Pendidikan Formal Hakekat Pendidikan

dalam hal ini adalah dengan pendidikan yang diperolehnya mempunyai kematangan baik untuk perkembangan biologis dan juga perkembangan psikologis dalam menyelesaikan suatu masalah yang ada serta memotivasi dirinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Margono Slamet 1998:1 mengemukakan tujuan pendidikan sebagai suatu proses untuk mengubah perilaku manusia. Domain yang diharapkan berubah meliputi : 1. Perilaku pengetahuan knowing behavior 2. Perilaku sikap felling behavior 3. Perilaku keterampilan doing behavior DR. Nazili Shaleh Ahmad 1994 : 4, dalam bukunya “Pendidikan dan Masyarakat”, mengatakan tujuan pokok pendidikan adalah membentuk anggota masyarakat yang dapat mendidik dirinya sesuai dengan watak masyarakat itu sendiri, mampu mengurangi beberapa kesulitan atau hambatan perkembangan kehidupan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun mengatasi problematikannya.

1.5.1.3 Pendidikan Formal

Dari defenisi di atas dapat diketahui bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang secara sadar dilakukan oleh masyarakat untuk menambah pengetahuan ataupun keterampilan yang dilakukan melalui lembaga pendidikan atau sekolah-sekolah. Drs. Ngalim Purwanto 1994 : 149, mengatakan : Sekolah didirikan oleh masyarakat atau Negara untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang tidak mampu lagi memberi persiapan hidup bagi anaknya. Untuk mempersiapkan anak agar hidup dengan cukup bekal kepandaian dan kecakapan dalam masyarakat yang modern, yang telah Universitas Sumatera Utara tinggi kebudayaan seperti sekarang ini. Anak-anak tidak hanya cukup menerima pendidikan dan pengajaran dari keluarganya saja, maka itulah masyarakat atau Negara mendirikan sekolah-sekolah. Sekolah adalah lingkungan kedua setelah keluarga. Kehidupan dan pergaulan di sekolah sifatnya lebih objektif. Sekolah bertanggungjawab terhadap pendidikan intelektual, serta pendidikan keterampilan yang berhubungan dengan kebutuhan hidup di masyarakat. Tetapi bukan hanya itu saja, kepribadian juga dibentuk menjadi manusia yang berwatak baik dan membangun. Pendidikan di sekolah yang dilaksanakan oleh guru adalah pendidikan formal. Tingkat atau jenjang pendidikan diatur dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada BAB V yaitu antara lain pasal 12 ayat 1, jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan dasar SD-SLTP, menengah SLTA, dan tinggi. Kemudian dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 yang terdapat pada Peraturan Pemerintah tentang standar nasional pendidikan yang dimaksud dengan jalur pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan di sekolah mempunyai peran utama dalam aspek intelektual dan fisik, sedangkan dalam keluarga berperan dalam aspek mental dan karakter. Karena besarnya pengaruh ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia maka pendidikan intelektual masyarakat semakin menjadi penting. Harus diusahakan agar sebanyak mungkin rakyat yang bersekolah. Makin banyak pendidikan yang dinikmati rakyat maka semakin baik untuk perkembangan bangsa dan Negara. Mengingat pentingnya pendidikan bagi rakyat, maka pemerintah Indonesia sudah mempunyai program Wajib Belajar 9 Tahun yakni Universitas Sumatera Utara agar rakyat diusahakan memperoleh pendidikan minimal sampai tamat sekolah menengah pertama. 1.5.2 Partisipasi Masyarakat 1.5.2.1Pengertian Partisipasi

Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Pemulung Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Deskriptif Terhadap Keluarga Pemulung di Daerah Pinang Baris, Medan)

14 168 105

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria Di Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2012

4 43 100

Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Program Pengendalian DBD yang Dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Terhadap Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Bagan Deli Belawan Tahun 2012

4 64 200

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung 2005 di Kabupaten Karo (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Batukarang Kecamatan Payung).

19 180 90

Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Permintaan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

5 85 89

Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Permintaan Produk Asuransi Jiwa Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Pematangsiantar

1 40 113

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan (Studi Pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai)

1 65 72

BAB 1 PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACIMANTORO, WONOGIRI.

0 2 8

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACI

0 1 13

Hubungan Partisipasi Masyarakat Dalam Kesehatan

0 0 2