xliv untuk memahami pelaksanaan ketentuan perundang-undangan di
negara-negara Asia, amat penting untuk mengerti norma adat, kebiasaan, agama, serta perilaku moral, dan budaya yang mendasari
ketentuan dimaksud. Dalam sistem perbankan, salah satu contoh budaya hukum adalah segala kebiasaan dan perilaku bank-bank beserta
aparatnya dalam melaksanakan operasi perbankan.
d. Hukum Perbankan
Dalam perkembangan dewasa ini, maka istilah bank dimaksudkan sebagai suatu jenis pranata finansial yang melaksanakan
jasa-jasa keuangan yang cukup beraneka ragam, seperti memberi pinjaman, mengedarkan mata uang, mengadakan pengawasan terhadap
mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpan untuk benda-benda berharga, membiayai usaha-usaha perusahaan.
Hukum perbankan Indonesia merupakan hukum yang mengatur masalah-masalah perbankan yang berlaku di Indonesia.
Hukum perbankan adalah sekumpulan peraturan yang mengatur kegiatan lembaga keuangan bank yang meliputi segala aspek, dilihat
dari segi esensi, dan eksistensinya, serta hubungannya dengan bidang kehidupan yang lain.
34
Adapun yang merupakan ruang lingkup dari pengaturan hukum perbankan adalah sebagai berikut:
35
1 Asas-asas perbankan, seperti norma efisiensi, keefektifan, kesehatan bank, profesionalisme pelaku perbankan, maksud dan
tujuan lembaga perbankan, hubungan, hak dan kewajiban bank; 2 Para pelaku bidang perbankan, seperti Dewan Komisaris, Direksi,
dan Karyawan, maupun Pihak Terafiliasi. Mengenai bentuk badan hukum pengelola, seperti PT Persero, Perusahaan Daerah, Koperasi
atau Perseroan Terbatas. Mengenai bentuk kepemilikan, seperti milik pemerintah, swasta, patungan dengan asing, atau bank asing.
3 Kaidah-kaidah perbankan yang khusus diperuntukkan untuk mengatur perlindungan kepentingan umum dari tindakan
34
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 1993, hlm. 10.
35
Ibid, hlm. 10.
xlv perbankan, seperti pencegahan persaingan yang tidak sehat,
perlindungan nasabah, dan lain-lain. 4 Yang menyangkut dengan struktur organisasi yang berhubungan
dengan bidang perbankan, seperti eksistensi dari Dewan Moneter, Bank Sentral, dan lain-lain.
5 Yang mengarah kepada pengamanan tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh bisnisnya bank tersebut, seperti pengadilan, sanksi,
insentif, pengawasan, prudent banking, dan lain-lain.
Didalam mempelajari tentang hukum perbankan, terdapat asas hukum mengenai lembaga keuangan dalam kegiatan operasionalnya,
antara lain yaitu: a Asas Kepercayaan fiduciary relation
Asas kepercayaan adalah asas yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi oleh hubungan kepercayaan antara bank dengan
nasabahnya, bank berusaha dari dana yang disimpan oleh masyarakat berdasarkan kepercayaan, sehingga setiap orang perlu
menjaga kesehatan banknya dengan tetap memelihara dan mempertahankan kepercayaan masyarakat.
36
b Asas Kerahasiaan confiential relation Asas Kerahasiaan adalah asas yang mengharuskan atau
mewajibkan bank merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib
dirahasiakan. Kerahasiaan ini untuk kepentingan bank itu sendiri karena
bank memerlukan
kepercayaan masyarakat
yang menyimpan dananya di bank.
37
c Asas Kehati-hatian prudential relation Asas Kehati-hatian adalah suatu asas yang menyatakan bahwa
bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib
36
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Gramedia: Jakarta, 2001, hlm. 16.
37
Ronny Sautma Bako, Hubungan Bank dan Nasabah Terhadap Produk Tabungan dan Deposito, Cetakan 1, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 1995, hlm. 46.
xlvi menerapkan prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi dana
masyarakat yang dipercayakan pada bank.
38
d Asas Mengenal Nasabah know your customer principles Asas Mengenal Nasabah adalah merupakan salah satu asas dalam
operasional bank yang dikedepankan sebagai sebuah asas yang patut untuk diperhatikan dan memiliki urgensi bagi pelaku bisnis
bank agar bersikap lebih concern dalam mengenal nasabah yang bertransaksi dengan bank tersebut.
39
2. Bank