akan melakukan penelitian.
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program pasca sarjana.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa determinan kecemasan wanita pra menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten
Asahan Tahun 2014. Partisipasi ibu dalam penelitian ini sangat saya harapkan dan penelitian ini
bersifat sukarela serta tidak ada pemaksaan dari pihak manapun. Apabila ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini maka ibu menandatangani lembar persetujuan
ini. Saya akan menjaga kerahasiaan identitas dan data yang ibu berikan. Apabila
ada yang tidak dipahami , ibu dapat menayakan kepada saya. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Kisaran, 2014
Peneliti Responden
Maulina Mawaddah …………………………………..
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N Cases
Valid 30
90.9 Excluded
3
a
9.1 Total
33 100.0
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .893
10
Item Statistics
Mean Std. Deviation
N Pf1
.57 .504
30 Pf2
.57 .504
30 Pf3
.67 .479
30 Pf4
.60 .498
30 Pf5
.57 .504
30 Pf6
.57 .504
30 Pf7
.57 .504
30 Pf8
.67 .479
30 Pf9
.60 .498
30 Pf10
.60 .498
30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Pf1 5.40
9.834 .790
.871 Pf2
5.40 9.903
.765 .873
Pf3 5.30
10.769 .504
.890 Pf4
5.37 10.378
.610 .884
Pf5 5.40
10.317 .622
.883 Pf6
5.40 10.110
.693 .878
Pf7 5.40
9.834 .790
.871 Pf8
5.30 10.976
.434 .895
Pf9 5.37
9.964 .754
.874 Pf10
5.37 11.068
.383 .899
Universitas Sumatera Utara
Scale Statistics
Mean Variance
Std. Deviation N of Items
5.97 12.585
3.548 10
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N Cases
Valid 30
90.9 Excluded
3
a
9.1 Total
33 100.0
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .863
10
Item Statistics
Mean Std. Deviation
N Pso1
.63 .490
30 Pso2
.63 .490
30 Pso3
.67 .479
30 Pso4
.60 .498
30 Pso5
.60 .498
30 Pso6
.60 .498
30 Pso7
.57 .504
30 Pso8
.70 .466
30 Pso9
.63 .490
30 Pso10
.60 .498
30
Universitas Sumatera Utara
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Pso1 5.60
8.731 .633
.845 Pso2
5.60 8.593
.686 .840
Pso3 5.57
9.013 .543
.852 Pso4
5.63 8.930
.547 .852
Pso5 5.63
8.723 .623
.846 Pso6
5.63 8.792
.597 .848
Pso7 5.67
9.057 .493
.857 Pso8
5.53 9.361
.430 .861
Pso9 5.60
8.800 .607
.847 Pso10
5.63 8.861
.572 .850
Scale Statistics
Mean Variance
Std. Deviation N of Items
6.23 10.806
3.287 10
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N Cases
Valid 30
90.9 Excluded
3
a
9.1 Total
33 100.0
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .905
8
Universitas Sumatera Utara
Item Statistics
Mean Std. Deviation
N Pse1
.53 .507
30 Pse2
.53 .507
30 Pse3
.67 .479
30 Pse4
.53 .507
30 Pse5
.57 .504
30 Pse6
.53 .507
30 Pse7
.63 .490
30 Pse8
.60 .498
30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Pse1 4.07
7.720 .585
.903 Pse2
4.07 7.030
.870 .877
Pse3 3.93
8.064 .490
.910 Pse4
4.07 7.237
.781 .885
Pse5 4.03
7.344 .743
.889 Pse6
4.07 7.030
.870 .877
Pse7 3.97
7.826 .569
.904 Pse8
4.00 7.517
.682 .894
Scale Statistics
Mean Variance
Std. Deviation N of Items
4.60 9.628
3.103 8
Reliability
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N Cases
Valid 30
90.9 Excluded
3
a
9.1 Total
33 100.0
Universitas Sumatera Utara
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .896
10
Item Statistics
Mean Std. Deviation
N K1
.57 .504
30 K2
.60 .498
30 K3
.67 .479
30 K4
.53 .507
30 K5
.60 .498
30 K6
.57 .504
30 K7
.60 .498
30 K8
.60 .498
30 K9
.57 .504
30 K10
.57 .504
30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
K1 5.30
10.079 .795
.875 K2
5.27 11.375
.373 .903
K3 5.20
11.269 .428
.899 K4
5.33 10.644
.597 .888
K5 5.27
10.202 .763
.877 K6
5.30 10.769
.561 .891
K7 5.27
10.202 .763
.877 K8
5.27 10.685
.597 .888
K9 5.30
10.217 .747
.878 K10
5.30 10.079
.795 .875
Scale Statistics
Mean Variance
Std. Deviation N of Items
5.87 12.878
3.589 10
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4 Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden
Umur
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
40-45 tahun 62
60.2 60.2
60.2 46-50 tahun
41 39.8
39.8 100.0
Total 103
100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak bekerja 45
43.7 43.7
43.7 Bekerja
58 56.3
56.3 100.0
Total 103
100.0 100.0
2. Perubahan Fisik
Pertanyaan1
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 35
34.0 34.0
34.0 Ya
68 66.0
66.0 100.0
Total 103
100.0 100.0
Pertanyaan2
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 42
40.8 40.8
40.8 Ya
61 59.2
59.2 100.0
Total 103
100.0 100.0
Pertanyaan3
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 39
37.9 37.9
37.9 Ya
64 62.1
62.1 100.0
Total 103
100.0 100.0
Pertanyaan4
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 41
39.8 39.8
39.8 Ya
62 60.2
60.2 100.0
Total 103
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Pertanyaan5
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 40
38.8 38.8
38.8 Ya
63 61.2
61.2 100.0
Total 103
100.0 100.0
Pertanyaan6
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 47
45.6 45.6
45.6 Ya
56 54.4
54.4 100.0
Total 103
100.0 100.0
Pertanyaan7
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 42
40.8 40.8
40.8 Ya
61 59.2
59.2 100.0
Total 103
100.0 100.0
Pertanyaan8
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 42
40.8 40.8
40.8 Ya
61 59.2
59.2 100.0
Total 103
100.0 100.0
Pertanyaan9
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 50
48.5 48.5
48.5 Ya
53 51.5
51.5 100.0
Total 103
100.0 100.0
Pertanyaan10
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 37
35.9 35.9
35.9 Ya
66 64.1
64.1 100.0
Total 103
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
PFisik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sedikit 33
32.0 32.0
32.0 Banyak
70 68.0
68.0 100.0
Total 103
100.0 100.0
3. Perubahan Sosial