lv Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah.
52
BPR merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil dikecamatan dan pedesaan, Bank
perkreditan Rakyat berasal dari Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi
Bank Perkreditan Rakyat.
53
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
Dalam kegiatannya Bank Perkreditan Rakyat tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya jasa-jasa yang ditawarkan Bank
Perkreditan Rakyat jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum.
54
Menurut Pasal 1 huruf a Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 3235KEPDIR Tanggal 12
Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat, Bank Perkreditan Rakyat adalah BPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional.
b. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
Secara umum kegiatan usaha bank adalah pengumpulan dana dari
masyarakat, pemberian
kredit, memberikan
pelayanan pembayaran dan penagihan serta pemberian jasa keuangan lainnya.
Akan tetapi dalam ketentuan Perundang-undangan yang berlaku telah memberikan batasan-batasan , bahwa kegiatan usaha perbankan di
Indonesia harus disesuaikan dengan jenis banknya. Jenis Bank akan menentukan kegiatan usaha yang dapat dilakukannya, maka kegiatan
52
Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, PT Bumi Aksara: Jakarta, 2002, hlm. 38.
53
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2004, hlm. 8.
54
Ibid, hlm. 19-20.
lvi usaha yang dapat dilakukan bank konvensional akan jauh berbeda
dengan usaha yang dilakukan oleh bank berdasarkan prinsip syariah, begitu pula dengan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan
Rakyat. Dalam praktiknya kegiatan Bank Perkreditan Rakyat adalah
sebagai berikut: 1 Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan
deposito. 2 Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal
kerja, kredit perdagangan.
55
Usaha Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Pasal 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, meliputi :
1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu. 2 Memberikan kredit
3 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia. 4 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
SBI deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
Pasal 14 Undang-Undang Perbankan menyatakan bahwa Bank Perkreditan Rakyat dilarang :
1 Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
2 Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing 3 Melakukan penyertaan modal
4 Melakukan usaha perasuransian 5 Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 Undang-Undang Perbankan
55
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2004, hlm. 37.
lvii Adanya pembatasan kegiatan usaha pada Bank Perkreditan
Rakyat tersebut dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan fungsi Bank Perkreditan Rakyat, yang ditujukan terutama melayani usaha-
usaha kecil dan menengah, serta masyarakat di daerah pedesaan.
c. Bentuk Hukum, Pendirian, Permodalan dan Kepemilikan Bank