Kondisi Infrastruktur Kota Medan

65 Kegiatan informal dapat dibedakan menjadi lima sub sektor yaitu perdagangan, jasa, angkutan, bangunan, dan industri kecil. Adanya dorongan untuk masuk pada sektor informal karena tidak adanya hubungan kerja kontrak jangka panjang pada sektor informal, sehingga mobilitas angkatan kerja dalam sektor informal menjadi relatif tinggi. Hal ini merupakan salah satu faktor utama yang mempermudah tenaga kerja memasuki sektor ini. Jadi, diharapkan dapat bertindak sebagai suatu kekuatan penyangga antara kesempatan kerja dan pengangguran. Beberapa pencari kerja yang memperoleh pekerjaan tetap di sektor formal, bisa bekerja dalam sektor informal sementara atau waktu lama daripada menganggur sama sekali. Kegiatan-kegiatan perekonomian sektor informal setidaknya memberikan pendapatan dan pekerjaan pada para penduduk, betapapun sedikit dan tidak tetapnya, kepada penduduk yang hampir tidak bisa dibayangkan bagaimana mereka bisa mempertahankan kehidupan subsistensi mereka. Namun tidak mungkin diharapkan adanya kebijakan yang berorientasi pada kelangsungan kegiatan-kegiatan kecil dan tidak efisien yang menggunakan teknologi yang tradisional. Peningkat tingkat hidup penduduk menuntut perluasan sektor formal secepat mungkin.

E. Kondisi Infrastruktur Kota Medan

Sebagaimana dikemukakan seelumnya, bahwa Kota Medan merupakan pusat perdagangan, sehingga ketersediaan infrastruktur yang baik sangat menunjang kegiatan tersebut. Salah satu di antaranya adalah ketersediaan prasarana jalan yang merupakan urat nadi kelancaran lalu lintas di darat. Lancarnya arus lalu lintas sangat menunjang perkembangan ekonomi kota. Universitas Sumatera Utara 66 Untuk menunjang kelancaran perhubungan darat di Kota Medan, sampai akhir tahun 2005 tersedia sarana jalan sepanjang 3.078.94 Km. Pembangunan berjalan terus yang dilakukan oleh pemerintah kota, dimana selama lima tahun terakhir telah terjadi penambahan sarana jalan sepanjang 727,58 Km dalam kondisi baik, kemudian jalan dalam kondisi sedang ada sepanjang 575.97 Km, sedangkan jalan yang dalam keadaan rusak ada sepanjang 156,96 Km, dan jalan lainnya yang tidak terinci ada sepanjang 505,56 Km. Universitas Sumatera Utara 67

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian yang berupa data primer yang diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui pemberian kuesioner pada operasional yang terdiri dari 40 responden dari Perusahaan Daerah Pasar Petisah Medan. Adapun penyajian data berisikan data identitas responden beserta data variabel penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden adalah untuk mengetahui spesifikasi atau ciri khusus yang dimiliki oleh responden, seperti ; jenis kelamin, jabatan, tingkat pendidikan, masa kerja dan usia.

A. Identitas Responden

Dalam melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap laporan operasional, SPI telah menjalankan tugasnya dengan baik seperti memeriksa data-data administrasi tempat usaha, dan laporan-laporan yang mencantumkan tentang tarif kontribusi jualan dan harga penjualan tempat usaha. SPI juga telah memonitor bagian operasional baik dalam hal pemberian Surat Izin Pemakaian Tempat SIPT dan Surat Penunjukan Tempat Berjualan SPTB benar-benar telah dikeluarkan oleh perusahaan. Berikut ini data yang diperoleh dari hasil penelitian ataupun kuisioner yang diberikan kepada karyawan bagian operasional untuk menentukan hubungan efektifitas auditor internal terhadap kualitas pemeriksaan operasional perusahaan. Kuesioner yang di distribusikan kepada 40 karyawan bagian operasional perusahaan daerah Pasar Petisah Kota Medan. Dari hasil tabulasi terhadap kuesioner Universitas Sumatera Utara