Hubungan Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Anak Balita BBU

Hal ini sesuai dengan pendapat suharjo yang menyatakan dimana anak- anak yang tumbuh dalam satu keluarga miskin adalah paling rawan terhadap kurang gizi diantara seluruh anggota keluarga lainnya dan anak yang kecil biasanya paling terpengaruh oleh kurang pangan. Sebab dengan bertambahnya jumlah anggota keluarga maka pangan untuk setiap anak berkurang dan banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anak –anak yang sangat muda perlu zat gizi yang relative banyak dari pada anak-anak yang lebih tua. Dengan demikian anak-anak yang lebih muda mungkin tidak diberi cukup makanan yang memenuhi kebutuhan gizi Suhardjo, 2003. Menurut Suhardjo mengatakan bahwa hubungan sangat nyata antara besar keluarga dan kurang gizi pada masing-masing keluarga. Jumlah anggota akan menyebabkan pendistribusian konsumsi pangan akan semakin tidak merata. Pangan yang tersedia untuk suatu keluarga besar mungkin hanya cukup untuk mencegah timbulnya gangguan gizi pada keluarga besar. Seperti juga yang dikemukakan Berg dan Sayogyo , bahwa jumlah anak yang menderita kelaparan pada keluarga besar empat kali lebih besar dibandingkan dengan keluarga kecil. Anak-anak yang mengalami gizi kurang pada keluarga beranggotakan banyak, lima kali lebih besar dibandingkan dengan keluarga beranggota sedikit Berg dan Sayogyo,1986.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Proporsi prevalens status gizi anak balita di kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012 adalah status gizi baik 90,8 dan status gizi kurang 9,2. 6.1.2 Persentase jenis kelamin anak balita terbanyak pada perempuan yaitu 51, umur balita 12-36 bulan dan 37-59 bulan yaitu 50, tidak menderita diare selama satu bulan terakhir yaitu 83,7, yang menderita ISPA selama satu bulan terakhir yaitu 53,1, dan konsumsi obat cacing selama 6 bulan terakhir yaitu 58,2. Pada karakteristik Ibu, persentase yang terbanyak berdasarkan pendidikan adalah tamat SLTA yaitu 68,4, pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga yaitu 43,9, pendapatan keluarga lebih besar dari Rp. 1.200.000,00 yaitu 86,7, dan jumlah anak 1-2 orang yaitu 75,5. 6.1.3 Ada hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit diare dengan status gizi anak balita 6.1.4 Ada hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit ISPA dengan status gizi anak balita 6.1.5 Ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan status gizi anak balita 6.1.6 Ada hubungan yang bermakna antara jumlah anak dengan status gizi anak balita

6.2 Saran

6.2.1 Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk mengadakan penyuluhan mengenai asupan gizi yang seimbang disertai dengan pencegahan dan perawatan mengenai diare dan ISPA secara rutin. 6.2.2 Diharapkan kepada ibu balita agar menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah diare dan ISPA dan pemberian obat cacing secara rutin yaitu 6 bulan sekali. 6.2.3 Diharapkan kepada ibu balita agar selalu memperhatikan kecukupan gizi anak dan langsung membawa anak ke petugas kesehatan ketika sakit. Pada saat anak sakit sangat dianjurkan agar ibu harus lebih memperhatikan anak yang sakit melalui pola makan, pemberian tambahan protein dan vitamin.