53
Dari gambar 4.3 memperlihatkan bahwa nilai bulk density dari bahan magnet BaFe
12-2x
Mn
x
Ti
x
O
19
x = 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, dan 0.6 mol adalah berkisar antara 3.66
– 4.18 gcm
3
. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa suhu sintering optimum juga berada pada 1100
o
C dengan holding time selama 2 jam. Menurut referensi Yong An,Sung., 2002 bahwa semakin tinggi temperatur
sintering maka semakin tinggi nilai densitasnya sebelum mencapai kondisi deformasi pada material tersebut. Pernyataan ini didukung berdasarkan ukuran
atom Ti lebih kecil dibandingkan dengan Fe maka TiO
2
akan mengisi rongga –
rongga kosong yang tidak dapat ditempati oleh atom Fe, sehingga nilai densitasnya semakin meningkat seiring penambahan konsentrasi mol aditif.
Kemungkinan lain terjadinya penurunan nilai bulk density dapat disebabkan oleh perbesaran ukuran butir yang terjadi pada saat proses sintering dengan temperatur
yang lebih tinggi, sehingga mengakibatkan terjadi perbesaran rongga.
4.4 Flux Density Magnetik
Besaran flux density magnetik dari bahan magnet berbasis BaFe
12- 2x
Mn
x
Ti
x
O
19
x = 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, dan 0.6 mol yang disinter pada suhu: 1000, 1050, 1100, 1150, 1200, dan 1250
o
C masing-masing pada suhu tersebut ditahan selama 2 jam, diukur dengan menggunakan Gaussmeter. Hasil
pengukuran flux density magnetik dari bahan magnet tersebut diperlihatkan pada Gambar 4.4 dan tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Flux density magnetic dari bahan magnet BaFe
12- 2x
Mn
x
Ti
x
O
19
x = 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, dan 0.6 mol dengan suhu sintering 1000, 1050, 1100, 1150, 1200 dan 1250
o
C yang ditahan selama 2 jam
.
Suhu
o
C Flux density Gauss
x = 0.1 x = 0.2
x = 0.3 x = 0.4
x = 0.5 x = 0.6
1000 408.9
427.8 429.7
432.0 237.3
33.4 1050
449.4 441.6
438.6 434.2
275.0 35.2
1100 456.2
463.8 488.6
463.1 367.0
36.7 1150
450.8 457.0
446.5 453.4
209.3 29.1
Universitas Sumatera Utara
54
1200 438.8
453.4 438.8
437.4 190.1
27.1 1250
426.1 448.2
437.4 427.9
175.4 26.3
Gambar 4.4 Hubungan flux density terhadap suhu sintering dari BaFe
12-2x
Mn
x
Ti
x
O
19
x = 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, dan 0.6 mol.
Pada gambar 4.4 memperlihatkan bahwa nilai maksimum flux density dari magnet BaFe
12-2x
Mn
x
Ti
x
O
19
x = 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, dan 0.6 mol adalah pada suhu sintering 1100
o
C 2 jam. Nilai flux density yang tertinggi diperoleh pada kosentrasi ion 0.3 mol Mn-Ti, yaitu sebesar 488 Gauss, dan nilai flux
density terendah adalah pada kosentrasi ion 0.6 mol Mn-Ti, yaitu sebesar 36.7 Gauss. Dengan demikian penambahan ion Mn-Ti dapat menurunkan nilai flux
density sehingga sifat magnetik barium hexaferrite yang semula termasuk tipe hard magnet berubah menjadi soft magnet. Menurut penelitian sebelumnya dalam
penelitiannya menjelaskan bahwa susunan atom akan mempengaruhi sifat kerapatan fluks magnet, semakin rapat susunan atomnya maka semakin besar
Universitas Sumatera Utara
55
kerapatan fluks flux density magnet, sehingga arah orientasi partikel magnet akan lebih mudah diarahkan Yue Liu, 2011.
4.5 Kurva Histerisis