BAB II KEDUDUKAN DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS PERSEROAN
TERBATAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
A. Pengertian Perseroan Terbatas PT 1. Perseroan Terbatas Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang KUHD
Perseroan Terbatas dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang dikenal dengan istilah Maskapai Andil Indonesia S. 1939-569. Tentang pengertian
Perseroan Terbatas dijelaskan melalui pasal-pasal yang mengaturnya. Perseroan terbatas tidak mempunyai firma, dan tak memakai nama salah
seorang atau lebih dari antara para pesero, melainkan mendapat namanya hanya dari pemilik perusahaan saja. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal 36
KUHD.
46
Sebelum perseroan tersebut dapat didirikan, akta pendiriannya atau rencana pendiriannya harus disampaikan kepada Gubernur Jenderal dalam hal ini Presiden
atau penguasa yang ditunjuk oleh Presiden untuk memperoleh ijinnya. Bila perseroan itu tidak bertentangan dengan kesusilaan atau dengan ketertiban umum, dan selain itu
tidak ada keberatan-keberatan yang penting terhadap pendiriannya, pun pula aktanya tidak memuat ketentuan-ketentuan yang berlawanan dengan hal-hal yang diatur
46
Pasal 36 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
Universitas Sumatera Utara
dalam Pasal 38 sampai dengan Pasal 55 KUHD, maka ijinnya diberikan. Hal ini berdasarkan isi Pasal 37 KUHD.
47
Selanjutnya, jika ijin itu tidak diberikan, alasan-alasannya diberitahukan kepada para pemohon agar diketahuinya, kecuali sekiranya pemberitahuan itu
dianggap tidak seyogyanya. Pemberian ijin itu, bila ada alasan-alasannya, dapat digantungkan pada syarat bahwa perseroan itu akan bersedia dibubarkan, bila
menurut pertimbangan Gubernur Jenderal dalam hal ini Menteri Kehakiman hal itu dianggap perlu untuk kepentingan umum. Bila ijin itu diberikan tanpa syarat, maka
perseroan tidak dapat dibubarkan atas kekuasaan umum, kecuali setelah Hooggerechtshof kini: Mahkamah Agung, yang pendapatnya dalam hal ini harus
didengar, menyatakan bahwa para pengurusnya telah tidak memenuhi ketentuan- ketentuan dan syarat-syarat akta perseroan itu. AB. 23; KUHPerd. 1335, 1653;
KUHD 45, 50. Menurut pasal 38 KUHD Akta Perseroan itu harus dibuat dalam bentuk otentik dengan ancaman akan batal. KUHD 22 dst., 42, 48 dst., 52 dst., 56,
58. dan para Pesero diwajibkan untuk mendaftarkan akte itu dalam keseluruhannya beserta ijin yang diperolehnya dalam register yang diadakan untuk itu pada panitera
raad van justitie dari daerah hukum tempat kedudukan perseroan itu, dan mengumumkannya dalam surat kabar resmi. Ov. 82, 105; KUHD 23; S. 1946-
135..
48
47
Pasal 37 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
48
Pasal 38 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
Universitas Sumatera Utara
Selama pendaftaran dan pengumuman seperti yang termaktub dalam pasal yang lalu belum terjadi, maka para pengurus atas perbuatan mereka, terikat secara
pribadi untuk keseluruhannya terhadap pihak ketiga. KUHD 45, 47. 40. Modal perseroan dibagi atas saham-saham atau Sero-sero atas nama atau blangko,
sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 39 KUHD.
49
Para Pesero atau pemegang saham atau sero tidak bertanggung jawab lebih daripada jumlah penuh saham-saham itu. KUHD 42, 47, 50 dst. Pasal 42 KUHD
dalam akta ditentukan cara bagaimana sero-sero atau saham-sahan atas nama dipindahkan; hal itu dapat dilakukan dengan pemberitahuan suatu pernyataan kepada
para pengurus dari pesero bersangkutan dan pihak penerima pemindahan, atau dengan pernyataan seperti itu yang dimuat dalam buku-buku Perseroan itu dan ditandatangani
oleh atau atas nama kedua belah pihak. KUH Perdata 613 dst., 1977. Bila jumlah penuh sero atau saham demikian belum disetor para pesero aslinya, atau ahli waris
mereka atau mereka yang memperoleh hak, tetap bertanggungjawab atas penyetoran jumlah yang terutang pada Perseroan, kecuali bila Pengurus dan para Komisaris, bila
ini ada, menyatakan dengan tegas persetujuan mereka untuk menerima baik penerima hak yang baru itu, dan demikian pesero lama menjadi bebas dari egaIa
tanggungjawab KUH Perdata 833, 955, 1417; KUHD 41, Pasal 43 KUHD menjelaskan akan hal ini.
50
49
Pasal 39 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
50
Pasal 43 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
Universitas Sumatera Utara
Dalam Pasal 44 KUHD Perseroan itu diurus oleh para pengurus, para pesero, atau lain-lainnya yang diangkat oleh para pesero, dengan atau tanpa menerima upah,
dengan atau tanpa pengawasan Komisaris. Para pengurus tak dapat diangkat dengan cara yang tidak dapat ditarik kembali. KUH Perdata 1636, 1814 dst.; KUHD 17, 38,
52, 54 dst.
51
Para pengurus tidak bertanggung iawab lebih daripada untuk menunaikan sebaik-baiknya tugas yang diberikan kepada mereka; mereka tidak bertanggung
jawab secara pribadi terhadap pihak ketiga atas perikatan Perseroan Pasal 45 KUHD.
52
Akan tetapi bila mereka melanggar suatu ketentuan dalam akta atau perubahan syarat-syaratnya yang diadakan kemudian, maka mereka terhadap pihak
ketiga bertanggungjawab masing-masing secara tanggung-renteng untuk keseluruhannya untuk kerugian-kerugian yang diderita oleh pihak ketiga karenanya.
KUH Perdata 1800 dst.; KUHD 39, 47, 55.
53
Perseroan terbatas itu harus didirikan untuk jangka waktu tertentu, dengan tidak mengurangi kemungkinan untuk memperpanjangnya, setiap kali setelah lewat
waktunya KUH Perdata 1646-l; KUHD 38. Pada Pasal 47 KUHD bila nyata bagi para pengurus, bahwa telah diderita
kerugian sebesar lima puluh persen dari modal perseroan, maka mereka berkewajiban untuk mengumumkannya dalam register yang diselenggarakan untuk itu pada
51
Pasal 44 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
52
Pasal 45 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
53
Pasal 39, Pasal 47 dan Pasal 55 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
Universitas Sumatera Utara
kepaniteraan raad van justitie, dan demikian pula dalam surat kabar resmi.
54
Bila kerugian itu berjumlah tujuh puluh lima persen, maka Perseroan itu demi hukum bubar, dan para pengurus bertanggungiawab terhadap pihak ketiga atas
perjanjian-perjanjian yang telah mereka adakan setelah mereka tahu atau harus mereka tahu tentang kerugian itu KUHD 39, 45, 48. Pasal 48 KUHD menyatakan
untuk menghindari pembubaran menurut peraturan tersebut di atas, aktanya harus memuat ketentuan-ketentuan untuk membentuk kas cadangan yang dapat digunakan
untuk menutupi kekurangan uang itu untuk sebagian atau untuk seluruhnya.
55
2. Perseroan Terbatas Menurut UU No. 1 Tahun 1995