2.7 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Arikunto, 2009:67. Dalam penelitian ini, hipotesis dikemukakan dengan tujuan untuk
mengarahkan serta memberi pedoman bagi penelitian yang akan dilakukan. Apabila ternyata hipotesis tidak terbukti dan berarti salah, maka masalah
dapat dipecahkan dengan kebenaran yang ditentukan dari keputusan yang berhasil dijalankan selama ini.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
� : Kepribadian sanguinis berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
� : Kepribadian koleris berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
30
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM
adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Di dalam organisasi, manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting
didalam suatu organisasi. Tanpa peran manusia meskipun berbagai faktor yang dibutuhkan itu telah tersedia, organisasi tidak akan berjalan. Karena manusia merupakan penggerak
dan penentu jalannya suatu organisasi. Oleh karena itu hendaknya organisasi memberikan arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu organisasi adalah kinerja karyawannya. Kinerja karyawan merupakan suatu tindakan yang dilakukan
oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan Handoko 2001, h.135. Setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawannya mempunyai prestasi, karena
dengan memiliki karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Selain itu, dengan memiliki karyawan yang berprestasi perusahaan dapat
meningkatkan kinerja perusahaannya. Karena seringkali perusahaan menghadapi masalah mengenai sumber daya manusianya. Masalah sumber daya manusia menjadi tantangan
tersendiri bagi manajemen karena keberhasilan manajemen dan yang lain itu tergantung pada kualitas sumber daya manusianya.
1
Universitas Sumatera Utara
Apabila individu dalam perusahaan yaitu SDM-nya dapat berjalan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif. Dengan kata lain kelangsungan suatu perusahaan itu
ditentukan oleh kinerja karyawannya. Menurut Siagian 2009 bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : gaji, lingkungan kerja, budaya organisasi,
kepemimpinan dan motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, komunikasi dan faktor- faktor lainnya.
Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, diantaranya adalah dengan memperhatikan kepribadian. Kepribadian merupakan keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan,
tempramen, ciri khas dan juga perilaku seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi dan tempramen tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau dihadapkan kepada
situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan perilaku yang baku terus menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi, sehingga jadi ciri khas
pribadinya. Adapun tipe kepribadian yang menjadi dasar penilitian ini adalah tipe kepribadian sanguinis dan koleris.
Adapun karakter kepribadian sanguinis adalah individu yang sangat cerdas. Individu yang sangat haus akan pengetahuan dan akan melakukan apa saja untuk terus
belajar dan individu dengan karakter sanguinis juga dapat menguasai hampir semua keterampilan melalui observasi dan praktek. Kepribadian sanguinis juga akan merupakan
kejadian dimasa lalu, kecuali hal itu mempengaruhi mereka secara emosional. Kepribadian sanguinis juga akan menjaga jarak dari orang-orang yang tidak mereka sukai.
2
Universitas Sumatera Utara
Individu dengan kepribadian sanguinis juga selalu bersedia mengambil banyak peran dan tanggung jawab yang diberikan pada mereka. Karakter kepribadian sanguinis juga
mempunyai sifat kerja sama tim yang baik dan selalu bersedia membantu orang yang membutuhkan bantuan.
Adapun karakter dari kepribadian koleris adalah memiliki energy yang besar untuk melakukan hal-hal yang sulit, dan memiliki dorongan juga keyakinan yang kuat akan
kemampuan diri mereka sendiri. Kepribadian koleris selalu ingin tampil didepan dan selalu menjadi pemimpin sebuah tim. Kepribadian koleris juga sangat tertantang apabila
diberikan untuk melaksanakan tugas besar dari atasan. Kepribadian koleris juga berpikir dengan cepat dalam mengambil suatu keputusan dan karakter individu koleris tidak bisa
diam, individu koleris selalu mencari suatu pekerjaan, kegiatan atau proyek untuk dikerjakan. Kekuatan ini membuat mereka mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus
dengan hasil yang sama baiknya. Lingkungan yang penuh dengan keterlibatan dan tantangan akan menjadi lingkungan yang dapat mengasah kemampuan seorang koleris
hingga tingkat yang optimal. Penelitian ini mengambil objek penelitian pada PT. POS Indonesia Medan yang
bergerak dibidang layanan pos. Saat ini PT. POS Indonesia dalam melayani pelanggannya, baik diskala nasional maupun internasional, tidak terbatas pada dunia
perposan, tetapi juga dalam dunia keuangan. Fasilitas transfer uang melalui Pos Indonesia bisa dinikmati oleh para pelanggannya. Fasilitas pembayaran tagihan listrik, air, dan
telepon pun bisa dinikmati di kantor-kantor Pos Indonesia.
3
Universitas Sumatera Utara
Berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam pelayanan Pos Indonesia terhadap pelanggannya merupakan suatu strategi yang diambil oleh Pos Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan pelanggannya. Pada PT. POS Indonesia Medan sangat membutuhkan kinerja karyawan yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, karena dengan
memiliki tanggung jawab yang tinggi, tujuan yang realitas, rencana kerja yang menyeluruh, berani mengambil resiko yang dihadapi maka produktivitas perusahaan akan
meningkat, oleh karena itu salah satunya adalah dengan melihat dan menganalisis kepribadian karyawan secara baik.
Dari data kinerja karyawan, PT. POS Indonesia Medan telah mendapat penilaian yang baik walaupun terdapat beberapa karyawan yang memilki kinerja masih jauh dari telah
yang ditetapkan perusahaan. Hal ini menunjukkan beberapa karyawan PT. POS Indonesia Medan belum mencapai sasaran kinerja.
Fenomena pada PT. POS Indonesia Medan adalah lemahnya pengawasan dalam proses kerja sehingga menimbulkan indikator dari kepribadian sanguinis dan koleris mampu
mempengaruhi kinerja karyawan. PT. POS Indonesia Medan mempunyai rentang kendali yang luas dan akibatnya kinerja tidak terlalu baik karena seorang manajer tidak memiliki
banyak waktu untuk mengarahkan karyawan yang jumlahnya banyak. Terutama dibagian Delivery karena memilki jumlah pekerja yang besar yang hanya dipimpin oleh satu orang
manajer.
4
Universitas Sumatera Utara
PT. POS Indonesia Medan memiliki formalisasi yang rendah, sehingga dalam beberapa kasus terjadi komplain mengenai masalah pengiriman seperti waktu yang lama,
kehilangan barang dan kerusakan paket. Dari antusias dalam menerima tugas ataupun pekerjaan karyawan merasa cenderung biasa saja dalam menerima setiap pekerjaan.
Mereka pun kurang antusias dalam menerima setiap pekerjaan dikarenakan kurangnya pengawasan yg dilakukan oleh manajer dan tidak adanya sistem reward kepada karyawan
yang berhasil dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat baik sehingga mereka tidak merasa antusias dalam setiap tugas yang diberikan.
Dari segi tanggung jawab, karyawan kurang memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaannya yang dikarenakan sistem pengawasan yang sangat rendah
terhadap cara kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, dan tidak diberlakukannya achievement atau punishment yang diberikan pada karyawan dari segi
kinerjanya. Dan dari karyawan sendiri juga cenderung tidak memilki kesadaran atau tanggung jawab dalam meyelesaikan pekerjaannya.
Dari segi inisiatif, sebagian karyawan kurang memilki insiatif yang baik dalam mengerjakan pekerjaannya, ini terbukti dari sebagian karyawan yang menyelesaikan
pekerjaannya tidak sesuai standart yang telah ditentukan yang dapat dilihat dari data kinerja. Sehingga terjadi komplain pelanggan terhadap karyawan terutama dari bagian
Mail Logistik yang kurang melakukan pemeliharaan terhadap barang yang di kirim ke pelanggan.
5
Universitas Sumatera Utara
Dari segi kepribadian koleris, terdapat tiga indikator yang berkaitan dengan fenomena yang terjadi yang pertama yaitu dari sikap karyawan cenderung kurang dinamis
dalam melakukan pekerjaan, buktinya adalah bahwa terlihat dalam menyelesaikan pekerjaannya, karyawan tidak menyelesaikan sesuai dengan struktur dan procedural tata
kerja yang berlaku di perusahaan tersebut. Dan yang kedua karyawan juga cenderung tidak aktif dalam menerima setiap pekerjaan, adapun contohnya yaitu banyak diantara
karyawan yang tidak baik dalam menyelesaikan pekerjaannya yang dikarenakan tidak mempunyai kesadaran dalam bertanya atau berpendapat kepada orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaannya yang mungkin sulit untuk dipahami oleh karyawan itu sendiri. Dari segi kemandirian, karyawan mempunyai sikap kemandirian yang bagus
walaupun sistem pengawasan yang lemah dari atasan mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya walaupun dengan hasil yang cenderung biasa saja. Namun, juga hanya
segelintir karyawan yang kurang mandiri dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.
Dari segi kuantitas kerja yaitu dari pemenuhan target kerjanya, karyawan berada di posisi pemenuhan target kerja dibawah standar yang telah ditentukan perusahaan, ini
disebabkan oleh dualisme pekerjaan yang dihadapi karyawan dan kurangnya sistem pengawasan yang dilakukan atasan terhadap karyawannya. Dari segi kualitas kerja yaitu
dalam dimensi kreatifitas kerjanya karyawan kurang memilki kreatifitas dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya untuk mencapai penilaian kinerja yang melebihi standar
yang telah ditetapkan, ini juga dikarenakan karena karyawan butuh pendidikan pelatihan bagi mereka dalam memenuhi standar kinerja yang telah di tetapkan.
6
Universitas Sumatera Utara
Dari segi ketepatan waktu, karyawan memilki ketepatan waktu yang baik dalam kehadiran bekerja sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan, walaupun hasil dari kerja
masih belum mencapai kinerja yang baik. Pimpinan PT. POS Indonesia Medan selalu memperhatikan dengan cara menilai setiap perkembangan karyawan dalam melakukan
aktivitasnya demi tercapainya sasaran kinerja pada PT. POS Indonesia Medan penilaian yang diberikan pimpinan dapat dilihat dari tabel 1.1
Tabel 1.1 Data Kinerja Karyawan Operasional
PT. POS Indonesia Medan Tahun 2014
Satuan Orang No. Divisi Data Kinerja
Kuantitas Kerja Kualitas Kerja Ketepatan Waktu Karyawan Karyawan Karyawan
1 Finance 24 17,6 24 34,6 24 22,8 2 Mail L. 59 45,8 59 50,8 59 68,2
3 Fin. GA 22 36,6 22 14,6 22 9,0 Total 105 100 105 100 105 100
Sumber : PT. POS Indonesia Medan, data diolah
7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 Standart Penilaian Kinerja
Divisi Nilai Standart Ketuntasan Minimal SKM
Kualitas Kerja Kuantitas Kerja
Ketepatan Waktu
Finance 76
77 75
Mail Logistik 70
80 80
Financial GA 79
77 78
Sumber : PT. POS Indonesia Medan data diolah
Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :
“PENGARUH KEPRIBADIAN SANGUINIS DAN KOLERIS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA
MEDAN”
1.2 Perumusan Masalah