1.9 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional, dan
sistematika penulisan.
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini secara umum berisikan bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sample, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini berisikan tentang penyajian data yang diperoleh
BAB V ANALISI DATA
Merupakan pembahasan terhadap data yang diperoleh melalui interpretasi data
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran penulis mengenai hasil penelitian yang telah dilakuka
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODE PENELITIAN
Metodologi Penelitian
Untuk mendapatkan data dan keterangan yang mendukung dalam penulisan ini, maka penulis menggunakan metodologi penelitian sebagai berikut :
Bentuk Penelitian
Adapun bentuk penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis deskriptif dengan studi korelasi yaitu penelitian yang
dilakukan dengan membuat perbandingan atau menghubungkan antar variabel yang satu dengan variabel yang lain dengan menggambarkan kenyataan yang penulis teliti
berdasarkan fakta-fakta yang tamapk yang kemudian dituangkan kedalam bentuk tulisan.
Lokasi Penlitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cendana Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di Kelurahan Cendana Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu yang berusia 15-55 tahun
usia produktif. Sedangkan sampelnya dalah sebagian atau perwakilan dari populasi yang diteliti. Mengingat keterbatasana peneliti, maka peneliti mengambil sampel secara
acak sederhana random sampling 1995 : 155-156, yaitu sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi sampel.
Universitas Sumatera Utara
Adapaun jumlah keseluruhan penduduk Kelurahan Cendana adalah 6382 jiwa atau sebesar 1415 kepala keluarga KK. Mengingat jumlah sampel yang begitu besar,
maka banyaknya sampel dihitung dengan menggunkan rumus dari Taro Yamane Rahmat, 1991 : 82, yaitu :
n =
1
2
+ Nd
N
Dimana : n
: Jumlah sampel N
: Jumlah populasi d
: Presisi atau tingkat kepercayaan yang dipilih berdasarkan interval kepercayaan sebesar 90 sehingga taraf signifikan sebesar 10 atau 0,1
Berdasarkan rumus tersebut maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel dari penelitian ini adalah :
n = 1
2
+ Nd
N
n = 1
10 6382
6382
2
+
n = 82
, 64
6382
n = 98,45 n = 98
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian diperoleh sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 98 orang responden. Mengingat sampel diambil dari 8 lingkungan, maka untuk memudahkan
penelitian dan agar setiap lingkungan terwakili sampel penelitiannya maka ditetapkan sampel dari tiap lingkungan berkisar antara 10-12 orang responden tergantung dari
besarnya jumlah usia produktif dari setiap lingkungan yang ada, hingga mencapai besarnya sampel ditetapkan secara keseluruhan.
Penentuan Skor
Melalui penyebaran kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan yang diajukan secara tertutup kepada responden, maka akan ditentukan skor dari setiap jawaban
pertanyaan. Dari setiap alternatif jawaban a,b,c,d,e diberikan skor berbeda, yaitu :
1. untuk jawaban alternatif a diberi skor 5
2. untuk jawaban alternatif b diberi skor 4
3. untuk jawaban alternatif c diberi skor 3
4. untuk jawaban alternatif d diberi skor 2
5. untuk jawaban alternatif e diberi skor 1
Untuk mengetahui banyaknya skor yang diperoleh dari responden apakah termasuk ke dalam kategori tinggi, sedang, rendah ditentukan terlebih dahulu interval
dengan cara sebagai berikut :
Skor tinggi- Skor rendah Interval =
Banyaknya bilangan
Universitas Sumatera Utara
5 - 1 Interval =
5 = 0,8
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing- masing variabel dan subvariabel, yaitu :
- skor untuk kategori sangat tinggi
= 4,21 – 5,00 -
skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20
- skor untuk kategori sedang
= 2,61 – 3,40 -
skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60
- skor untuk kategori sangat rendah
= 1,00 – 1,80
Teknik Pengumpulan data
Data yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang terdiri dari : 1.
Penelitian Kepustakaan Adalah suatu cara pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku dan
bahan lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian. 2.
Penelitian Lapangan Yaitu pengumpulan data-data langsung dari lokasi penelitian yang terdiri
dari : a.
Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian yang terdapat pada kantor
Kecamatan Rantau Utara dan kantor Kelurahan Cendana.
Universitas Sumatera Utara
b. Data Primer
Adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian yang terdiri dari : -
Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak
pada objek penelitian. -
Wawancara, yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa informan secara spesifik yang dianggap mengerti
permasalahan yang diteliti. -
Angket atau Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada masyarakat atau
responden, kemudian dijawab oleh responden dengan cara memilih jawaban yang sudah tersedia secara tertutup.
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data Korelasi Product Moment Singarimbun, 1995 : 137, yaitu suatu teknik yang
dilakukan dengan melakukan suatu penggolongan atau suatu pengklasifikasian data dan menganalisa data yang diperoleh, sehingga didapat gambaran yang jelas tentang objek
yang diteliti dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut :
[ ]
[ ]
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : rxy= koefsien korelasi antara gejala x dan gejala y
N= populasi X= jumlah skor x
Y= jumlah skor y xy= jumlah hasil kali antara x dan y
Adanya kesepakatan bahwa derajat kuat atau lemahnya hubungan antara dua variabel selalu diukur dengan hasil yang dinyatakan dalam lambang
bilangan antara 0 dan 1 atau -1 dan 0, jika :
- Nilai r positif : menunjukkan hubungan langsung, kenaikan dalam
suatu variabel akan menyebabkan kenaikan variabel lainnya. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi derajat variabel x, maka
akan semakin tinggi pula variabel y. -
Nilai r negatif : menunjukkan hubungan tidak langsung, kenaikan dalam suatu variabel akan menyebabkan penurunan kepada
variabel lainnya. Dengan kata lain, bahwa semakin tinggi variabel x, maka akan semakin rendah tingkat variabel y.
- Nilai r = 0 : menunjukkan bahwa kedua variabel tidak mempunyai
hubungan. Jika satu variabel tetap, maka variabel yang lain mungkin saja berubah.
Universitas Sumatera Utara
Interpretasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut :
r Interpretasi
Antara 0,80 – 1,00 Antara 0,60 - 0,79
Antara 0,40 – 0,59 Antara 0,20 – 0,39
Antara 0,00 – 0,19 Sangat kuat
Kuat Sedang
Rendah Sangat rendah tidak ada korelasi
Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya apabila
nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.
Selanjutnya untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, dapat dihitung dengan rumus :
Determinan =
2
rxy x 100
Keterangan : D
= koefisien determinasi rxy = koefisien korelasi product moment antara x dan y.
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kelurahan Cendana 1. Demografi dan Keadaan Alam
Kelurahan Cendana terletak di kawasan kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan Rantau Utara berada pada dataran
tinggi begitu juga dengan kelurahan-kelurahan yang berada pada kawasana kecamatan Rantau Utara Terutama Kelurahan Cendana. Adapaun luas wilayah kelurahan Cendana
adalah 67,7 Ha yang keseluruhannya merupakan dataran tinggi. Kelurahan Cendana membagi luas wilayah tersebut menjadi delapan lingkungan yang masing-masing
lingkungan di kepalai oleh seorang kepala lingkungan yang dipilih oleh lurah.sedangkan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Bukit Barisan - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bina raga
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Siringo-ringo - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rantau Utara
Sedangkan jarak Kelurahan Cendana dari pusat pemerintahan adalah : - Jarak dari Kecamatan Rantau Utara ke Kelurahan Cendana
= 100 m - Jarak dari ibu kota kabupaten
= 10 Km - Jarak dari Propinsi
= 290 Km Lingkungan Cendana mempunyai delapan lingkungan yang terdiri dari
lingkungan Bogor, lingkungan Abdul Rahman, lingkungan Sanusi, lingkungan Imam
Universitas Sumatera Utara
Bonjol, lingkungan Binaraga, lingkungan Menanti, lingkungan Ahmad Dahlan, dan lingkungan Majapahit. Nama-nama lingkungan tersebut dibuat berdasarkan nama-nama
pahlawan dan juga ada yang dibuat karena nama kerajaan dan selebihnya dianggap sebagai pengahargaan atas sesuatu hal.
2. Wilayah dan Pemanfaatan Lahan
Kelurahan Cendana yang memiliki luas wilayah 67,7 Ha dengan kondisi tanah yang miring umumnya memanfaatkan wilayah tersebut sebagai lahan pemukiman dan
berbagai lahan lainnya. Di dalam kelurahan cendana selain digunakan sebagai pemukiman juga digunakan sebagai fasilitas-fasilitas umum di antaranya terlihat dalam
tabel berikut :
Tabel I.1. Sarana Pemerintahan
No. Pemanfaatan lahan
Banyak
1. Lingkungan
8 2.
Rukun Warga RW -
3. Rukun Tangga RT
- 4.
LKMD LPM 1
Jumlah 9
Sumber : Arsip Kantor Kelurahan Cendana Pemanfaatan tanah pada kelurahan cendana digunakan sebagai lingkungan yang
terdiri dari 8 lingkungan yaitu, lingkungan Binaraga, lingkungan Majapahit, lingkungan Bogor, lingkungan Menanti, Lingkungan Imam Bonjol, lingkungan Sanusi, lingkungan
Ahmad Dahlan, dan lingkungan Abdul Rahman dan mempunayi 1 LKMDLPM.
Universitas Sumatera Utara
Tabel I.2. Sarana Perekonomian
No. Pemanfaatan lahan
Banyak
1. Koperasi Simpan pinjam
2 2.
Koperasi Unit Desa -
3. Badan-badan kredit
- 4.
Kioswarung -
5. Toko
31 6.
Bank 2
Jumlah
35 Sumber : Arsip Kantor Kelurahan Cendana
Berdasarkan tabel Sarana Perekonomian tersebut di atas, terlihat sudah adanya usaha-usaha untuk meningkatkan perekonomian di kelurahan tersebut dengan adanya
koperasi dan usaha-usaha lain. Tabel I.3. Perusahaan Usaha
No. Pemanfaatan lahan
Banyak
1. Hotel
1 2.
Losmen -
3. Penginapan
- 4.
Rumah makan 8
5. Warung makan
13 6.
Restoran 1
Jumlah 23
Sumber : Arsip Kantor Kelurahan Cendana Berdasarkan tabel di atas mengenai perusahaan usaha terlihat bahwa cukup
banyaknya usaha-usaha yang terdapat pada kelurahan cendana terutama pada tempat makan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel I.4. Sarana Pendidikan
No. Pemanfaatan lahan
Banyak
1. Taman kanak-kanak TK
3 2.
Sekolah Dasar SD 2
3. Sekolah Menengah Pertama SMP
1 4.
Sekolah Menengah Atas SMA -
5. Perguruan Tinggi PT
-
Jumlah 6
Sumber : Arsip Kantor Kelurahan Cendana Berdasarkan tabel mengenai sarana pendidikan terlihat bahwa pada kelurahan
cendana hanya terdapat TK, SD, dan SMP sedangkan SMU dan Perguruan Tinggi tidak ada. Namun untuk SMU ada pada kelurahan lain yang berdekatan dengan kelurahan
cendana. Tabel I.6. Sarana Kesehatan
No. Pemanfaatan lahan
Banyak
1. Poliklinik
- 2.
Puskesmas -
3. Puskesmas pembantu
- 4.
BKIARumah bersalin 2
5. Posyandu
6 6.
Apotik 4
7. Dokter
4 8.
Bidan 6
9. Perawat
-
Jumlah 22
Sumber : Arsip Kantor Kelurahan Cendana Berdasarkan pada tabel di atas terlihat bahwa sarana kesehatan pada kelurahan
cendana sudah cukup baik dengan sudah adanya rumah bersalin, posyandu, apotik, dokter, dan juga bidan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel I.7. Tempat Ibadah
No. Pemanfaatan lahan
Banyak
1. Mesjid
2 2.
Mushollah 4
3. Gereja
2 4.
Kuil 3
Jumlah 11
Sumber : Arsip Kantor Kelurahan Cendana Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa adanya keanekaragaman beragama di
kelurahan cendana dengan adanya mesjid, mushollah, gereja, dan kuil yang menunjukkan bahwa adanya masing-masing umat beragama di kelurahan cendana yang saling
menghormati dan menghargai masing-masing agama. Berdasarkan tabel-tabel di atas adalah pemanfaatan lahan di kelurahan cendana
yang terdiri dari sarana pemerintahan, sarana perekonomian, perusahaan usaha, sarana pendidikan, tempat ibadah, dan selebihnya adalah rumah penduduk.
3. Pola Pemukiman
Pola pemukiman penduduk di kelurahan cendana tidak mengelompok melainkan berbanjarberjajar menghadap jalan. Rumah penduduk saling berhadapan dan berada
disisi kiri dan kana jalan, dan jika ada rumah penduduk yang berada di belakang rumah penduduk lainnya arahnya selalu menghadap ke jalan. Rumah penduduk yang satu
dengan lainnya dibatasi oleh pagar atau halaman. Jarak antara rumah penduduk sarana umum tidaklah terlalu jauh dan juga tidak
berpencar. Kondisi perumahan penduduk sudah cukup baik yang terdiri dari rumah permanent dan semi permanent. Rata-rata rumah sudah memiliki teras, dimana ada
Universitas Sumatera Utara
sebagian yang ditanami bunga di halaman depan, sedangkan halaman belakang dan samping ditanami berbagai jenis tanaman seperti jambu, pisang, mangga, dan lainnya.
Jarak antara pemukiman penduduk dan pusat pasar juga tidak terlalu jauh, jadi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka bisa pergi ke pasar namun ada juga
kedai-kedai yang ada di sekitar pemukiman penduduk yang dimanfaatkan penduduk untuk berbelanja.
4. Jumlah dan Komposisi Penduduk
Secara umum penduduk kelurahan cendana bias dikategorikan ke dalam beberapa suku yang semuanya merupakan pendatang dari daerah lain yang dating dan sama-sama
membuka daerah tersebut menjadi sebuah kawasan pemukiman. Masyarakat kelurahan cendana mayoritas dihuni oleh masyarakat dari etnis jawa, kemudian tapanuli selatan,
dan etnis lainnya seperti melayu, karo, aceh, tiong hoa, dan lainnya yang menyebar hampir di seluruh kelurahan.
Jumlah keseluruhan penduduk di kelurahan cendana adalah 6382 jiwa yang terdiri dari 1415 Kepala Keluarga KK dengan perincian sebagai berikut :
Tabel I.8. Komposisi jumlah penduduk
No. Jenis kelamin
Jumlah Persentase
1. Laki-laki
3.148 49,3
2. Perempuan
3.234 50,7
Jumlah 6.382
100 Sumber : Arsip kantor Kelurahan Cendana
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumalah penduduk laki-laki di kelurahan cendana adalah sebesar 3.148 jiwa atau sebesar 49,3, sedangkan jumlah
perempuan sebesar 3.234 jiwa atau sebesar 50,7, artinya dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas penduduk kelurahan cendana adalah berjenis kelamin perempuan
Universitas Sumatera Utara
dengan selisih 1,4 berbanding dengan laki-laki. Selanjutnya komposisi penduduk untuk tiap lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I.9. Komposisi jumlah penduduk tiap lingkungan
No. Lingkungan
KK Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki
Perempuan
1. Majapahit
205 459
453 1117
2. Imam Bonjol
183 371
386 940
3. KH.A.Dahlan
123 316
369 808
4. Menanti
171 390
398 959
5. Bina raga
173 438
432 1043
6. Sanusi
126 363
380 869
7. Abd.Rahman
164 382
379 925
8. Bogor
270 429
437 1136
Jumlah 1415
3148 3234
7797 Sumber : Arsip Kantor Kelurahan Cendana
Selanjutnya jumlah komposisi penduduk tersebut jika diperinci berdasarkan jumlah penduduk usia produktif 17-55 tahun dan jumlah penduduk usia non produktif anak-
anak dan orang tua di atas 55 tahun adalah sebagai berikut : Tabel I.10. Komposisi penduduk berdasarkan usia
No. Usia
Status Jumlah
Persentase
1. Anak usia 17 tahun
Non produktif 1.486
23,2 2.
Dewasa 17-55 tahun Produktif
3.516 55
3. Orang tua 55 tahun
Non produktif 1.390
21,8
Jumlah 6.382
100 Sumber : Arsip kantor Kelurahan Cendana
Berdasrkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan jumlah penduduk antara laki-laki dan perempuan di kelurahan cendana hamper seimbang yakni berkisar
selisih 1,4 . Sedangkan berdasarkan jumlah komposisi penduduk berdasarkan usia
Universitas Sumatera Utara
dilihat bahwa jumlah penduduk produktif hamper seimbang dengan jumlah penduduk usia non produktif yakni berkisar selisih 10 atau sebesar 640 jiwa lebih besar
penduduk usia produktif dibandingkan dengan usia non produktif. Dari 6.382 jiwa penduduk yang ada di kelurahan cendana dengan etnis yang
beragam terdapat 4 penganut kepercayaan agama yaitu agama islam, Kristen katolik, kristen protestan, dan agam budha. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I.11. Komposisi umat beragama
No. Agama
Jumlah Persentase
1. Islam
4.137 64,8
2. Kristen Katolik
102 1,6
3. Kristen Protestan
801 12,6
4. Budha
1.342 21
Jumlah 6.382
100 Sumber : Arsip kantor Kelurahan Cendana
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa masyarakat kelurahan cendana menganut berbagai jenis agama yang pada umumnya agama islam. Walaupun demikian kehidupan
beragama sangat rukun. Hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari walaupun berlainan agama masyarakat tetap menjunjung nilai agama masing-masing dimana satu
sama lain memiliki toleransi beragama yang sangat baik. Selanjutnya jika dilihat berdasarkan jenis pekerjaan, masyarakat kelurahan
cendana umumnya hidup sebagai buruh, selebihnya adalah pengusaha, pedagang, PNS, peternak, pengrajin, dan ABRIPolisi. Lebih jelas terlihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel I.12. Penduduk berdasarkan jenis pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan
Jumlah Persentase
1. Petani
- -
2. Pegawai swasta
379 21,8
3. Wiraswasta
482 27,8
4. PNS
102 5,8
5. Pensiunan
- -
6. Buruh
690 39,7
7. ABRIPolisi
40 2,3
8. Pengangguran
46 2,6
Jumlah 6382
100 Sumber : Arsip kantor Kelurahan Cendana
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada kelurahan cendana jumlah persentase jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya adalah buruh,
dalam hal ini buruh yang dimaksud adalah buruh bangunan dan pembantu rumah tangga. Selebihnya adalah pegawai swasta, wiraswasta, PNS, ABRIPolisi, dan terdapat
pengangguran sebesar 46 jiwa atau sekitar 2,6 yang terdapat di kelurahan cendana.
B. Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan
Berdasarkan kepada Undang-Undang No.73 Tahun 2005 tentang pemerintahan kelurahan, maka kelurahan cendana telah membentuk susunan organisasinya sebagai
berikut : 1.
Lurah 2.
Kelompok jabatan fungsional 3.
Sekretaris lurah 4.
Kepala Seksi 5.
Kepala lingkungan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Susunan Organisasi Pemerintahan Kelurahan dan Perangkat Kelurahan Cendana
Keterangan : Garis Komando
Garis Kordinasi Lurah
Iwan Paristiwana
Sekretaris lurah Marisdin Nst
Kelompok jabatan fungsional
Kasi Pemerintahan Amaran Siregar
Kasi Trantib M.Igbal
Kasi Pembangunan Asdaruddin
Kasi Kesmas Nurul Aida
Kepling Majapahit Eli Sariana
Kepling Imam Bonjol M.Irwansyah
Kepling Menanti Alinuddin
Kepling Bina Raga Edi Syahputra
Kepling Sanusi Syafrizal
Kepling Abd.Rahman M.Anwar Efendi
Kepling KH.A.Dahlan Muhammad
Kepling Bogor Sobirin
Universitas Sumatera Utara
Kelompok jabatan Fungsional atau yang disebut dengan nama lain berfungsi mengayomi adapt istiadat, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kelurahan, melakukan
pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan kelurahan. Adapun keanggotaan dari Kelompok jabatan fungsional ini adalah terdiri dari masyarakat kelurahan yang
memenuhi persyaratan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL-HASIL PENELITIAN