lxiv menyatakan bahwa merger adalah penggabungan dari dua Bank
Perkreditan Rakyat atau lebih, dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu Bank Perkreditan Rakyat dan membubarkan
Bank Perkreditan Rakyat lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu.
b. Jenis-Jenis Merger
Dilihat dari segi tujuannya, terdapat dua macam merger bank, yaitu:
1 Merger dalam rangka rescue program, yakni merger dengan atau antara bank yang kurang atau tidak sehat dan
2 Merger dalam rangka improving business, yakni merger antara bank-bank yang sehat.
74
Merger bank dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis yaitu: 1 Merger Horisontal, yaitu penggabungan dua bank atau lebih
dengan status yang sama menjadi satu bank. Misalnya : Bank Umum A merger dengan Bank Umum B menjadi Bank Umum A
dan membubarkan Bank Umum B.
2 Merger Vertikal, yaitu penggabungan dua bank atau lebih dengan status yang tidak sama menjadi satu bank. Misalnya Bank Umum
X merger dengan Bank Perkreditan Rakyat Y menjadi Bank Umum X dan membubarkan Bank Perkreditan Rakyat Y.
3 Merger Konglomerat, yaitu penggabungan dua bank atau lebih yang satu sama lainnya tidak memiliki hubungan secara lini.
Misalnya bank-bank yang merger tersebut bukanlah bank yang berada dalam grup yang sama secara lini tidak ada
hubungannya.
75
Merger Konglomerat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a Geographic extention merger, yaitu merger yang terjadi apabila
perusahaan yang mengambil alih menjadi mendominasi pasaran.
b Product extention merger, yaitu bila perusahaan yang saling melebur tersebut memproduksi barang atau jasa yang saling
berkaitan satu dengan yang lain.
74
Munir Fuady, Hukum Perbankan Modern, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 2003, hlm. 41.
75
Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, PT Bumi Aksara: Jakarta, 2002, hlm. 50-51.
lxv c Conglomerate merger, yang terjadi bila perusahaan yang saling
melebur tersebut merupakan perusahaan yang produksinya tidak berkaitan.
76
c. Alasan Merger
Alasan utama mengapa bank-bank melakukan merger sama dengan alasan merger untuk perusahaan-perusahaan lainnya, yaitu
untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
77
Terdapat beberapa alasan suatu bank atau suatu perusahaan melakukan penggabungan, antara
lain yaitu: 1 Masalah Kesehatan
Apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia setelah melalui beberapa perbaikan sebelumnya, maka sebaiknya
bank tersebut melakukan penggabungan. Pilihan penggabungan tentunya dengan bank yang sehat.
2 Masalah Permodalan Apabila modal suatu bank dirasakan kecil sehingga sulit untuk
melakukan perluasan usaha, maka bank dapat bergabung dengan satu atau beberapa bank sehingga modal dimiliki menjadi besar.
Dengan adanya penggabungan otomatis lebih mudah untuk mengembangkan usahanya.
3 Masalah Manajemen Manajemen bank yang rumit atau kurang profesional menjadikan
perusahaan terus merugi dan sulit untuk berkembang, sebaiknya melakukan penggabungan usaha dengan bank yang lebih
profesional yang terkenal dengan kualitas manajemennya. 4 Teknologi dan Administrasi
Bank yang menggunakan teknologi yang masih tradisional dan kurang teratur dalam hal administrasinya sangat menjadi masalah,
76
Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 1996, hlm. 156-157.
77
Munir Fuady, Hukum Perbankan Modern, PT Citra Aditya Bakti: Bandung, 2003, hlm. 39.
lxvi sebaiknya bank melakukan penggabungan dengan bank yang
memiliki teknologi yang canggih dan diharapkan administrasinya menjadi lebih baik.
5 Ingin Menguasai Pasar Dengan adanya penggabungan dari beberapa bank, maka jumlah
cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan ini juga dilakukan untuk menghilangkan atau melawan pesaing yang
ada.
78
d. Dasar Hukum Merger Bank