kemagnetan bahan Ferromagnetik akan hilang pada temperatur Curie. Temperatur Curie untuk besi lemah adalah 770
o
C dan untuk baja adalah 1043
o
C Sifat bahan Ferromagnetik biasanya terdapat dalam bahan ferit. Ferit
merupakan bahan dasar magnet permanen yang banyak digunakan dalam industri- industri elektronika, seperti dalam loudspeaker, motor-motor listrik, dynamo dan
KWH-meter. Bahan-bahan Ferromagnetik dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:
a. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik lunak. Bahan ini banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau
generator, rilai relay, peralatan sonar atau radar. b. Bahan Ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi
magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut bahan magnetik keras, bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen Rosika, K., 2005.
2.7.4 Bahan Anti Ferromagnetik
Bahan anti Ferromagnetik adalah suatu bahan yang memiliki susebtibilitas positif yang kecil pada segala temperatur, tetapi perubahan suscepbilitas karena
tempratur adalah keadaan yang sangat khusus. Susunan dwikutubnya adalah sejajar tetapi berlawanan arah Manigandan, A., 2011, diperlihatkan pada
Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Arah domain dan kurva bahan Anti Ferromagnetik,
a Sebelum diberi medan luar, b Setelah diberi medan luar
b a
Universitas Sumatera Utara
2.7.5 Bahan Ferrimagnetik
Bahan ferrimagnetik memiliki resisitivitas yang jauh lebih tinggi dibanding bahan ferromagnet. Oleh karena itu ferrimagnet ferrit arus-eddy yang
terjadi pada bahan ini kecil Moto, keba., 2003. Dalam bahan ini hanya sedikit spin elektron yang tidak berpasangan, sehingga bahan ini sedikit menarik garis-
garis gaya Ramajo L, 2009, diperlihatkan pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Arah domain dan kurva bahan Ferrimagnetik
.
Untuk karakterisasi sifat magnet digunakan alat permagraph yaitu alat yang dapat menghasilkan kurva histerisis loop yang dilengkapi dengan nilai
induksi remanen Br dan Gaya koersif Hc. Pada saat pengukuran berlangsung terjadi proses magnetisasi pada bahansampel, selesai pengukuran bahan sudah
memiliki sifat magnetik yang permanen. Sifat-sifat magnet permanen berdasarkan kurva histerisis adalah sebagai berikut: sulit dimagnetisasi dan didemagnetisasi,
Koersivitas tinggi Hc, dengan Hc yang tinggi maka dapat mempertahankan orientasi momen magnetiknya untuk waktu yang lama, sebagai sumber gaya gerak
magnet dalam kumparan magnetik, remanensi tinggi Br, histeris loss besar, permeabilitas μ kecil Moto, keba., 2003.
Gambar 2.9 Kurva Histerisis.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya sifat magnet suatu bahan dapat diketahui melalui kurva histerisis seperti pada gambar 2.9. Dari kurva tersebut dapat diketahui besarnya induksi
remanen Br, dan koersivitas Hc. Apabila suatu bahan magnet yang berada dalam keadaan dimagnetisasi B = 0, diberi medan magnet luar H yang
membesar secara kontinu akan mencapai titik maksimum pada titik A garis OA. Harga B pada saat itu adalah Bs magnetisasi jenuh. Jika medan magnet luar ini
diturunkan secara kontinu, maka kurva B-H tidak mengikuti garis OA tetapi mengikuti garis AB. Pada saat H berharga 0 maka induksi magnet B akan
mempunyai harga Br induksi magnet remanen. Untuk mengembalikan B menjadi 0 diperlukan medan negatif
–Hc gaya koersifitas di titik C. Jika medan magnet diturunkan terus maka akan dicapai titik induksi magnet jenuh bernilai
negatif -Bs pada titik D. Jika medan negatif H dibalik maka kurva akan mengikuti garis DEFA sampai mencapai harga Bs lagi, sehingga diperoleh kurva
histerisis Ramajo L, 2009.
2.8 Karakterisasi Dan Evaluasi Magnet Permanen