Proses Terjadinya Kecemasan Jenis- jenis Kecemasan Drajat 2001 menyatakan kecemasan ada tiga macam, yaitu :

Sementara itu, menurut Bustaman 2001 mendefenisikan kecemasan sebagai ketakutan terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi. Perasaan cemas muncul apabila seseorang berada dalam keadaan diduga akan merugikan dan mengancam dirinya, serta merasa tidak mampu menghadapinya. Dengan demikian, rasa cemas sebenarnya suatu ketakutan yang diciptakan oleh diri sendiri, yang dapat ditandai dengan selalu merasa khawatir dan takut terhadap sesuatu yang belum terjadi. Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, prilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normalHawari, 2013. Menurut Nugroho 2008 kecemasan adalah perasaan yang tidak menyenangkan atau ketakutan yang tidak jelas dan hebat.Hal ini terjadi sebagai reaksi terhadap sesuatu yang dialami oleh seseorang. Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa teori diatas bahwa kecemasan adalah rasa takut atau khawatit pada situasi tertentu yang sangat mengancam yang dapat menyebabkan kegelisahan karena adanya ketidakpastian dimasa mendatang serta ketakutan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

2.1.1 Proses Terjadinya Kecemasan

Kecemasan pada individu dapat terjadi melalui suatu proses atau rangkaian yang dimulai dengan adanya suatu rangsangan eksternal maupun internal, sampai suatu keadaan yang dianggap sebagai ancaman atau membahayakan.Spielberg, 1983 Universitas Sumatera Utara dalam Atikah 20011 menyebutkan ada lima proses terjadinya kecemasan pada individual, yaitu: a. Evaluated situation: adanya situasi yang mengancam secara kognitif sehingga ancaman ini dapat menimbulkan kecemasan. b. Perception of situation: situasi yang mengancan diberi penilaian oleh individu, dan biasanya penilaian ini dipengaruhi oleh sikap, kemampuan dan pengalaman individu. c. Anxiety state of reaction: individu menganggap bahwa ada situasi berbahaya, maka reaksi kecemasan sesaat yang melibatkan respon fisiologis seperti denyut jantung dan tekanan darah. d. Cognitive reappraisal follows: individu kemudian menilai kembali situasi yang mengancam tersebut, untuk itu individu menggunakan pertahanan diri atau dengan cara meningkatkan aktivitas kognisi atau motoriknya. e. Coping: individu menggunakan jalan keluar dengan menggunakan defense mechanism pertahanan diri seperti proyeksi atau rasionalisasi.

2.1.2 Jenis- jenis Kecemasan Drajat 2001 menyatakan kecemasan ada tiga macam, yaitu :

a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat dan mengetahui ada bahaya yang mengancam dirinya. Cemas ini lebih dekat kepada rasa takut, karena sumbernya jelas terlihat dalam fikiran. b. Rasa cemas yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Yang paling sederhana ialah cemas yang umum, dimana orang merasa cemas takut Universitas Sumatera Utara yang kurang jelas, tidak tertentu dan tidak ada hubungannya dengan apa-apa serta takut itu memengaruhi keseluruhan diri pribadi. c. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Lazarus dalam Nurtjahjanti, 1995 membagi kecemasan menjadi dua jenis: a. State anxiety State anxiety dikonsepkan sebagai gejala- gejala kecemasan yang timbul karena individu dihadapkan pada situasi-situasi tertentu. Kadar kecemasan ini akan naik apabila inndividu berada dalam keadaan yang dianggap mengancam, dan kadarnya akan menurun apabila individu berada dalam keadaan yang dianggap tidak menekan atau tidak membahayakan. b. Trait anxiety Trait anxiety adalah kecemasan sebagai suatu keadaan yang relative menetap pada diri individu dan berhubungan dengan keperibadian individu tersebut. Kecemasan disini dipandang sebagai suatu keadaan yang menunjukkan adanya kesukaran dalam mengadakan proses penyesuaian diri. Biasanya individu akan lebih mudah memaknakan lingkungan hidupnya sebagai ancaman.

2.1.3 Sebab-sebab Kecemasan