Gangguan Pembuluh Darah Vena berdasarkan Obesitas Gangguan Pembuluh Darah Vena berdasarkan KehamilanParitas

42

5.4. Gangguan Pembuluh Darah Vena berdasarkan Obesitas

Dari hasil penelitian terdapat 60 pekerja QC atau 18 orang mengalami kegemukan dan 13 orang 43,33 diantaranya mengalami obesitas atau kelebihan berat badan tingkat berat. Goldman MP 1995 dalam Malik 1999 menyatakan obesitas atau kelebihan berat badan tingkat berat berhubungan dengan tekanan hidrostatik yang meningkat akibat peningkatan volume darah serta kecenderungan jeleknya struktur penyangga vena. Sehingga mengakibatkan kerusakan pada katup atau klep pada pembuluh darah vena yang berfungsi mengatur aliran darah dari dan ke jantung menjadi terhambat. Hal ini mengakibatkan darah berkumpul pada pembuluh darah vena dan lama-kelamaan pembuluh darah vena akan terlihat berwarna kebiru-biruan dan menonjol. Semua pekerja QC yang berada dalam kategori obesitas sebanyak 13 orang 43,33 mengalami gangguan pembuluh darah vena. Namun, pada kategori normal terdapat pekerja QC sebanyak 6 orang 20 sudah mengalami gangguan pembuluh darah vena. Penekanan pada tungkai pekerja menjadi lebih besar dipengaruhi berat badan pekerja yang berlebih dan posisi kerja yang berdiri. Sehingga kemungkinan terjadinya gangguan pembuluh darah vena pada pekerja QC yang mengalami kegemukan dan obesitas menjadi lebih besar. Hal ini sesuai dengan penelitian Sandick NS 1992 bahwa 15 kasus varices yang terjadi akibat kegemukanobesitas. Malik 1999 mendapatkan 13 orang 32,5 kasus varices dalam keadaan obesitas dan 11 orang 27,5 kasus varices dalam keadaan normal. Universitas Sumatera Utara 43

5.5. Gangguan Pembuluh Darah Vena berdasarkan KehamilanParitas

Semua pekerja QC pernah mengalami kehamilan, selama proses kehamilan berat badan bertambah dan mempengaruhi kekuatan pembuluh darah dalam memompa darah. Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Oleh karena itu, pekerja sebaiknya tidak bekerja dalam posisi berdiri selama masa kehamilan. Menurut McLennan 1993 dalam Sitio 2010 menyatakan pada akhir kehamilan terjadi penekanan vena cava inferior akibat dari uterus yang membesar. Penekanan pada vena cava inferior selanjutnya akan menyebabkan hipertensi vena dan distensi vena tungkai sekunder. Namun, biasanya penekanan pada vena cava inferior tersebut akan hilang setelah proses melahirkan. Menurut Yuwono 2006 dalam Sitio 2010 faktor risiko dari penyakit vena kronis adalah kehamilan lebih dari dua kali atau multipara. Pada penelitian Besle dalam Malik 1999 didapatkan peningkatan prevalensi varices pada multipara dibandingkan primipara. Menurut studi Framingham kota di Amerika Serikat, 1998 terdapat peningkatan resiko terjadinya varices sebesar 20 – 30 pada paritas lebih dari 2. Hasil penelitian mendapati pekerja QC yang mengalami gangguan pembuluh darah vena terbesar berada pada kelompok multipara 2-5 kali kehamilan sebanyak 20 orang 66,67. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sandick NS 1992 yang mendapati bahwa 30 kasus varices dikarenakan faktor kehamilan. Universitas Sumatera Utara 44

5.6. Gangguan Pembuluh Darah Vena berdasarkan Keturunan