Pengujian Vector Network Analyzer VNA

3.5.6 Pengujian Vector Network Analyzer VNA

Pada pengujian penyerapan material gelombang elektromagnetik dilakukan dengan alat Vector Network Analyzer VNA dengan dimensi sampel: panjang = 0 cm lebar = 4 cm dan tebal = 2 mm, sangat tergantung pada bentuk dan material absorber yang akan diukur. Metode yang digunakan untuk karakterisasi elektromagnetik dari material absorber pengukuran refleksipenyerapan dalam rentang frekuensi 4 - 10 GHz dilakukan dengan menggunakan Naval Research Laboratory NRL metode lengkungan El-Lawindy,2009. Lengkungan NRL Gambar 3. 5 terdiri dari bangunan kayu berbentuk lengkungan setengah lingkaran, memungkinkan posisi yang tepat untuk memancarkan dan menerima antena jenis tanduk. Sampel ditempatkan di pusat jari- jari lengkungan pertama, antena diposisikan pada posisi tertinggi di lengkungan ke dua. Kemudian setiap antena digerakkan 10° untuk setiap sisi dari posisi tersebut dan antena selalu menunjuk kearah pusat sampel. Selanjutnya pengaturan set up peralatan juga dilakukan termasuk analisis spektrum dan pembangkit frekuensi. Sebuah pelat aluminium datar digunakan sebagai acuan untuk pengukuran refleksipenyerapan dengan nilai masing-masing dianggap 100 dan 0. Keuntungan utama dari metode NRL dibandingkan dengan yang lain seperti metode waveguide adalah sangat dimungkinkan untuk mengukur sifat sampel yang relatif besar dalam kondisi ruang bebas. Gambar 3.5 Naval Reseach Laboratory NRL metode lengkungan setengah lingkaran. Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk mengukur permitivitas listrik kompleks dan permeabilitas magnetik dari material absorber dalam rentang frekuensi gelombang mikro dari 4 - 10 GHz C-band digunakan teknik saluran transmisi waveguide, seperti terlihat pada Gambar 3.6. Sebuah waveguide tertutup persegi panjang penampang telah digabungkan ke jaringan vektor network analyzer VNA yang beroperasi pada rentang frekuensi dari 300kHz - 20GHz. Pengaturan ini dilakukan dengan cara mengukur S-parameter material, koefisien transmisi dan refleksi masing-masing dinyatakan dengan S 12 S 21 dan S 11 S 22 . Pada Gambar 3. 6, menunjukkan pengaturan yang digunakan dalam pengukuran teknik saluran VNA dan penempatan sampel. Gambar 3.6 Sistem Pengukuran Teknik Saluran : a vektor jaringan analyzer VNA, b sistem waveguide tertutup persegi panjang dan posisi sampel dalam waveguide. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengubah sifat magnetik pada Barium hexaferrite BaFe 12 O 19 yang bersifat hard magnet menjadi soft magnet, maka bahan BaFe 12 O 19 tersebut ditambahkan dua bahan aditif yang berbeda, yaitu: TiO 2 dan MnO, sehingga rumus kimia BaFe 12 O 19 berubah menjadi BaFe 12-2x Mn x Ti x O 19 , dimana x = 0.0, 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5 dan 0.6 dalam persen mol dan parameter proses lainnya adalah suhu sintering 1000, 1050, 1100, 1150, 1200, dan 1250 o C. Keberhasilan dari penelitian ini sangat ditentukan oleh mikrostruktur, sifat fisis, magnetik flux density dan B-H curve, serta respon material tersebut terhadap gelombang elektromagnetik sebagai fungsi frekuensi GHz. Oleh karena itu beberapa karakterisasi yang perlu diamati meliputi: diffrential thermal analysis DTA, pengukuran densitas, porositas, flux density magnetic, analisa struktur mikro dengan menggunakan X-Ray Diffraction XRD dan Scanning Electron Microscope SEM, kurva histerisis B-H curve dan pengujian dengan Vector Network Analyzer VNA.

4.1 Diffrential Thermal Analysis DTA