Diare menjadi penyebab kematian terbanyak nomor dua pada anak berusia di bawah lima tahun dengan 1,5 juta anak meninggal tiap tahunnya. Diare juga
merupakan penyebab utama kejadian malnutrisi pada anak berusia di bawah lima tahun WHO, 2009.
Prevalensi diare pada kelompok umur 1 - 4 tahun di Indonesia sebanyak 16,7 dan merupakan prevalensi terbanyak dibandingkan kelompok umur
lainnya. Data yang dilaporkan dalam Riskesdas 2007 menunjukkan diare sudah menjadi penyebab kematian terbanyak pada balita di Indonesia dengan proporsi
25,2 Riskesdas, 2007.
d. ISPA
Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Kejadian ISPA pada Anak Balita di Kelurahan Rengas Pulau Kecamtan Medan Marelan Tahun
2012
Menurut penelitian Tarigan tahun 2001, penyakit infeksi dalam tubuh akan membawa pengaruh terhadap keadaan gizi pada anak. Akibat dari infeksi adalah
menurunnya nafsu makan anak sehingga anak menolak makanan yang diberikan. Adanya infeksi mengakibatkan terjadinya penghancuran jaringan tubuh, baik oleh
bibit penyakit itu sendiri maupun penghancuran untuk memperoleh protein yang
diperlukan oleh tubuh. Penyakit infeksi akan memperburuk keadaan gizi, sebaliknya keadaan gizi yang buruk akibat infeksi akan memperlemah
kemampuan anak untuk melawan infeksi. Siklus udara yang tidak sehat di sekitar balita akan memicu munculnya ISPA maka berat badan anak akan turun dan ini
akan berpengaruh pada status gizi balita tersebut Puspitasari, 2012 Menurut Riskesdas 2007, prevalensi ISPA di Indonesia adalah 25,5 dan
propinsi Jawa Tengah merupakan salah satu propinsi yang mempunyai prevalensi di atas angka nasional yaitu 29,08. Prevalensi tertinggi pada balita 35,
sedangkan prevalensi terendah pada kelompok umur 15-24 tahun. Begitu juga dengan prevalensi ISPA yang tertera pada diagram di atas, sebesar 53,1 balita
mengalami ISPA, sehingga angka tersebut berada di atas angka nasional Riskesdas, 2007