85
terdapat pengaruh antara variabel TA dengan variabel DPR tidak signifikan secara statistik.
3. Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui bahwa nilai probabilitas variabel DER Debt to
Equity Ratio adalah 0,1336. Karena nilai probabilitas variabel DER yaitu 0,1336
lebih tinggi dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel DER dengan variabel DPR tidak
signifikan secara statistik. 4.
Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui bahwa nilai probabilitas variabel IOS Investment Opportunity Set adalah 0,026. Karena nilai probabilitas variabel IOS
yaitu 0,026 lebih rendah dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel DER dengan variabel DPR
signifikan secara statistik. 5.
Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui bahwa nilai probabilitas variabel QR Quick Ratio
adalah 0,45. Karena nilai probabilitas variabel QR yaitu 0,45 lebih tinggi dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh antara variabel QR dengan variabel DPR tidak signifikan secara statistik.
4.7 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi �
2
merupakan suatu nilai nilai proporsi yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam
persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas Supranto,
Universitas Sumatera Utara
86
2005:158. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1. Nilai koefisien determinasi
�
2
yang mendekati nol mencerminkan kemampuan variabel-variabel bebas secara simultan dalam menerangkan variasi variabel tidak bebas amat terbatas.
Nilai koefisien determinasi �
2
yang mendekati satu mencerminkan variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel terikat. Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi
�
2
= 0.279688. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa variabel Return on Equity,
Total Aset, Debt to Equity Ratio, Investment Opportunity Sst, dan Quick Ratio mampu menjelaskan Dividend Payout Ratio secara simultan sebesar 27,96, sisanya
sebesar 72.04 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 4.8 Pembahasan
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Equity ROE berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio DPR. Penelitian ini sesuai dengan teori signaling hypothesis syang menyatakan bahwa kenaikan
dividen merupakan sinyal kepada investor bahwa manajemen meramalan laba yang baik pada masa mendatang. Nilai ROE yang positif menunjukan bahwa semakin
tinggi nilai ROE perusahaan maka dividen yang akan dibayarkan juga semakin tinggi. Oleh karena itu besarnya ROE dapat dijadikan sebagai salah satu indikator
Universitas Sumatera Utara
87
keberhasilan suatu perusahaan. Pada Umumnya investor akan mengharapkan return atas investasi mereka dalam bentuk dividen dan investor tertarik untuk menanamkan
modalnya kedalam perusahaan yang menghasilkan laba yang tinggi ataupun stabil. Karena dengan ROE yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih yang tinggi atas penggunaan atau pengelolaan uang investor didalam perusahaan tersebut sehingga perusahaan memilki kemampuan
untuk membayarkan dividen dalam jumlah yang tinggi maupun stabil. Menurut Hanafi 2004:375 perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang
baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. ROE ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola ekuitas perusahaan. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Silviana et al. 2014 dan Malik et al. 2013 dimana hasil penelitiannya menemukan bahwa Return on Equity
berpengaruh positif dan signfikan terhadap Dividend Payout Ratio. Namun berlawanan dengan penelitian Mehta 2012 yang menemukan hubungan negatif dan
signfikan antara Return on Equity dengan Dividend Payout Ratio.
2. Pengaruh Total Aset terhadap Kebijakan Dividen
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Total Aset berpengaruh positif namun tidak signifikan secara statistik terhadap kebijakan dividen yang diproksikan
dengan Dividend Payout Ratio. Namun koefisien positif ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki aset besar apabila melakukan ekspansi akan didanai
dengan menambah utang atau saham perusahaan tersebut, karena perusahaan
Universitas Sumatera Utara
88
memiliki fleksibilitas dalam memperoleh modal. Oleh karena itu perusahaan cenderung untuk mempertahankan pembayaran dividen meningkat ataupun stabil
untuk menjaga reputasi perusahaanya terhadap investor. Sedangkan perusahaan yang memiliki asset kecil cenderung untuk membayar dividen dalam jumlah yang kecil
karena laba perusahaan digunakan untuk meningkatkan asset perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hashemi dan Zadeh 2012
yang menemukan hubungan postif antara Firm Size dengan Dividend Payout Ratio namun tidak signifikan secara statistik.
3. Pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio
DER berpengaruh negatif namun tidak signifikan secara statistik terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio
DPR. Berdasarkan hasil penelitian ini, semakin tinggi Leverage perusahaan maka semakin semakin rendah jumlah dividen yang diperoleh investor. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian laba yang diperoleh perusahaan digunakan untuk membayarkan hutang perusahaan kepada pihak kreditor yang mengakibatkan
berkurangnya dana yang tersedia bagi perusahaan untuk diberikan kepada investor dalam bentuk dividen. Namun pengaruh yang diperlihatkan tidak signifikan. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Silviana et al. 2014 yang menemukan hubungan negatif antara Debt to Equity Ratio DER dengan Dividend Payout Ratio
DPR.
Universitas Sumatera Utara
89
4. Pengaruh Investment Opportunity Set IOS terhadap Kebijakan Dividen
Hasil penelitian ini mengindikasikan Investment Opportunity Set IOS yang diproksikan dengan Market to Book Value of Equity MBVE berpengaruh negatif
terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio DPR dan signifikan secara statistik. Berdasarkan hasil penelitian ini, semakin tinggi IOS
perusahaan maka semakin semakin rendah jumlah dividen yang berikan perusahaan. Hal ini mencerminkan bahwa secara umum perusahaan sampel dalam penelitian ini
masih memiliki sejumlah peluang investasi yang menguntungkan pada masa mendatang sehingga perusahaan cenderung untuk melakukan investasi baru
dibandingkan membayar dividen dalam jumlah yang tinggi. Akibatnya jumlah dividen yang diperoleh investor akan berkurang karena dana yang tersedia digunakan
perusahaan untuk mendanai sejumlah investasi perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Kangarlouei et al. 2012 yang menyatakan bahwa IOS yang
diproksikan dengan MBVE berpengaruh negatif dan signfikan terhadap kebijakan dividen.
5. Pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Likuiditas yang diproksikan dengan Quick Ratio
QR berpengaruh negatif namun tidak signifikan secara statistik terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio DPR.
Berdasarkan hasil penelitian ini, koefisien negatif mencerminkan bahwa peningkatan Quick Ratio
perusahaan akan menurunkan Dividend Payout Ratio perusahaan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
90
mengindikasikan bahwa meskipun perusahaan sampel memiliki kemampuan untuk melunasi hutang jangka pendeknya, namun hal ini tidak menjadi alasan untuk
membayarkan dividen dalam jumlah yang besar kepada investor karena perusahaan ingin menjaga fleksibilitas dan melindungi keuangan perusahaan dari ketidakpastian
jika sewaktu-waktu perusahan membutuhkan dana, hal ini dapat dilihat berdasarkan data dari tahun 2012 sampai 2014, bahwa Quick Ratio perusahaan berbanding
terbalik atau tidak sejalan dengan Dividend Payout Ratio perusahaan. Selain itu perusahaan tidak mengalokasikan dana dalam jumlah besar untuk membayarkan
dividen kepada investor, namun dialokasikan pada pembelian aktiva lancar guna memanfaatkan investasi serta biaya operasional perusahaan. Perusahan yang
menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang sangat likuid atau yang dapat dijual
setiap saat pada harga pasar yang berlaku, selain itu perusahaan menggunakan kelebihan kas yang tersedia didalam perusahaan untuk melakukan investasi yang
dapat menguntungkan perusahaan dimasa mendatang. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Sanjari dan Zarei 2014 dan Malik et al. 2013
yang menemukan hubungan postif antara Quick Ratio terhadap Dividend Payout Ratio.
Universitas Sumatera Utara
91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan Profitabilitas, Firm Size, Leverage, Investment Opportunity Set, dan
Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sedangkan secara parsial, variabel
Profitabilitas Return on Equity memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen Dividend Payout Ratio. Firm Size LnTotal aset memiliki
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen Dividend Payout Ratio
. Leverage
Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen Dividend Payout Ratio, Investment Opportunity Set
Market to Book Value of Equity memilki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen Dividend Payout Ratio, dan Likuiditas Quick Ratio memiliki
pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen Dividend Payout Ratio
.
Universitas Sumatera Utara