Patofisiologi Gejala terjadinya varices

9 5. Obesitas Hal ini dihubungkan dengan tekanan hidrostatik yang meningkat akibat peningkatan volume darah serta kecenderungan jeleknya struktur penyangga vena. 6. Faktor usia Pada usia lanjut insiden varices akan meningkat. Dinding vena menjadi lemah karena lamina elastic menjadi tipis dan atrofik bersama dengan adanya degenerasi otot polos. Disamping itu akan terdapat atrofi otot betis sehingga tonus otot menurun.

2.1.3. Patofisiologi

Penyebab varices primer adalah kelemahan struktural pada dinding pembuluh darah yang diturunkan. Dilatasi dapat disertai gangguan katup vena, karena daun katup tidak mampu menutup dan menahan aliran refluks. Varices primer cenderung terjadi pada vena-vena permukaan karena kurangnya dukungan dari luar atau kurangnya resistensi jaringan subkutan. Varices sekunder disebabkan oleh gangguan patologi sistem vena dalam, yang timbul kongenital atau didapat sejak lahir. Hal ini menyebabkan dilatasi vena-vena permukaan, penghubung, atau kolateral. Misalnya, kerusakan katup vena pada sistem vena dalam akan mengganggu aliran darah menuju jantung, resultan statis, dan penimbunan darah menyebabkan hipertensi vena dalam. Jika katup vena penghubung penyambung tidak berfungsi dengan baik, maka peningkatan tekanan sirkuit vena dalam akan menyebabkan aliran balik darah ke dalam vena penghubung. Darah vena akan dialirkan ke vena permukaan dari vena dalam. Hal ini merupakan faktor predisposisi timbulnya varices sekunder pada vena-vena permukaan. Pada keadaan Universitas Sumatera Utara 10 ini, vena permukaan berfungsi sebagai pembuluh kolateral untuk sistem vena dalam, memirau darah dari daerah yang mati. Kontraksi Otot Gambar 1. Patofisiologi varices Keterangan : biasanya kerusakan diakibatkan karena adanya suatu hambatan aliran darah dan tekanan hidrostatik yang terlalu besar. Aliran darah v. Supervisialis Dialirkan ke vena yang lebih besar Katub vena Darah kedalam v. provunda Jantung paru v. Supervisial v. Provunda Terjadi kompartemen otot RUSAK Universitas Sumatera Utara 11

2.1.4. Gejala terjadinya varices

1. Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah. 2. Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai. 3. Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba spider navy. 4. Perubahan warna kulit pigmentasi di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh. 5. Kaki bengkak edema karena adanya pembendungan darah. 6. Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala varices kronis.

2.1.5. Pencegahan