32
3. Kebijakan Dividen dengan Rasio Konstan
Pemberian dividen yang mengikuti besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Dasar dalam kebijakan ini disebut dividend payout ratio.
4. Kebijakan Dividen Reguler di Tambah Ekstra
Pemberian dividen yang dilakukan dengan menentukan pembayaran dividen per lembar saham yang dibagikan kecil. Setelah itu ditambahkan dengan ekstra
dividen atau penambahan dividen jika perusahaan mencapai keuntungan tertentu.
2.1.3 Profitabilitas
Profitabiltas diartikan sebagai pendapataan yang diperoleh perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, total aset, dan investasi pemegang saham perusahaan
Gitman, 2003:61. Berbeda dengan Gitman, Ross et al. 2004:58 mengartikan profitabilitas sebagai suatu pengukuran seberapa efisien suatu perusahaan dalam
menggunakan asetnya dan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola operasinya. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang baik mempunyai kemampuan untuk
membayar dividen aatau meningkatkan dividen. Bagi investor profitabilitas dijadikan sebagai sinyal untuk berinvestasi dan bagi pemimpin perusahaan, profitabilitas dapat
dijadikan tolak ukur sebagai keberhasilan perusahaan. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat memberikan kesejahteraan bagi pemegang saham,
karyawan, meningkatkan produksi maupun melakukan investasi yang dapat memberikan keuntungan di masa yang akan datang Sartono, 2010:112.
Universitas Sumatera Utara
33
Menurut Hanafi 2004:375 perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Pihak
manajemen akan memberikan dividen kepada pemegang saham untuk memberikan sinyal bahwa perusahaan berhasil membukukan profit Suharli, 2007. Dengan
demikian profitabilitas diperlukan jika perusahaan ingin membayarkan dividen kepada pemegang saham. Hal tersebut sesuai dengan signaling theory yang
menyatakan bahwa kebijakan dividen memberikan sinyal informasi profit perusahaan di masa mendatang, yang menyatakan bahwa kenaikan dividen yang lebih tinggi
daripada yang diharapkan merupakan sinyal bahwa akan terjadi peningkatan laba pada perusahaan tersebut pada masa mendatang Brigham dan Houston, 2006:75.
Para pemegang saham akan berharap untuk mendapatkan pengembalian atas uang mereka di dalam perusahaan tersebut. Hal ini dapat ditunjukan oleh rasio return
on equity. Brigham dan Houston 2010:149 mengartikan ROE return on equity
adalah rasio yang menunjukan perbandingan jumlah laba bersih terhadap ekuitas biasa. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa
atas perusahaan tersebut, mengukur sejauh mana perusahaan mampu dalam menghasilkan laba atas penggunaan ekuitas atau modal pemegang saham yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut. ROE dapat dihitung dengan rumus berikut: ROE
= Laba Bersih
Total Ekuitas ×
100
Universitas Sumatera Utara
34
2.1.4 Firm Size