3.5.2 Porositas
Porositas didefenisikan sebagai banyaknya lubang atau pori yang terdapat dalam suatu sampel yang telah selesai dibuat. Pengujian ini juga menghasilkan
perbandingan sampel mana yang memiliki nilai terbaik. Langkah kerja untuk menentukan besarnya porositas suatu sampel yaitu:
1. Tuangkan aquadesh kira-kira ¾ dari volume gelas beaker ke dalam beaker gelas, kemudian panaskan menggunakan kompor listrik sampai suhu kira-kira 100
C. 2. Sampel dicelupkan ke dalam gelas beaker yang berisi air panas selama 1 jam.
3. Sampel yang telah direndam dalam aquades panas kemudian direndam dalam aquades dingin selama 24 jam.
4. Sampel ditimbang sebagai massa basah Mb. 5. Sampel dikeringkan di oven pada temperatur 80
C selama 1 jam, kemudian ditimbang sebagai masa kering Mk.
6. Dihitung densitas sampel dengan persamaan 2.4.
3.5.3 X-Ray Difraction XRD
XRD merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui fasa yang yang terbentuk pada suatu sampel. Dalam penelitian ini XRF dilakukan dua kali pengujian,
yaitu pada saat sebelum BaFe
12
O
19
dicampur aditif dan setelah dicampur dengan aditif. Peralatan untuk pengujian XRD diperlihatkan pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Alat X-Ray Difraction XRD
Universitas Sumatera Utara
Adapun langkah langkah dari pengujian ini adalah: - Siapkan sampel yang akan diuji
- Letakan sampel diatas preparat - Masukan kedalam XRD kemudian tutup rapat
- Siapkan software pendukung untuk pengoperasian XRD.
3.5.4 Scanning Electron Microscope SEM
Fungsi mikroskop elektron scanning atau SEM adalah untuk mengetahui morfologi suatu material. SEM berkerja dengan memindai terfokus balok halus
elektron ke sampel. Elektron berinteraksi dengan sampel komposisi molekul. Energi dari elektron menuju ke sampel secara langsung dalam proporsi jenis interaksi
elektron yang dihasilkan dari sampel. Serangkaian energi elektron terukur dapat dihasilkan yang dianalisis oleh sebuah mikroprosesor yang canggih yang
menciptakan gambar tiga dimensi atau spektrum elemen yang unik yang ada dalam sampel dianalisis. Ini adalah rangkaian elektron yang dibelokkan oleh tumbukan
dengan elektron sampel.
3.5.5 X
– Ray Flourecent XRF
Dalam penelitian ini digunakan XRF type yang berada di STP.Polimer BP2T. Karakterisasi ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- siapkan sampel yang akan diuji - letakkan sampel yang akan diuji dalam sampel holder
- sinari sampel dengan sinar X Dalam pengkarakterisasian XRF pengambilan data digunakan dengan metode
metal, hal ini digunakan agar oksida tidak terbaca sehingga mendapatkan komposisi –
komposisi unsur lebih akurat. Monokromator yang digunakan adalah radium, dan nitrogen digunakan sebagai pendinginnya. Monokromator yang digunakan pada
pengambilan data XRD adalah tembaga Cu.
Universitas Sumatera Utara
3.5.6 Pengujian Vector Network Analyzer VNA