liv bank akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
kemampuan keuangan bank yang bersangkutan. Secara umum, dana bank yang digunakan sebagai modal
operasional bersumber dari 3 tiga komponen, yaitu sebagai berikut: 1 Dana sendiri, yaitu dana yang berasal dari bank sendiri, berupa
modal disetor, cadangan dan laba ditahan. 2 Dana pinjaman pihak luar, berupa pinjaman antar bank call money,
pinjaman luar negeri, pinjaman dari Bank Indonesia, dan dari lembaga keuangan bukan bank.
3 Dana dari masyarakat dana pihak ketiga, yaitu berupa giro, deposito berjangka dan tabungan.
50
Edward W. Reed dan Edward K. Gill mengemukakan bahwa modal sekarang terdiri dari 2 dua unsur, yaitu modal utama dan modal
sekunder. Modal utama primer terdiri dari saham biasa, saham preferensi permanen, rasio modal laba yang tidak dibagikan, cadangan
darurat, cadangan modal lainnya, instrumen konvertibel lainnya dan cadangan kerugian pinjaman. Modal sekunder terdiri dari saham
preferensi umur terbatas dan notes subordinasi dan debentures. Jumlah modal sekunder tersebut tidak boleh lebih dari 50 jumlah modal
primer dan instrumen pembiayaan dalam modal sekunder harus dihapuskan dengan mendekatnya tanggal jatuh tempo.
51
3. Bank Perkreditan Rakyat
a. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah merupakan badan usaha keuangan yang terorganisir yang tepat untuk didirikan di Indonesia
karena dapat berperan dalam usaha pemerataan kesejahteraan masyarakat golongan ekonomi lemah, masyarakat berpenghasilan
menengah, masyarakat pedesaan, pengusaha yang memerlukan modal dan juga karyawan yang memerlukan fasilitas kredit.
50
Abdulkadir Muhammad, Segi Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, Edisi Revisi, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 2004, hlm. 36.
51
Abdulkadir Muhammad, Segi Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, Edisi Revisi, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 2004, hlm. 36.
lv Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah.
52
BPR merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil dikecamatan dan pedesaan, Bank
perkreditan Rakyat berasal dari Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi
Bank Perkreditan Rakyat.
53
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
Dalam kegiatannya Bank Perkreditan Rakyat tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya jasa-jasa yang ditawarkan Bank
Perkreditan Rakyat jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum.
54
Menurut Pasal 1 huruf a Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 3235KEPDIR Tanggal 12
Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat, Bank Perkreditan Rakyat adalah BPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional.
b. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat