Dari gambar 5.14. dapat diketahui bahwa dari seluruh penderita Tifus abdominalis tanpa komplikasi maupun dengan komplikasi tertinggi pada kelompok
umur 12 tahun. Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat
untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 33,3 yang memiliki nilai expected count kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p= 0,087
p 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi umur berdasarkan status komplikasi.
5.10.2. Jenis Kelamin Berdasarkan Status Komplikasi
Proporsi jenis kelamin berdasarkan status komplikasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.15. Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Status Komplikasi
Penderita Tifus abdominalis Rawat Inap di RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Januari 2010-Juli 2012
56,8 47,4
43,2 52,6
10 20
30 40
50 60
Tanpa komplikasi Dengan komplikasi
P ro
p o
rsi
Status komplikasi
Laki-laki Perempuan
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.15. dapat diketahui bahwa dari penderita Tifus abdominalis tanpa komplikasi lebih banyak berjenis kelamin laki-laki sedangkan penderita dengan
komplikasi lebih banyak berjenis kelamin perempuan. Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square memenuhi syarat untuk
dilakukan dan diperoleh nilai p=0,434 p 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi jenis kelamin berdasarkan status
komplikasi.
5.10.3. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Status Komplikasi Proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan status komplikasi penderita Tifus
abdominalis rawat inap di RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Januari 2010-
Juli 2012 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.16. Diagram Bar Proporsi Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Status Komplikasi Penderita Tifus abdominalis Rawat Inap
di RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Januari 2010-Juli
2012
3,73 3,74
3,725 3,73
3,735 3,74
3,745 Tanpa komplikasi
Dengan komplikasi
lama rawatan rata-rata hari S.
K o
m pl
ika si
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.16. dapat diketahui bahwa penderita Tifus abdominalis dengan komplikasi dan tanpa komplikasi memiliki lama rawatan rata-rata 4 hari.
Berdasarkan uji t-test diperoleh nilai p= 0,995 p0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis jenis
komplikasi.
5.10.4. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya
Lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya di RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Januari 2010-Juli 2012 dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:
Gambar 5.17. Diagram Bar Proporsi Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Tifus abdominalis Rawat
Inap
di RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Januari 2010- Juli 2012
3,47 3,96
3,2 3,3
3,4 3,5
3,6 3,7
3,8 3,9
4 Biaya sendiri
Bukan biaya sendiri
Lama rawatan rata-rata Sum
be r
bi a
y a
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.17. dapat diketahui bahwa penderita Tifus abdominalis dengan bukan biaya sendiri memiliki lama rawatan rata-rata 3,96 hari dan penderita dengan
biaya sendiri memiliki lama rawatan 3,47 hari. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji t-test diperoleh p= 0,044
p0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya.
5.10.5. Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Sumber Biaya