Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Pada kondisi tertentu dapat juga Dewan Komisaris bertanggung jawab secara pribadi berdasarkan teori fiduciary duty dan teori piercing the corporate veil seperti yang berlaku pada Direksi. Undang-undang Kepailitan mengatur tentang tanggung jawab Debitur terhadap hal terjadinya kepailitan yaitu melakukan sita umum atas harta debitur untuk kepentingan para kreditur. Kepailitan mengakibatkan Debitur yang dinyatakan pailit kehilangan segala hak perdata untuk menguasai dan mengurus harta kekayaan yang telah dimasukkan ke dalam harta pailit. “Pembekuan” hak perdata ini diberlakukan oleh Pasal 24 ayat 1 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU terhitung sejak saat keputusan pernyataan pailit diucapkan. Demikian juga halnya pertanggungjawaban yang dapat dikenakan kepada Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan Terbatas secara pidana dan perdata. Untuk pertanggungjawaban secara pidana dikenakan Pasal 398 dan 399 KUH Pidana, dan untuk pertanggungjawaban secara perdata dikenakan Pasal 1365 KUH Perdata sebagai lex generalis.

B. Saran

1. Kepailitan terhadap Perseroan Terbatas dapat terjadi disebabkan karena Dewan Komisaris lalai atau melakukan kesalahan dalam menjalankan kewenangannya terhadap Direksi yaitu melakukan pengawasan yang baik terhadap kinerja Direksi dan memberi nasihat pada Direksi dalam menjalankan fungsi Universitas Sumatera Utara kepengurusannya dalam Perseroan. Karena itu, Dewan Komisaris harus bekerja lebih efektif dan sungguh-sungguh terhadap fungsinya untuk mengawasi kinerja Direksi dan juga terus-menerus secara kontinu memberi nasihat sehingga mampu mencegah Direksi dari perbuatan hukum terhadap Perseroan yang dapat merugikan bahkan dapat menyebabkan Perseroan mengalami pailit 2. Dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas terdapat ketentuan yang menyebutkan bahwa Dewan Komisaris dalam hal kewenangannya melakukan kesalahan atau kelalaian dapat menyebabkan terjadinya kepailitan. Akan tetapi, UU Perseroan Terbatas tersebut tidak secara eksplisit dan jelas memberikan perbedaan antara hal-hal apa yang disebut tindakan kesalahan kapan sesuatu itu dikatakan salah danatau hal apa yang dikatakan tindakan kelalaian kapan sesuatu itu disebut kelalaian yang dilakukan oleh Dewan Komisaris. Untuk itu, perlu dinyatakan dengan jelas eksplisit dalam Undang- undang Perseroan Terbatas kedua hal tersebut agar pertanggungjawaban hukum terhadap hal-hal tersebut juga lebih jelas. Kemudian perlu penegasan yang lebih jelas tentang pengaturan kewenangan-kewenangan Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pengurusan Direksi Perseroan Terbatas. 3. Diperlukan penjelasan yang lebih eksplisit tentang asas itikad baik serta asas tanggung jawab yang menjadi acuan bagi Dewan Komisaris terutama dalam menjalankan fungsi dan kewenangannya dalam Perseroan Terbatas. Demikian pula Universitas Sumatera Utara dalam hal kriteria tentang tanggung jawab renteng Dewan Komisaris dalam hal kepailitan sebagaimana yang dimaksud UU Perseroan Terbatas. Diperlukan juga ketentuan-ketentuan khusus yang lebih rinci mengatur tanggung jawab Dewan Komisaris dalam Perseroan Terbatas, sehingga akan terdapat benang merah antara UU Perseroan Terbatas dan UU Kepailitan dalam mengatur tanggung jawab Dewan Komisaris khususnya dalam hal terjadinya kepailitan Perseroan Terbatas. Universitas Sumatera Utara KEPUSTAKAAN

A. Buku-buku

Dokumen yang terkait

Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

1 63 72

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

PENERAPAN DOKTRIN ULTRA VIRES TERHADAP DIREKSI DALAM KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN UNDANG-UNDANG NO 37 TAHUN 2004 TENTANG KE.

0 0 1

EKSISTENSI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS TERHADAP TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS TERJADINYA KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS.

0 0 13

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS | Kurniawan | Mimbar Hukum 16126 30674 1 PB

0 0 13

A. Pendahuluan - TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS

0 0 15

99 TANGGUNG JAWAB ORGAN PERSEROAN TERBATAS (PT) DALAM KEPAILITAN

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 1 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN KEPAILITAN A. Perseroan Terbatas - Penerapan Sifat Kolegialitas Dewan Komisaris Perseroan Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 23

JURNAL ILMIAH RENVOI DALAM KEPAILITAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

0 0 16