d. Prestasi, adalah objek kredit, yang dalam praktiknya tidak hanya berbentuk
uang, tetapi juga dapat berbentuk barang dan jasa. Namun karena kehidupan modern tidak terlepas dari adanya uang, maka transaksi
– transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering dijumpai dalam praktik perkreditan. Sebagai
contoh adalah fasilitas penyaluran pupuk oleh pabrik pupuk melalui agen atau distributor dengan tujuan akhir adalah para petani, atau fasilitas lain
perkreditan berupa penyaluran produk semen, minyak, gas, dan barang –
barang lainnya. Terkait dengan perkreditan, maka yang didokumentasikan adalah nilai barang tersebut dalam bentuk uang.
e. Adanya unsur bunga atau margin sebagai kompensasi bagi pemberi kredit
merupakan perhitungan atas beberapa komponen seperti biaya modal cost of fund, biaya umum overhead cost, biaya atau premi risiko dan lain-lain.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit yang diberikan didasarkan atas kepercayaan, sehingga pemberian kredit merupakan pemberian
kepercayaan debitur dengan suatu janji untuk membayarnya di suatu waktu yang akan datang. Kredit dapat berupa uang atau tagihan yang dapat diukur nilainya.
2. Tujuan dan Fungsi Kredit Perbankan
Tujuan kredit adalah untuk mengembangkan pembangunan dengan berdasarkan prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya dapat
diperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya maka pada umumnya tujuan kredit secara ekonomis adalah untuk mendapatkan keuntungan.
34
Karena itu bank akan memberikan kredit apabila ia yakin bahwa calon debitur itu akan mampu
34
Thomas Suyatno, Op.Cit, hal 12.
Universitas Sumatera Utara
mengembalikan kredit disertai bunga sebagaimana telah disepakati. Kepentingan dan keuntungan yang diharapkan baik oleh bank maupun debitur, tercermin dalam
dua kegiatan pokok yaitu to receive deposits and to make lonas. Para penyimpan dana mengharapkan mendapatkan keuntungan dari bunga, sedangkan pihak bank
memperoleh keuntungan dengan mengoperasikan dana tersebut dalam bentuk kredit. Dengan ini timbul saling membutuhkan antara bank dan debitur.
35
Faktor kemampuan dan kemauan tersebut, tersimpul unsur keamanan safety dan sekaligus juga unsur keuntungan profitabilitas dari suatu kredit.
Kedua unsur tersebut saling berkaitan dengan. Keamanan safety yang dimaksud adalah bahwa prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu
betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga profitability yang diharapkan dapat menjadi kenyataan. Karena itu keuntungan atau profitability merupakan
tujuan yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.
36
Menurut Thomas Suyatno tujuan kredit semacam itu yang hanya untuk mendapatkan keuntungan semata-mata terdapat pada negara liberal.
37
Di Indonesia sebagai negara yang sedang membangun tujuan utama kredit adalah
untuk mensukseskan pembangunan, karena itu ada beberapa program kredit berupa bantuan dari pemerintah dengan tujuan membantu masyarakat untuk ikut
berperan serta di dalam pembangunan.
38
35
Muchansyah Sinungan, Dasar-dasar dan Teknik Manajemen Kredit, Bina Aksara, Bandung, 2001, hal 3-4
36
Thomas Sunyatno, Loc.Cit.
37
Ibid
38
Heru Soepratomo, Segi Hukum Penangan Kredit Bermasalah, Makalah Diskusi BUPLN Mahkamah Agung, 1996, hal 151.
Universitas Sumatera Utara
Kredit selalu bertujuan, karena itu tidak mungkin kreditur memberikan kredit kepada debitur dengan asal saja tanpa tujuan atau untuk dipakai apa saja
oleh debitur. Bank dalam memberikan kredit selalu memastikan untuk apa penggunaan kredit tersebut, karena apabila terjadi penyimpangan dari tujuan
kredit yang telah disepakati akan dapat mengancam kepentingan bank sendiri.
39
Biasanya bank akan melakukan pengawasan terhadap penggunaan kredit yang diberikan kredit yang diberikan tersebut, tetapi dalam praktik pada beberapa bank
kurang ketat dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan kredit tersebut bahkan hampir tidak ada sehingga kredit yang digunakan untuk kepentingan lain
yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
40
Penerimaan kredit tidak bebas untuk menentukan sendiri tujuan penggunaan kredit dalam perjanjian kredit. Penggunaan kredit terikat pada
program pemerintah dalam pembangunan.
41
Menurut Thomas Suyanto tujuan pemberian kredit terutama oleh bank milik pemerintah adalah sebagai berikut:
a. Turut mensukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan. b.
Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan
memperluas usahanya.
42
39
Ibid
40
Djuhaendah Hasan, Masalah Jaminan Dalam Perjanjian Kredit, BPHN, 1992.
41
Ibid
42
Thomas Suyanto, Loc.Cit.
Universitas Sumatera Utara
Memperhatikan tujuan pemberian kredit tersebut dapat disimpulkan bahwa harus ada keseimbangan antara kepentingan pemerintah, masyarakat dan pemilik
modal. Dengan demikian tidak ada kredit tanpa tujuan, artinya kredit yang dimohon hanya diberikan untuk suatu tujuan tertentu dalam peran serta
masyarakat untuk ikut membangun.
43
Dari penjelasan di atas dapat simpulkan bahwa tujuan dan fungsi kredit perbankan adalah memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut
terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Sedangkan fungsi kredit
adalah memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang
diperlukan oleh masyarakat.
3. Dasar-dasar pemberian kredit perbankan