Akibat Merger Hambatan Merger Perjanjian Merger Bank

lxx 2 Merger antarbank perkreditan rakyat yang berkedudukan di luar ibukota negara, ibukota propinsi, ibukota kabupaten atau kotamadya hanya dapat dilakukan : a Antarbank perkreditan rakyat yang berkedudukan di kecamatan pada kabupaten yang sama b Antarbank perkreditan rakyat yang berkedudukan di kecamatan pada kabupaten yang berbeda sepanjang kecamatan tersebut berbatasan 3 Merger antarbank perkreditan rakyat seperti di atas dengan Bank Perkreditan Rakyat yang berkedudukan di ibukota negara, ibu kota propinsi, ibu kota kabupaten atau kotamadya, hanya dapat dilakukan dalam rangka peningkatan Bank Perkreditan Rakyat yang bersangkutan menjadi bank umum dengan memenuhi ketentuan persyaratan peningkatan menjadi bank umum 4 Salah satu kantor bank yang melakukan merger dapat dijadikan kantor pusat, dan kantor lainnya dapat dijadikan kantor cabang, atau kantor di bawah kantor cabang 5 Kantor pusat, atau kantor lainnya dari bank campuran hasil merger hanya dapat berkedudukan di kota-kota Jakarta, Surabaya, Semarang, bandung, Medan, Ujung Pandang, Denpasar, dan Daerah Otorita Pulau Batam. 84 Permohonan untuk memperoleh ijin merger diajukan kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada Bank Indonesia dengan melampirkan: 1 Notulen Rapat Umum Pemegang Saham atau rapat anggota Koperasi bank yang bersangkutan 2 Rancangan akta jual beli saham bank yang akan merger atau rancangan akta perjanjian merger 3 Rancangan Anggaran Dasar bank hasil merger 4 Rencana susunan pengurus dan pemegang saham bank hasil merger 85

g. Akibat Merger

Merger mengakibatkan: 1 Pemegang saham bank yang melakukan merger demi hukum by the operation of law menjadi pemegang saham bank hasil merger. Ketentuan ini dimaksudkan untuk melindungi semua pemegang saham dari perusahaan asal, termasuk pemegang saham minoritas. 84 Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 1996, hlm. 159-160. 85 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 1999, hlm. 150. lxxi 2 Aktiva dan pasiva bank yang melakukan merger beralih karena hukum kepada bank hasil merger Pasal 2 PP No. 28 Tahun 1999. Karena itu, bank-bank yang akan merger perlu mengetahui secara detil dan akurat dengan melakukan due dilligence terhadap bank pasangan mergernya. 86

h. Hambatan Merger

Beberapa hambatan yang mungkin ditemukan dalam melakukan merger bank antara lain: 1 Negosiasi yang alot di antara dua bank yang akan merger tersebut untuk menemukan apa yang disebut win-win solution. 2 Management style antara bank-bank yang akan merger tersebut yang berbeda satu sama lain. 3 Corporate culture yang berbeda. 4 Merit sistem penggajian dan insentif yang berbeda. 5 Bargaining untuk mendapatkan posisi-posisi bagus dan komposisi kepemilikan saham pada bank yang survive. 87

i. Perjanjian Merger Bank

Perjanjian merger pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut: 1 Hal-hal yang biasanya termuat dalam kontrak-kontrak secara umum 2 Laporan kekayaan masing-masing perseroan dalam neraca yang telah diaudit dan disahkan oleh masing-masing Rapat Umum Pemegang Saham 3 Penilaian terhadap masing-masing aset perusahaan yang bersangkutan 4 Status masing-masing kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas 5 Pengalihan hak, kewajiban, dan tanggung jawab dari bank yang melebur pada bank yang eksis 6 Waktu pelaksanaan merger dan tanggal dibubarkan perseroan terbatas asal 7 Status pegawai-pegawai bank yang melebur, biasanya langsung beralih menjadi pegawai perusahaan yang eksis 8 Siapa-siapa direksi dan komisaris bank yang eksis 86 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 2002, hal 158. Munir Fuady, Hukum Tentang Merger, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 1999, hlm. 182. 87 Munir Fuady, Hukum Tentang Merger, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 1999, hlm 41. Munir Fuady , Hukum Perbankan Modern, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 2003, hlm. 41. lxxii 9 Siapa-siapa mungkin panitia yang akan menyelesaikan proses pelaksanaan merger sampai tuntas 10 Sampai berapa peningkatan modal dari bank yang eksis 11 Bagaimana penyetoran saham baru dari bank yang eksis biasanya lewat inbreng saham-saham bank yang melebur 12 Perubahan anggaran dasar dari perseroan terbatas yang tetap eksis. 88

6. Good Corporate Governance