2.8.4 X-Ray Fluorosence XRF
XRF merupakan pengujian yang tidak merusak Lisjak,D, 2006. XRF berfungsi untuk mengganalisa komposisi kimia yang terkandung dalam suatu
sampel dengan menggunakan metode stoikiometri. XRF pada umumnya digunakan untuk menganalisis mineral dan bebatuan. Analisis digunakan secara
kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisis jenis unsur yang terkandung dalam bahan dan analisis kuantitatif dilakukan untuk
menentukan konsentrasi unsur dalam bahan. Secara garis besar, prinsip kerja XRF adalah elektron pada kulit bagian
dalam sampel akan dieksitasi oleh foton bagian dari sinar-X. Selama proses dieksitasi proton akan berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi untuk
mengisi kekosongan elektron. Energi yang dipancarkan oleh kulit yang berbeda akan muncul sebagai sinar-X yang diemisikan oleh atom. Spektrum sinar-X yang
diperoleh selama proses diatas menyatakan jumlah dari karakteristik puncak. Energi puncak untuk mengidentifikasi unsur dalam sampel analisis kualitatif,
sementara intensitas puncak menyediakan konsentrasi unsur yang relevan dan mutlak analisis kuantitatif dan semi kuantitatif. XRF terdiri dari sumber radiasi
primer biasanya radioisotop atau tabung sinar-X dan peralatan untuk mendeteksi sinar-X sekunder. XRF mempunyai keunggulan analisis yang cepat dan tidak
memerlukan preparasi yang rumit. Waktu yang digunakan untuk sekali pengujian adalah 300 detik 5 menit. Sedangkan preparasi sampel tidak perlu dilakukan
dengan merusak, sehingga sampel dapat segera diukur.
2.8.5 Permagraph
Permagraph merupakan salah satu alat ukur sifat magnet dari berbagai kelompok seperti Alnico, Ferrite atau dari logam tanah jarang. Sifat magnet yang
akan diukur oleh permagraph diantaranya adalah koersifitas Hc, nilai produk maksimum BHmax dan remanensi Br. Untuk permagraph C memiliki
perlengkapan dalam pengukuran kurva histerisis bahan permanen magnet seperti: electronik EF 4-1F, elektromagnet EP 2E kuat medan magnet sampai dengan
1800 kAm = 2.2 Tesla, komputer dan printer.
Universitas Sumatera Utara
Hasil yang dapat diperoleh dari permagraph C: otomatis mengukur kurva histerisis magnet permanen B-H curve, dapat menentukan kuantitas magnet
seperti koersifitas, remanensi, nilai produk maksimum, pengukuran dengan surrounding coils untuk menentukan nilai rata-rata magnetik dan pengukuran
distribusi kuat medan magnet permanen dengan pole coils.
2.8.6 Uji Densitas
Densitas merupakan ukuran kepadatan dari suatu material. Pengukuran densitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah Bulk density. Bulk density
merupakan densitas sampel yang berdasarkan volume sampel termasuk dengan rongga atau pori. Pengujian Bulk density dilakukan untuk megukur benda padatan
yang besar dengan bentuk yang beraturan maupun yang tidak beraturan. Pada pengujian Bulk density menggunakan metode Archimedes. Prosedur kerja untuk
menentukan besarnya bulk densitas gcm
3
suatu sampel berbentuk pellet adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan tiang penyangga dan kawat penggantung diatas neraca, kemudian ditimbang dan dikalibrasi kembali neracanya.
2. Mengikat pellet dengan menggunakan kawat penggantung dan ditimbang massanya M
. 3. Menuangkan air kira-kira ¾ dari volume beaker glass 100 ml dan
memasukkan pellet yang menggantung tadi ke dalam air, kemudian ditimbang massanya M
a
. 4. Melakukan langkah di atas untuk sampel yang lainnya.
Sehingga densitas dapat dihitung dengan persamaan [42]:
.......... 2. 3
Universitas Sumatera Utara
2.8.7 Porositas Porositas dapat didefenisikan sebagai perbandingan antara jumlah volume