Dasar Hukum Merger Bank

lxvi sebaiknya bank melakukan penggabungan dengan bank yang memiliki teknologi yang canggih dan diharapkan administrasinya menjadi lebih baik. 5 Ingin Menguasai Pasar Dengan adanya penggabungan dari beberapa bank, maka jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan ini juga dilakukan untuk menghilangkan atau melawan pesaing yang ada. 78

d. Dasar Hukum Merger Bank

Dalam sistem hukum Indonesia, tentang merger ini diatur oleh peraturan perundang-undangan tertentu yang merupakan dasar hukumnya. Peraturan perundang-undangan tersebut adalah: 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 102 sampai dengan Pasal 109 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Pasal 28 beserta penjelasannya 3 Perundang-undangan di bidang perbankan selain Undang-Undang Perbankan: a Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1999, Tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank b Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor 3251KEPDIR tanggal 14 Mei 1999, Tentang Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank Umum c Surat keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 3235KEPDIR Tanggal 12 Mei 1999 Tentang Bank Perkreditan Rakyat d Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 3252KEPDIR, tanggal 14 Mei 1999, Tentang Persyaratan dan Tata cara Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat 78 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2004, hlm. 48-50. lxvii 4 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang Perjanjian: a Ketentuan tentang perikatan pada umumnya Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diatur secara khusus mengenai perjanjian merger ini, akan tetapi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tersebut vide buku ke-III terdapat ketentuan umum tentang perikatan yang diberlakukan terhadap setiap jenis perjanjian, termasuk perjanjian merger, yaitu Pasal 1233 sampai dengan Pasal 1456. b Ketentuan tentang perjanjian jual beli Ketentuan khusus mengenai jual beli yang terdapat mulai dari Pasal 1457 sampai dengan 1540 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 5 Beberapa peraturan khusus sehubungan dengan status khusus dari perusahaan atau bank yang akan merger: a Peraturan di bidang pasar modal jika merger dilakukan oleh terhadap perusahaan terbuka b Peraturan di bidang Penanaman Modal Asing, jika tersangkut PT. PMA c Ketentuan Hukum yang berkenaan dengan Badan Usaha Milik Negara BUMN, jika merger menyangkut BUMN 6 Beberapa peraturan khusus yang berkaitan dengan hal-hal khusus dalam merger, karena dengan merger melibatkan berbagai hal sebagai konsekuensinya, maka ada beberapa sektor hukum lain yang akhirnya juga terlibat, yaitu: a Sektor Hukum tentang Ketenagakerjaan b Sektor Hukum Pertanahan c Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang Subrogasi, Novasi, Cessie, dan d Ketentuan Hukum yang berhubungan dengan Likuidasi Perusahaan. 79

e. Syarat-Syarat Merger Bank