Sikap Kerja Berdiri Ergonomi

15 b. Menurunnya motivasi dan kenyamanan kerja. c. Gangguan gerakan pada bagian tubuh tertentu kesulitan mengerakkan kaki, tangan atau leherkepala. d. Dalam waktu lama bisa terjadi perubahan bentuk tubuh tulang miring, bongkok. Untuk bisa mencapai efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal serta memberikan rasa nyaman pada saat bekerja bisa dilakukan dengan cara : a. Menghindarkan sikap tubuh yang tidak alamiah. b. Mengusahakan agar beban statis sekecil mungkin. c. Membuat dan menentukan kriteria serta ukuran baku tentang sarana kerja meja, kursi, dll. yang sesuai dengan antropometri pemakainya. d. Mengupayakan agar sebisa mungkin pekerjaan dilakukan dengan sikap duduk atau kombinasi duduk dan berdiri.

2.2.2. Sikap Kerja Berdiri

Bekerja dengan posisi berdiri terus menerus sangat mungkin akan mengakibatkan penumpukan darah dan berbagai cairan tubuh pada kaki, apalagi jika memakai sepatu dengan bentuk atau ukuran yang tidak sesuai. Beberapa penelitian telah berusaha untuk mengurangi kelelahan pada tenaga kerja dengan posisi berdiri. Contohnya seperti yang diungkapkan Granjean 1988 dalam Santoso 2004, merekomendasikan bahwa untuk jenis pekerjaan teliti, tinggi meja diatur 10 cm di atas siku. Untuk jenis pekerjaan yang ringan, tinggi meja diatur sejajar dengan tinggi siku. Dan untuk pekerjaan berat, tinggi meja diatur 10 cm di bawah tinggi siku. Universitas Sumatera Utara 16 Satu hal yang harus diperhatikan oleh pekerja berdiri adalah sikap kepala. Keadaan kepala harus memberikan kemudahan bagi pelaksanaan pekerjaan. Leher dalam keadaan fleksi atau ekstensi terus menerus menjadi penyebab kelelahan. Sudut penglihatan yang baik untuk sikap berdiri diantara 23 -27 ke arah bawah dari garis horizontal. Pekerjaan dalam waktu lama dengan posisi yang tetap atau sama baik berdiri maupun duduk akan menyebabkan ketidaknyamanan. Sikap kerja berdiri dalam waktu lama akan membuat pekerja selalu berusaha menyeimbangkan posisi tubuhnya sehingga menyebabkan terjadinya beban kerja statis pada otot-otot punggung dan kaki. Setiap hari kaki bisa dipastikan digunakan untuk beraktivitas. Bahkan pada orang yang hanya berbaring, di kakinya tetap berlangsung proses metabolisme. Saat duduk atau berdiri dalam waktu yang cukup lama, dengan sepatu yang terlalu sempit dan berhak tinggi akan mengganggu aliran darah dan cairan getah bening untuk kembali ke jantung. Akibatnya tidak jarang kita merasakan sepatu yang kita kenakan saat itu semakin sempit, punggung kaki dan jari-jari kaki kita jadi membesarbengkak. Pada saat itulah aliran darah terhambat. Sisa-sisa metabolisme antara asam laktat tertumpuk di pembuluh tersebut sehingga merasakan kelelahan yang luar biasa. Walau pembuluh balik vena memiliki katup yang berfungsi sebagai pintusekat, sehingga darah yang mengalir tidak kembali setelah melalui bagian per bagian tapi juga tidak dapat kembali ke jantung karena harus melawan gaya gravitasi bumi. Penimbunan sering kali tidak teratasi dengan baik pada orang-orang yang Universitas Sumatera Utara 17 memiliki kelemahan pada pembuluh darah balik dan mengakibatkan varises varicous vein. Pada orang yang sampai mengalami varices bukan hanya pada ketidakindahan masalahnya, tetapi juga rasa sakit yang ditimbulkan yang mengganggu. Bukan hanya di pembuluh darah balik letak masalahnya tapi juga kelelahan ini dapat mengganggu proses penyaluran darah kaya nutrisi ke kaki. Karena tekanan terlalu tinggi di pembuluh balik dan di sel-sel menyebabkan aliran darah terhambat yang membuat kaki kita semakin lelah. Gangguan pembuluh darah vena selalu menimbulkan dampak terhadap individu pekerja maupun perusahaan. Dampak yang ditimbulkan terhadap pekerja antara lain : 1. Rasa tidak nyaman. 2. Minder dari segi kosmetik 3. Kehilangan keleluasaan. 4. Kehilangan pekerjaan. Dampak terhadap perusahaan antara lain : 1. Pekerja mangkir kerja akibat sakit. 2. Hilangnya pekerja yang terampil di bidangnya. 3. Perlunya merekrut kembali karyawan baru untuk menggantikan pekerja yang dinonaktifkan. Tingkat kemahiran pekerja baru belum tentu sama dengan yang dinonaktifkan. 4. Penurunan produktivitas. 5. Keuntungan perusahaan menurun. Universitas Sumatera Utara 18

2.3. Kerangka Konsep