Likuditas Landasan Teori .1 Kebijakan Dividen

37 berkurangnya kemampuan perusahaan untuk malakukan investasi sehingga dapat menurunkan tingkat pertumbuhan maupun laba perusahaan Sartono, 2010:375. Sebagian besar perusahaan-perusahaan yang sudah mapan dan sudah menguntungkan di dalam sektornya, hanya memilki peluang investasi sedikit. Sehingga perusahaan seperti ini umumnya mendistribusikan sebagaian besar labanya dalam bentuk dividen, akibatnya perusahaan dapat menarik investor yang menyukai dividen yang tinggi Brigham dan Houston, 2006:81. Dalam penelitian ini, proksi yang digunakan adalah rasio market to book value of equity MBVE yang mencerminkan bahwa pasar menilai perusahaan berdasarkan return investasi perusahaan Kallapur dan Trombley, 2001. Rasio ini dipilih karena merupakan rasio yang paling valid dan paling banyak digunakan oleh peneliti maupun praktisi keuangan untuk menilai IOS perusahaan. Adapun rumus untuk menghitung rasio ini adalah: ���� = �ℎ��� ����������� × �ℎ��� ������� ����� ����� ������

2.1.7 Likuditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo Gitman, 2003: 54, sejalan dengan Gitman, Sugiono dan Untung 2008:61 mengartikan likuiditas sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sehingga likuiditas dapat diartikan sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi Universitas Sumatera Utara 38 seluruh kewajiban perusahaan terhadap pihak eksternal atau kreditor pada saat jatuh tempo. Likuiditas adalah salah satu pertimbangan penting dalam keputusan dividen, karena dividen merupakan arus kas keluar. Semakin besar likuiditas perusahaan dengan memiliki arus kas yang stabil, maka lebih besar kemampuan perusahaan tersebut untuk membayar dividen. Beberapa perusahaan ingin menjaga likuiditas hingga tingkat tertentu dalam rangka memberikan perlindungan untuk memberikan fleksibilitas keuangan dan melindungi dari ketidakpastian. Sehingga untuk menghindari hal tersebut, perusahaan yang sedang berkembang enggan untuk membayar dividen karena dapat membahayakan posisi kas dan keuangan perusahaan Sanjari, 2014. Menurut Mehta 2012 perusahaan yang mempunyai likuiditas yang baik lebih mungkin untuk membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki likuiditas yang kurang baik. Perusahaan yang sedang berkembang dan mulai memperluas lini bisnisnya mungkin tidak likuid karena dana yang dimilki perusahaan digunakan untuk modal kerja permanen dan aktiva tetap. Quick ratio merupakan salah satu alat untuk mengukur likuiditas dimana didalam perhitungannya persediaan tidak dihitung karena merupakan pos paling tidak likuid di dalam asset lancar, selain itu persediaan juga sering menimbulkan masalah seperti dapat rusak, kelebihan produksi sehingga terlalu banyak persediaan disimpan Universitas Sumatera Utara 39 didalam perusahaanRoss et al., 2004:54. Sehingga qucik ratio dipilih sebagai proksi dari likuiditas dalam penelitian ini. Adapun rumus untuk menghitung rasio ini adalah: ����� ����� = ������� ����� − ��������� ����� ������� ����������� Quick ratio digunakan dalam penelitian ini karena di dalam rasio ini persediaan tidak dihitung. Persediaan tidak dihitung karena merupakan pos paling tidak likuid dalam aktiva lancar dan mengingat panjangnya tahapan yang dilalui untuk menjadi kas.

2.2 Penelitian Terdahulu