7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Varices
2.1.1. Definisi Varices Varises varices adalah pembuluh darah balik vena yang melebar dan
berkelok-kelok akibat gangguan hambatan aliran darah. Bila hanya melebar saja disebut venektasi. Ini terjadi lantaran ketidakmampuan katub klep vena dalam
mengatur aliran darah. Akibatnya aliran darah yang seharusnya mengalir lancar ke arah jantung, mengalami hambatan dan terjadi arus balik sebagian aliran darah dalam
pembuluh darah vena, sehingga pembuluh darah vena melebar dan berkelok-kelok. Varices terutama terjadi pada tungkai, bisa terjadi pula pada vulva, skrotum,
esophagus bagian distal, dan rektum. Diperkirakan varices pada ektremitas bawah terjadi pada satu diantara lima
orang di dunia. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang pekerjaannya menuntut untuk berdiri lama.
2.1.2. Etiologi
Varices dibedakan menjadi primer dan sekunder. Namun, penyebab varices vena yang pasti belum diketahui. Penderita dianggap mempunyai kelemahan pada
vena yang bersifat herediter, sehingga terbentuk varices yang primer dan spontan. Varices sekunder merupakan gejala sisa thrombosis vena profunda akibat dilatasi
vena kolateral dan kerusakan katup vena profunda.
Universitas Sumatera Utara
8
Faktor penyokong lain : 1. Faktor keturunan
Varices biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan. Ditunjukkan dengan terjadinya penyakit yang sama pada
beberapa anggota keluarga dan gambaran varices pada usia remaja, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.
2. Kehamilan Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil
yang menyebabkan kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
3. Kurang gerak Gaya
hidup perkotaan
yang kurang
gerak, menyebabkan
otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
4. Faktor berdiri lama Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan
memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Pada posisi tersebut tekanan vena 10 kali lebih besar, sehingga vena akan teregang diluar batas
kemampuan elastisitasnya sehingga terjadi inkompetensi pada katup. Bila pekerjaan mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis
diam, tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
Universitas Sumatera Utara
9
5. Obesitas Hal ini dihubungkan dengan tekanan hidrostatik yang meningkat akibat
peningkatan volume darah serta kecenderungan jeleknya struktur penyangga vena. 6. Faktor usia
Pada usia lanjut insiden varices akan meningkat. Dinding vena menjadi lemah karena lamina elastic menjadi tipis dan atrofik bersama dengan adanya degenerasi
otot polos. Disamping itu akan terdapat atrofi otot betis sehingga tonus otot menurun.
2.1.3. Patofisiologi