Identitas Responden PENYAJIAN DATA

67

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian yang berupa data primer yang diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui pemberian kuesioner pada operasional yang terdiri dari 40 responden dari Perusahaan Daerah Pasar Petisah Medan. Adapun penyajian data berisikan data identitas responden beserta data variabel penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden adalah untuk mengetahui spesifikasi atau ciri khusus yang dimiliki oleh responden, seperti ; jenis kelamin, jabatan, tingkat pendidikan, masa kerja dan usia.

A. Identitas Responden

Dalam melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap laporan operasional, SPI telah menjalankan tugasnya dengan baik seperti memeriksa data-data administrasi tempat usaha, dan laporan-laporan yang mencantumkan tentang tarif kontribusi jualan dan harga penjualan tempat usaha. SPI juga telah memonitor bagian operasional baik dalam hal pemberian Surat Izin Pemakaian Tempat SIPT dan Surat Penunjukan Tempat Berjualan SPTB benar-benar telah dikeluarkan oleh perusahaan. Berikut ini data yang diperoleh dari hasil penelitian ataupun kuisioner yang diberikan kepada karyawan bagian operasional untuk menentukan hubungan efektifitas auditor internal terhadap kualitas pemeriksaan operasional perusahaan. Kuesioner yang di distribusikan kepada 40 karyawan bagian operasional perusahaan daerah Pasar Petisah Kota Medan. Dari hasil tabulasi terhadap kuesioner Universitas Sumatera Utara 68 yang kembali, diperoleh gambaran informasi keadaan demografi responden para pegawai bagian operasional, seperti berikut ini : Tabel 1 Statistik Deskriftif Responden Frekwensi Demografi Responden Absolut Persentase Jenis Kelamin : Pria Wanita 16 24 40 60 Total 40 100 Jabatan : Kabag Kasubag Staf 1 5 34 2,5 12,5 85 Total 40 100 Tingkat Pendidikan : S2 S1 D3 SMA 1 19 10 10 2,5 47,5 25 25 Total 40 100 Masa Kerja : 10 tahun 10-15 15-20 25 10 5 62,5 25 12,5 Total 40 100 Usia : 25 Tahun 25-30 31-40 35-40 10 4 20 6 25 10 50 15 Total 40 100 Sumber : Data primer hasil penelitian dilapangan tahun 2009 Universitas Sumatera Utara 69 Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa : Wanita masih mendominasi sektor pekerjaan satuan pengawasan intern dibandingkan dengan pria, yaitu 60 berbanding 40. Hal ini wajar, karena sifat atau ciri pekerjaan memerlukan ketekunan dan kerajinan dalam hal penyelesaian suatu laporan dan pengawasan kegiatan operasi perusahaan daerah Pasar Petisah Kota Medan. Kepedulian dan kesadaran dari pimpinan dirasakan sangat berarti, karena dengan adanya respon dari kepala bagian dapat sedikit memberi keringanan bagi peneliti untuk memperoleh keterangan dari para karyawan sesuai dengan kuesioner yang diajukan peneliti. Tingkat pendidikan didominasi oleh manajer berpendidikan strata S1, dan diploma D3, kecuali bagi mereka yang sudah lama bekerja dan tamatan SLTA, mereka masih diberi kesempatan untuk menduduki jabatan sebagai staf. Kebijakan usia produktif, bahwa para manajer sesuai dengan jenjang karirnya, harus menjalani rotasi pekerjaan atau jabatan agar lebih menguasai permasalahan lapangan, mantab di dalam menggeluti pekerjaan, mendalami pekerjaan, serta menyadari dan memahami arti pentingnya berprestasi dan berkarya dalam menjalankan kegiatan internal perusahaan. Para karyawan yang berusia 35 tahun, diharapkan mereka berada pada posisi penyelia supervisor, yakni orang-orang yang syarat pengalaman, matang, dan berdedikasi tinggi dan loyal terhadap organisasi, serta diharapkan mampu membimbing para bawahannya, dan para pekerja muda. Universitas Sumatera Utara 70 Oleh karena itu, tingkat jabatan, pendidikan dan pengalamanreputasi atau keahlian perlu dicermati campurannya mix di dalam setiap bidang yang ada dalam bagian-bagian perusahaan agar tercipta sinergi yang baik dan sehat. Budaya kerja perusahaan yang dilandasi pada semangat kerjasama yang harmonis berdasarkan multi criteria hendaknya diciptakan dengan pembentukan tim kerja kelompok, hindari pembentukan kelompok atau tim kerja yang homogen yang biasanya tidak sehat. Tuntutan jaman, era globalisasi dewasa ini dan masa yang akan datang tidak dapat diremehkan, yaitu kehadiran terdidik sebagai capital intelektual atau asset intengibel yang berharga di dalam perusahaan di masa depan. Oleh karena itu perlu dibina dan diperbanyak keberadaannya, karena merekalah yang akan mampu menciptakan daya saing dan melakukan kompetisi di masa depan. Manajemen Sumber Daya Manusia SDM dituntut untuk melihat masalah ini sebagai masalah serius, karena menyangkut kelangsungan masa depan perusahaan, sekaligus menangani perencanaan kebutuhan jumlah personalia, jenis keahlian dan pengetahuan, bila diperlukan, dibagian mana yang kurang, harus dimonitor dengan melakukan audit personalia dan inventarisasi jumlah manajer dan karyawan yang layak dibutuhkan perusahaan. Hanya dengan SDM perusahaan yang berpengetahuan, berkualitas, terdidik dan terlatih serta berpengalaman dalam bisnis dan pekerjaannya, serta beriman yang teguh didalam memikul amanah agency akan mampu melaksanakan tanggungjawab itu untuk dapat berkompetisi sesuai dengan prinsip komitmen dan kompetensi. Universitas Sumatera Utara 71

B. Paradigma Penelitian