Salmonella typhi mempunyai 3 macam antigen, yaitu:
14,16
a. Antigen O Antigen dinding sel somatik yang terletak pada lapisan luar tubuh bakteri. Bagian ini mempunyai struktur kimia lipopolisakarida atau
disebut juga endotoksin. Antigen ini tahan terhadap panas dan alkohol tetapi tidak tahan tehadap formaldehid.
b. Antigen H Antigen flagella yang merupakan komponen protein dan berada dalam flagella. Antigen ini tahan terhadap formaldehid tetapi tidak tahan
tehadap panas dan alkohol. c. Antigen Vi Virulen merupakan polisakarida dan berada di kapsul yang
melindungi seluruh permukaan sel. Ketiga jenis antigen tersebut di dalam tubuh manusia akan menimbulkan
pembentukan tiga macam antibodi yang biasa disebut aglutinin.
2.3. Patogenesis
17,18,19
Masa inkubasi Tifus abdominalis umumnya 10-20 hari. Inkubasi terpendek 3 hari dan terlama 60 hari. Masa inkubasi ini bergantung pada jumlah bakteri yang
tertelan dan faktor host. Bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Setelah bakteri masuk ke
saluran pencernaan manusia dan sampai di lambung maka timbul usaha pertahanan non spesifik yang bersifat kimiawi yaitu dengan adanya suasana asam oleh asam
lambung dan enzim yang dihasilkannya. Keadaan asam lambung tersebut menghambat multiplikasi Salmonella dan pada pH 2,0 sebagian besar bakteri akan
mati dengan cepat sedangkan sebagian bakteri yang tidak mati akan mencapai usus
Universitas Sumatera Utara
halus. Selain itu, adanya bakteri anaerob di usus juga menghalangi pertumbuhan bakteri dengan pembentukan asam lemak rantai pendek yang akan menimbulkan
asam. Apabila bakteri mampu mengatasi mekanisme pertahanan tubuh maka bakteri
akan melekat pada permukaan usus. Kemudian bakteri akan menembus ke epitel usus, selanjutnya berkembang biak dan akan difagositosis oleh monosit dan
makrofag. Namun demikian, Salmonella typhi dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam fagosit karena adanya perlindungan oleh kapsul bakteri.
Bakteri masuk ke dalam peredaran darah melalui pembuluh limfe usus halus hingga mencapai organ
hati dan limpa. Bakteri yang tidak dihancurkan akan berkembang biak di dalam hati dan limpa sehingga terjadi pembesaran pada organ-organ tersebut disertai rasa nyeri
pada perabaan. Kemudian bakteri Salmonella typhi masuk kembali ke dalam peredaran darah bakteriemia dan menyebar ke seluruh tubuh terutama ke dalam
kelenjar limfoid usus halus menimbulkan tukak. Tukak tersebut dapat mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus.
Jika demikian keadaannya maka kotoran dan air seni penderita akan mengandung S. typhi yang siap menginfeksi orang lain melalui makanan ataupun
minuman yang dicemari. Pada penderita yang tergolong carrier, bakteri dapat terus menerus berada di kotoran dan air seni sampai bertahun-tahun. Oleh karena itu,
apabila bakteri S. thypi masuk ke dalam saluran cerna maka bakteri tersebut akan masuk ke dalam saluran darah dan tubuh akan merespon dengan menunjukkan
beberapa gejala seperti demam.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Epidemiologi Tifus abdominalis 2.4.1. Distribusi dan Frekuensi