HASIL-HASIL PENELITIAN Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat (Studi Kantor kelurahan Kendana Kabupaten Labuhan Batu)

BAB IV HASIL-HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data Pada bagian ini akan disajikan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah diperoleh. Data primer ini adalah data yang diperoleh melalui kuisioner yang didistribusikan kepada 98 orang responden di Kelurahan Cendana. Penyajian data ini meliputi Identitas Data Responden, jawaban responden terhadap pertanyaan yang diberikan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuisioner yang diuraikan pada tabel distribusi frekuensi, kemudian dianalisa dan diinterpretasikan sehingga menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.

A. Deskripsi Identitas Data Responden

Dalam deskripsi ini penulis akan menyajikan data-data dari responden berupa jenis kelamin, umur, mata pencaharaian, serta tingkat pendidikan formal. Hal ini bertujuan untuk mengenal responden yang akan diteliti. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka data identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut : a. Distribusi responden menurut Jenis Kelamin Sesuai dengan jumlah masyarakat yang ada di Kelurahan Cendana maka untuk mengambil sampel yang diperlukan terlebih dahulu harus dilihat jenis kelamin sampel yang akan diteliti agar adanya keseimbangankesetaraan gender dalam pengambilan data seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Distribusi responden menurut jenis kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 60 61,2 2 Perempuan 38 38,8 Jumlah 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagaian besar responden adalah laki- laki yaitu sebesar 60 orang responden atau sebanyak 61,2 , sedangkan perempuan sebesar 38 orang atau sebanyak 38,8 . b. Distribusi responden menurut umur Untuk memperoleh data yang diinginkan maka terlebih dahulu diketahui umur sampel yang diteliti yang dikategorikan sebagai usia produktif agar sampel tersebut mengetahui apa yang menjadi permasalahan yang sudah dirumuskan. Untuk mengetahui usai produktif sampel terlihat pada tabel di bawah ini Tabel 2. Distribusi responden menurut umur No. Umur Jumlah Persentase 1 17 - 26 tahun 24 orang 24,5 2 27 - 35 tahun 35 orang 35,7 3 36 - 44 tahun 22 orang 22,5 4 45 - 55 tahun 17 orang 18,3 Jumlah 98 orang 100 Sumber : Kuisioner 2008 Dari data-data yang dikemukakan dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagaian besar sampel adalah berusia antara 27 sampai 35 tahun yaitu sebanyak 35 , Universitas Sumatera Utara sedangkan yang berusia antara 17 sampai 26 tahun yaitu sebanyak 24 orang dan yang berusia antara 36 sampai 44 tahun adalah sebanyak 22 orang, dan responden dari usia 45 sampai 55 tahun adalah sebanyak 17 orang. Jadi dengan demikian seluruh responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini berada pada usia produktif yaitu usia 17 sampai 55 tahun, karena memang mereka yang berada pada usia produktif tersebutlah yang sangat diharapkan partisipasinya dalam pembangunan kesehatan di kelurahan. c. Distribusi responden menurut mata pencaharian Untuk melihat partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan salah satunya dengan melihat mata pencaharian masyarakat itu sendiri. Berikut ini akan disajikan mata pencaharian masyarakat pada tabel berikut : Tabel 3. Distribusi responden menurut mata pencaharian No. Mata Pencaharian Jumlah Persentase 1 PNS 15 15,3 2 Pegawai swasta 9 9,2 3 Wiraswasta 30 30,6 4 Buruh 36 36,7 5 ABRIPolisi 8 8,2 Jumlah 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan data-data di atas terlihat bahwa sampel yang paling banyak menurut mata pencaharian masyarakat adalah buruh dikarenakan mayoritas masyarakat di kelurahan cendana adalah buruh, kemudian wiraswasta 30 orang, PNS 15 orang, pegawai swasta 9 orang, dan ABRIPolisi 8 orang. Universitas Sumatera Utara

B. Distribusi Jawaban Responden

Distribusi jawaban responden akan menyajikan data-data hasil tabulasi data jawaban responden yang digolongkan dalan variabel X Tingkat Pendidikan Formal dan variabel Y Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan dan dijabarkan pada tabel-tabel berikut.

1. Tingkat Pendidikan Formal Masyarakat Kelurahan Cendana Variabel X

Pendidikan adalah suatu usaha yang secara sadar dilakukan oleh masyarakat untuk menambah pengetahuan ataupun keterampilan yang dilakukan melalui lembaga pendidikan atau sekolah-sekolah dengan tujuan membuat masyarakat bertanggungjawab. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pendidikan formal di kelurahan cendana kabupaten labuhan batu dapat kita lihat pada jawaban responden dan tabel-tabel berikut : • Tingkat Pendidikan Terakhir Dengan memperoleh pendidikan yang baik membuat masyarakat terdorong untuk mengerti akan pentingnya pendidikan dan mengerti manfaat pendidikan itu sendiri baik bagi dirinya sendiri maupun untuk keluarganya. Berikut dapat terlihat bagaimana tingkat pendidikan di Kelurahan Cendana yang didominasisebagian besar oleh tingkat pendidikan SMU, diikuti oleh SMP, dan kemudian Sarjana seperti yang terlihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Distribusi Jawaban Responden Tentang Tingkat Pendidikan Terakhir NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sarjana S1, S2, atau Diploma 20 20,4 2. SMU 50 51 3. SMP 28 28,6 4. SD - - 5. Lain-lain - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 20 orang mempunyai pendidikan Sarjana atau sekitar 20,4 , 50 orang mempunyai pendidikan SMU atau sekitar 51 , dan selebihnya mempunyai pendidikan SMP sebesar 28 orang atau sekitar 28,6. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Cendana sudah menjalani wajib belajar 9 tahun dilihat dengan lebih besarnya sampel yang memiliki pendidikan SMU. • Mengerti Akan Tujuan Pendidikan Dengan mengetahui apa yang menjadi tujuan pendidikan akan membuat masyarakat lebih menganggap bahwa pendidikan itu penting. Berikut akan terlihat bahwa karena tingkat pendidikan responden didominasi SMU maka yang terlihat jawaban responden didominasi dengan sedikit mengerti akan tujuan pendidikan, diikuti dengan mengerti dan tidak mengerti akan tujuan pendidikan, dan kemudian sangat mengerti pendidikan seperti yang terlihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Distribusi Jawaban Responden Tentang Tujuan Pendidikan NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat mengerti 11 11,2 2. Mengerti 28 28,6 3. Sedikit mengerti 31 31,6 4. Tidak mengerti 28 28,6 5. Tidak mengerti sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 11 orang sangat mengerti akan tujuan pendidikan atau sekitar 11,2 , 28 orang yang mengerti atau sekitar 28,6 , 31 orang atau sekitar 31,6 , dan 28 orang yang tidak mengetahui tujuan pendidikan atau sekitar 28,6 . Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya masyarakat Kelurahan Cendana yang tidak mengerti akan tujuan pendidikan terlihat dengan adanya sampel yang tidak mengerti akan tujuan pendidikan. • Membaca Buku-buku Yang Berhubungan Dengan Masalah Pendidikan dan Pembangunan Dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pembangunan akan terlihat minat masyarakat akan pendidikan dan dapat menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan. Berikut akan terlihat dengan cukup banyaknya responden yang sedikit mengerti tujuan pendidikan dilatar belakangi oleh jawaban responden yang lebih banyak menjawab kadang-kadang membaca buku mengenai pendidikan dan pembangunan, diikuti dengan tidak pernah membaca buku sama sekali, tidak pernah membaca, dan sering membaca, seperti yang terlihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Distribusi Jawaban Responden Tentang Membaca Buku-buku Yang Berhubungan Dengan Masalah Pendidikan dan Pembangunan NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat sering membaca - - 2. Sering membaca 13 13,3 3. Kadang-kadang membaca 32 32,6 4. Tidak pernah membaca 23 23,5 5. Tidak pernah membaca sama sekali 30 30,6 JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sampel yang sering membaca 13 orang atau sekitar 13,3 , kadang-kadang membaca 32 orang atau sekitar 32,6 , tidak pernah membaca 23 orang atau sekitar 23,5 , dan tidak pernah membaca sama sekali 30 orang atau sekitar 30,6 . Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya minat masyarakat untuk membaca buku-buku mengenai pendidikan yang terlihat dengan cukup besarnya jumlah sampel yang tidak pernah membaca sama sekali buku-buku mengenai pendidikan. • Dengan Pendidikan Membantu Untuk Bermasyarakat di Kelurahan Dengan pendidikan yang diperoleh oleh masyarakat dapat mengetahui ada nilai lebih masyarakat yang berpendidikan tinggi dalam bermasyarakat dengan masyarakat yang berpendidikan rendah dalam bermasyarakat. Berikut akan terlihat bahwa yang mendominasi jawaban responden terhadap pendidikan membantu untuk bermasyarakat adalah kurang membantu, membantu, diikuti dengan sangat membantu, dan tidak membantu, serta tidak membantu sama sekali, seperti yang terlihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendidikan Membantu Untuk Bermasyarakat di Kelurahan NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat membantu 8 8,2 2. Membantu 20 20,4 3. Kurang membantu 55 56,1 4. Tidak membantu 7 7,1 5. Tidak membantu sama sekali 7 7,1 JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 8 orang menyatakan dengan pendidikan yang diperolehnya sangat membantu untuk bermasyarakat atau sekitar 8,2 , 20 orang menyatakan membantu atau sekitar 20,4 , 55 orang menyatakan biasa atau sekitar 56,1 , 7 orang menyatakan kurang membantu atau sekitar 7,1 , dan 7 orang menyatakan tidak membantu atau sekitar 7,1 . Hal ini menunjukkan bahwa dengan pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat membantu untuk bermasyarakat terlihat dengan cukup besarnya frekuensi membantu bermasyarakat pada tabel di atas. • Dengan Pendidikan Lebih memahami Norma-norma Yang Ada di Masyarakat Dengan pendidikan yang diperoleh oleh masyarakat lebih dapat memahami apa yang menjadi maksud dan tujuan dari norma-norma yang ada di masyarakat. Berikut akan terlihat dengan kurang membantunya pendidikan dalam bermasyarakat maka terlihat jawaban responden yang mendominasi adalah kurang memahami norma-norma, memahami, tidak memahami, sangat memahami, dan sama sekali tidak memahami seperti terlihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Distribusi Jawaban Responden Tentang Memahami Norma-norma yang Ada di Masyarakat NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat memahami 12 12,2 2. Memahami 32 32,6 3. Kurang memahami 38 38,8 4. Tidak memahami 14 14,4 5. Sama sekali tidak memahami 2 2 JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 12 orang sangat memahami norma yang ada atau sekitar 12,2 , 32 orang yang memahami atau sekitar 32,6 , 38 kurang memahami atau sekitar 38,8 , 14 orang tidak memahami atau sekitar 14,4 , dan 2 orang tidak memahami sama sekali atau sekitar 2 . Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengerti akan norma-norma yang ada di masyarakat terlihat dengan cukup besarnya responden yang memahami norma-norma yang ada di masyarakat. • Dengan Pendidikan Lebih Dapat Menilai Norma-norma Yang Ada di Masyarakat Dengan pendidikan yang diperoleh masyarakat dapat menilai norma-norma apakah norma agama, norma kesusilaan, dan lain-lain. Berikut akan terlihat dengan kurang memahaminya responden terhadap norma-norma maka terlihat juga jawaban responden mengenai dapat menilai norma-norma didominasi kurang dapat menilai dan dapat menilainya, diikuti tidak dapat menilainya, dan selebihnya lebih dapat menilainya dan sama sekali tidak dapat menilainya seperti yang terlihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Distribusi Jawaban Responden Tentang Menilai Norma-norma Yang Ada di Masyarakat NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Lebih dapat menilainya 9 9,2 2. Dapat menilainya 29 29,6 3. Kurang dapat menilainya 29 29,6 4. Tidak dapat menilainya 28 28,6 5. Sama sekali tidak dapat menilainya 3 3,1 JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 9 orang lebih dapat menilainya atau sekitar 9,2 , 29 orang dapat menilainya atau sekiatr 29,6 , 29 orang kurang dapat menilainya atau sekitar 29,6 , 28 orang tidak dapat menilainya atau sekitar 28,6 , dan 3 orang sama sekali tidak dapat menilainya atau sekitar 3,1 . Hal ini menunjukkan bahwa cukup besarnya responden yang menjawab dengan pendidikan yang dimilikinya dapat menilai norma-norma yang ada di masyarakat. • Dengan Pendidikan Lebih Dapat Menjalankan Norma-norma Yang Ada di Masyarakat Dengan pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat dapat menjalankan norma- norma yang ada di masyarakat dalam berbicara dan berperilaku terhadap sesama masyarakat di lingkungannya. Selain memahami dan menilai norma-norma juga dilihat dalam menjalankan norma-norma maka jawaban responden yang mendominasi adalah dapat menjalankannya, kurang dapat menjalankannya, lebih dapat menjalankannya, tidak dapat menjalankannya dan tidak dapat menjalankannya sama sekali seperti yang terlihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Distribusi Jawaban Responden Tentang Menjalankan Norma-norma Yang Ada di Masyarakat NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Lebih dapat menjalankannya 13 13,3 2. Dapat menjalankannya 41 41,8 3. Kurang dapat menjalankannya 38 38,8 4. Tidak dapat menjalankannya 6 6,1 5. Sama sekali tidak dapat menjalankannya - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Dari data di atas dapat diketahui bahwa 13 orang lebih dapat menjalankan norma- norma dengan pendidikan yang dimilikinya atau sekitar 13,3 , 41 orang menjawab dapat menjalankannya atau sekitar 41,8 , 38 orang kurang dapat menjalankannya atau sekitar 38,8 , 6 orang tidak dapat menjalankannya atau sekitar 6,1 . Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kelurahan Cendana berdasarkan pendidikan yang dimilikinya sudah dapat menjalankan norma-norma yang berlaku di kelurahan tersebut. • Dengan Pendidikan Mempengaruhi Dalam Mengambil Keputusan Dengan pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat dapat mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan logika dan tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Berikut akan terlihat jawaban responden yang dominant menjawab mempengaruhi dalam mengambil keputusan, sangat mempengaruhi jawaban, kurang mempengaruhi, biasa, dan tidak mempengaruhi seperti yang terlihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendidikan Mempengaruhi Dalam Mengambil Keputusan NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat mempengaruhi 21 21,4 2. Mempengaruhi 29 29,6 3. Biasa 15 15,3 4. Kurang mempengaruhi 19 19,4 5. Tidak mempengaruhi 14 14,3 JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 21 orang sangat mempengaruhi atau sekitar 21,4 , 29 orang mempengaruhi atau sekitar 29,6 , 15 orang menjawab biasa atau sekitar 15,3 , 19 orang kurang mempengaruhi atau sekitar 19,4 , dan 14 orang tidak mempengaruhi atau sekitar 14,3 . Hal ini menunjukkan bahwa dengan pendidikan yang diperoleh oleh masyarakat sangat mempengaruhi dalam mengambil kepautusan terlihat dengan besarnya frekuensi sangat mempengaruhi, dan mempengaruhi dalam mengambil keputusan.

2. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Variabel Y

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan diartikan sebagai adanya keterlibatan mental maupun emosional seseorang atau individu yang mendorong untuk memberikan sumbangan pikiran, materi, tenaga, dan partisipasi dalam pemberdayaan dalam pembangunan khususnya pada bidang kesehatan. Partisipasi merupakan tahap akhir dari pembangunan dimana pembangunan tidak akan mampu berjalan tanpa adanya partisipasi yang diberikan oleh masyarakat sebagai objek pembangunan. Untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan di Universitas Sumatera Utara Kelurahan Cendana Kabupaten Labuhan Batu dapat kita lihat dari jawaban responden dan tabel-rabel berikut : • Keikutsertaan masyarakat dalam mengahadiri undangan dari kelurahan tentang pembangunan kesehatan Keikutsertaan masyarakat apabila ada undangan dari pemerintah dalam hal ini Kelurahan Cendana dalam hal pembangunan kesehatan karena diperlukannya dukungan dari masyarakat untuk melaksanakan pembangunan tersebut.berikut ini akan disajikan tabel mengenai jawaban responden tentang keikutsertaan masyarakat dalam menghadiri undangan dari kelurahan. Tabel 12. Distribusi Jawaban Responden Tentang Keikutsertaan Masyarakat Dalam Menghadiri Undangan Tentang Pembangunan Kesehatan NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat sering 8 8,2 2. Sering 27 27,5 3. Kadang-kadang 44 44,9 4. Tidak pernah 19 19,4 5. Tidak pernah sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 8 orang atau sekitar 8,2 sangat sering mengahdiri undangan dari kelurahan, 27 orang atau sekitar 27,5 sering mengahadiri undangan, 44 orang atau sekitar 44,9 kadang-kadang mengahadiri, dan 19 orang atau sekitar 19,4 tidak pernah menghadiri undangan dari kelurahan. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa dalam hal menghadiri undangan masyarakat cukup aktif dalam berpartisipasi terlihat dengan besarnya responden yang menjawab sering menghadiri. • Memberikan masukan kepada pemerintah mengenai pembangunan kesehatan Masyarakat sebagai objek dari pembangunan lebih mengetahui apa yang menjadi kebutuhan mereka khususnya dalam hal kesehatan. Oleh karena itu masyarakat berhak memberikan masukan kepada pemerintah khususnya kelurahan tentang apa yang menjadi kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Berikut ini akan disajikan tabel mengenai frekuensi responden memberikan masukan kepada kelurahan Tabel 13. Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Masukan Kepada Pemerintah Mengenai Pembangunan Kesehatan NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat sering - - 2. Sering 23 23,5 3. Kadang-kadang 32 32,6 4. Tidak pernah 43 43,9 5. Tidak pernah sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 23 orang atau sekitar 23,5 sering memberikan masukan , 32 orang atau sekitar 32,6 kadang-kadanga memberikan masukan, 43 orang atau sekitar 43,9 tidak pernah memberikan masukan. Hal ini menunjukkan bahwa cukup besarnya masyarakat yang tidak pernah memberikan masukan kepada pemerintah tentang kesehatan terlihat dengan cukup besarnya responden yang menjawab tidak pernah. Universitas Sumatera Utara • Keikutsertaan masyarakat dalam membayar retribusi kebersihan Adanya keikutsertaan masyarakat dalam membayar retribusi kebersihan terutama dalam hal mengangkat sampah untuk kebersihan lungkungan. Berikut akan disajikan tabel mengenai jawaban responden tentang keikutsertaan masyarakat dalam membayar retribusi Tabel 14. Distribusi Jawaban Responden Tentang Keikutsertaan Masyarakat Membayar Retribusi Kebersihan NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat sering - - 2. Sering 23 23,5 3. Kadang-kadang 33 33,7 4. Tidak pernah 42 42,8 5. Tidak pernah sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 23 orang atau sekitar 23,5 sering ikut membayar retribusi, 33 orang atau sekitar 33,7 kadang-kadang, 42 orang atau sekitar 42,8 tidak pernah membayar retribusi. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya frekuensi tidak pernah membayar retribusi kebersihan karena sebagian masyarakat lebih senang membersihkan sampah mereka sendiri • Keikutsertaan masyarakat dalam mengikuti gotong royong Gotong royong merupakan tradisi rakyat Indonesia untuk menunjukkan kebersamaan dan juga menjaga kebersihan. Berikut akan disajikan tabel mengenai keikutsertaan masyarakat dalam mengikuti gotong royong Universitas Sumatera Utara Tabel 15. Distribusi Jawaban Responden Tentang Keikutsertaan Masyarakat Dalam Mengikuti Gotong royong NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat sering - - 2. Sering 32 32,6 3. Kadang-kadang 41 41,8 4. Tidak pernah 25 25,5 5. Tidak pernah sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 32 orang atau sekitar 32,6 sering mengikuti, 41 orang atau sekitar 41,8 kadang-kadang, 25 orang atau sekitar 25,5 tidak pernah mengikuti. Hal ini menunjukkan bahwa cukup seringnya masyarakat mengikuti gotong royong di kelurahan • Mayarakat mengetahui bahwa kesehatan itu penting Salah satu aspek terpenting dalan hidup ini adalah kesehatan. Oleh karena itu kita akan melihat tabel berikut mengenai masyarakat mengetahui bahwa kesehatan itu penting Tabel 16. Distribusi Jawaban Responden tentang Mengetahui Bahwa Kesehatan Penting NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat mengetahui 59 60,2 2. Mengetahui 39 39,8 3. Kurang mengetahui - - 4. Tidak mengetahui - - 5. Tidak mengetahui sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 59 orang atau sekitar 60,2 sangat mengetahui, 39 orang atau sekitar 39,8 mengetahui. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kelurahan Cendana sangat mengetahui bahwa kesehatan itu sangat penting baik diri sendiri maupun keluarga • Masyarakat mengetahui tentang program pemerintah tentang kesehatan Masyarakat mengetahui apa saja yang menjadi program pemerintah dalam hal pembangunan kesehatan. Berikut akan kita lihat tabel mengenai jawaban responden tentang mengetahui program pemerintah mengenai kesehatan Tabel 17. Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengetahui Program Pemerintah Tentang Kesehatan NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat mengetahui 43 43,9 2. Mengetahui 44 44,9 3. Kurang mengetahui 11 11,2 4. Tidak mengetahui - - 5. Tidak mengetahui sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 43 orang atau sekitar 43,9 sangat mengetahui, 44 orang atau sekitar 44,9 mengetahui, 11 orang atau sekitar 11,2 kurang mengetahui. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kelurahan Cendana sudah mengetahui program pemerintah mengenai kesehatan Universitas Sumatera Utara • Keikutsertaan masyarakat membawa keluarganya dalam mengikuti program kesehatan tersebut Dengan adanya program tersebut diharapkan masyarakat mau untuk mengikuti program tersebut. Berikut akan disajikan tabel mengenai keikutsertaan masyarakat dalam membawa keluarganya mengikuti program tersebut Tabel 18. Distribusi Jawaban Responden Tentang Masyarakat Membawa Keluarganya Mengikuti Program Kesehatan NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sering 15 15,3 2. Pernah 44 44,9 3. Kadang-kadang 39 39,8 4. Tidak pernah - - 5. Tidak pernah sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 15 orang atau sekitar 15,3 sering, 44 orang atau sekitar 44,9 pernah mengikuti, dan 39 orang atau sekitar 39,8 kadang-kadang mengikuti. Hal ini menunjukkan bahwa sudah cup besarnya keikutsertaan masyarakat dalam mengikuti program pemerintah mengenai kesehatan • Masyarakat mengetahui bahwa gizi masyarakat sangat penting Masyarakat mengetahui bahwa gizi masyarakat baik orang dewasa maupun anak baik sangat penting. Berikut akan disajikan tabel menganai masyarakat mengetahui bahwa gizi sangat penting Tabel 19. Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengetahui Gizi Masyarakat Sangat Penting Universitas Sumatera Utara NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat mengetahui 66 67,4 2. Mengetahui 32 32,6 3. Kurang mengetahui - - 4. Tidak mengetahui - - 5. Tidak mengetahui sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 66 orang atau sekitar 67,4 sangat mengetahui, 32 orang atau sekitar 32,6 mengetahui. Hal ini menunjukkan bahwa sudah pedulinya masyarakat akan gizi masyarakat terlihat dengan besarnya frekuensi sangat mengetahui • Manfaat dari hasil pembangunan kesehatan bagi masyarakat Pembangunan kesehatan yang dibuat oleh pemrintah harus mempunyai manfaat bagi masyarakat sendiri. Berikut ini akan disajikan tabel mengenai manfaat pembangunan kesehatan bagi masyarakat Tabel 20. Distribusi Jawaban Responden Tentang Manfaat Pembangunan Kesehatan Bagi Masyarakat NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Bermanfaat sekali - - 2. Bermanfaat 42 42,9 3. Cukup bermanfaat 40 40,8 4. Kurang bermanfaat 16 16,3 5. Tidak bermanfaat - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 42 orang atau sekitar 42,9 mengatakan bermanfaat, 40 orang atau sekitar 40,8 cukup bermanfaat, 16 orang atau Universitas Sumatera Utara sekitar 16,3 kurang bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa adanya manfaat yang ditimbulkan oleh pembangunan kesehatan terlihat dengan frekuensi bermanfaat yang cukup tinggi. • Keikutsertaan masyarakat dalam mengikuti program pemerintah tentang kesehatan dan gizi masyarakat Selain dalam kesehatan masyarakat juga dituntut partisipasinya dalam mengikuti program pemerintah mengenai kesehatan dan gizi masyarakat. Berikut akan disajikan tabel mengenai keikutsertaan masyarakat dalam mengikuti program tersebut. Tabel 21. Distribusi Jawaban Responden Tentang Keikutsertaan Masyarakat Mengikuti Program Pemerintah Tentang Kesehatan dan Gizi NO. ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Sangat sering 35 35,7 2. Sering 50 51 3. Kadang-kadang 13 13,3 4. Tidak pernah - - 5. Tidak pernah sama sekali - - JUMLAH 98 100 Sumber : Kuisioner 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 35 orang atau sekitar 35,7 sangat sering mengikuti, 50 orang atau sekitar 51 sering, dan 13 orang atau sekitar 13,3 kadang-kadang mengikuti. Hal ini menunjukkan bahwa adanya keikutsertaan masyarakat dalam mengikuti program pemerintah mengenai kesehatan dan gizi masyarakat. Universitas Sumatera Utara

C. Klasifikasi Data

selanjutnya dari data yang ada dideskripsikan dalam bentuk tabel frekuensi. Jumlah pertanyaan dalam angket yang didistribusikan sebanyak 18 pertanyaan yang terbagi atas 5 alternatif jawaban yaitu A, B, C, D, dan E. Adapun skala penilaiannya terdiri dari 3 interval yang ditentukan menurut rumus Sutrisno 1987:19 adalah : Jarak Pengukuran I = Jarak Interval = 5 – 1 5 = 0,8 Dengan interval 0,8 maka skala yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 22. Kategorisasi Tingkat Pendidikan Formal Variabel X Berdasarkan Frekuensi Nilai Jawaban Kuisioner untuk Variabel BebasX Tingkat Pendidikan Formal terlampir dapat diketahui hasil sebagai berikut : 1. Tingkat pendidikan terakhir masyarakat. Bernilai 3,92 termasuk kategori tinggi 2. Masyarakat mengerti tujuan pendidikan. Bernilai 3,22 termasuk kategori sedang Skala Nilai Kategori 4,21-5,00 Sangat Tinggi 3,41-4,20 Tinggi 2,61-3,40 Sedang 1,81-2,60 Rendah 1,00-1,80 Sangat Rendah Universitas Sumatera Utara 3. Masyarakat pernah membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pembangunan. Bernilai 2,29 termasuk kategori rendah 4. Dengan pendidikan membantu masyarakat dalam bermasyarakat. Bernilai 3,12 termasuk kategori sedang 5. Dengan pendidikan membuat masyarakat lebih memahami norma-norma. Bernilai 3,39 termasuk kategori sedang 6. Dengan pendidikan membuat masyarakat dapat menilai norma-norma yang berkembang di masyarakat. Bernilai 3,13 termasuk kategori sedang 7. Dengan pendidikan yang diperoleh dapat masyarakat dapat menjalankan norma- norma yang berlaku. Bernilai 3,62 termasuk kategori tinggi 8. Dengan pendidikan yang diperoleh mempengaruhi dalam mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah. Bernilai 3,24 termasuk kategori sedang Tabel 23. Kategorisasi Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Variabel Y Beradasarkan Frekuensi Nilai Jawaban Kuisioner untuk Variabel TerikatY Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan terlampir dapat diketahui hasil sebagai berikut : Skala Nilai Kategori 4,21-5,00 Sangat Tinggi 3,41-4,20 Tinggi 2,61-3,40 Sedang 1,81-2,60 Rendah 1,00-1,80 Sangat Rendah Universitas Sumatera Utara 1. Menghadiri undangan dari kelurahan tentang pembangunan kesehatan. Bernilai 3,24 termasuk kategori sedang 2. Memberikan masukan kepada pemerintah tentang pembangunan kesehatan. Bernilai 2,80 termasuk kategori sedang 3. keikutsertaan dalam membayar retribusi kebersihan. Bernilai 2,81 termasuk kategori sedang 4. Mengikuti gotong royong yang ada di kelurahan. Bernilai 3,07 termasuk kategori sedang 5. Masyarakat mengetahui bahwa kesehatan itu penting. Bernilai 4,60 termasuk kategori sangat tinggi 6. Masyarakat mengetahui tentang program pemerintah tentang kesehatan. Bernilai 4,33 termasuk kategori sangat tinggi 7. Mayarakat pernah membawa keluarga mengikuti program kesehatan. Bernilai 3,75 termasuk kategori tinggi 8. Masyarakat mengetahui bahwa gizi itu penting. Bernilai 4,67 termasuk kategori sangat tinggi 9. Manfaat dari hasil pembangunan terhadap masyarakat. Bernilai 3,26 termasuk kategori sedang 10. Keikutsertaan masyarakat mengikuti program kesehatan dan gizi. Bernilai 4,22 termasuk kategori sangat tinggi Universitas Sumatera Utara

D. Pengujian Hipotesa Dengan Koefesien Product Moment

Untuk membuktikan kebenaran hipotesa, ada tidaknya pengaruh tingkat pendidikan formal terhadap partisipasi masyarakat, dapat dicari dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment.

1. Analisis Koefesien Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Sigiono, 2003:212. Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : [ ] [ ] 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = y y N x x N y x xy N r xy rxy = angka indeks korelasi “r” product moment N = populasi X = jumlah skor x Y = jumlah skor y Xy = jumlah hasil kali antara x dan y Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Nilai r xy yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain b. Nilai r xy yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain. Universitas Sumatera Utara c. Nilai r xy yang sam dengan no 0 menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Sesuai dengan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner dalam proses penelitian, maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut : [ ] [ ] 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = y y N x x N y x xy N r xy 12981609 13035372 6471936 6925758 9166032 9193478 − − − = xy r 53763 . 453822 27446 = xy r 255 , 156201 27446 = xy r 187 , = xy r Dari hasil perhitungan di atas maka dengan demikian diperoleh r xy = 0,187. untuk menentukan signifikan pengaruh tingkat pendidikan formal selaku variabel bebas maka harus dilakukan perbandingan antara r yang diperoleh dengan menggunakan rumus koefesien korelasi product moment dengan kriteria sebagai berikut : • Jika r test r tabel, maka koefesien korelasi signifikan. • Jika r test r tabel, maka koefesien korelasi tidak signifikan { }{ } 2 2 3603 133014 . 98 2544 70671 . 98 3603 2544 93811 . 98 − − − = xy r Universitas Sumatera Utara Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain b. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain. c. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan hubungan kedua variabel tidak menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lain berubah. Dengan taraf signifikan α = 5 untuk n = 50 maka diperoleh r tabel = 0,195 terlampir. Jika dibandingkan antara nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus koefesien product moment adalah lebih kecil dibandingkan dengan r tabel koefesien product moment 0,187 0,195 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang negatif antara Tingkat Pendidikan Formal terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan di Kelurahan Cendana Kabupaten Labuhan Batu. Dengan kata lain apabila salah satu variabel terjadi penurunan tetapi pada variabel lainnya yang berkorelasi terjadi peningkatan. Berdasarkan hasil-hasil yang telah dikemukakan di atas maka hipotesa yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat diterima yaitu ada pengaruh antara Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Kelurahan Cendana.

2. Koefesien Determinant

Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Varibel Bebas X terhadap Variabel terikat Y dapat dihitung dengan rumus koefesien determinan. Untuk mengetahui kategori besar kecilnya hubungan diantara variabel yang ada, maka penulis menggunakan satndar penafsiran menurut Sugiyono,22:149, yakni sebagai berikut : - Antara 0,000 sd 0,199 : hubungan sangat rendah - Antara 0,200 sd 0,399 : hubungan rendah - Antara 0,400 sd 0,599 : hubungan sedang - Antara 0,600 sd 0,799 : hubungan tinggi - Antara 0,800 sd 1,000 : hubungan sangat tinggi KD = r xy ² x 100 = 0,187² x 100 = 0,034969 x 100 = 3,50 Dari hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Kelurahan Cendana Kabupaten Labuhan Batu adalah sebesar 3,50 . Dengan demikian dapat diambil kesimpulan dari hasil r xy = 0,187 ada “Pengaruh yang rendah” antara kedua variabel. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA

Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Pemulung Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Deskriptif Terhadap Keluarga Pemulung di Daerah Pinang Baris, Medan)

14 168 105

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria Di Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2012

4 43 100

Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Program Pengendalian DBD yang Dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Terhadap Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Bagan Deli Belawan Tahun 2012

4 64 200

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung 2005 di Kabupaten Karo (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Batukarang Kecamatan Payung).

19 180 90

Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Permintaan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

5 85 89

Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Permintaan Produk Asuransi Jiwa Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Pematangsiantar

1 40 113

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan (Studi Pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai)

1 65 72

BAB 1 PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACIMANTORO, WONOGIRI.

0 2 8

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACI

0 1 13

Hubungan Partisipasi Masyarakat Dalam Kesehatan

0 0 2