Dasar Hukum Penjamin Kredit

g. Dalam kegiatan perkreditan yang memiliki sistem penjaminan kredit maka kegiatan penerima kredit dapat di awasi oleh Penerima Jaminan bank dan pemberi jaminan LPK.

2. Dasar Hukum Penjamin Kredit

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008 tentang Perusahaan Umum Perum Jaminan Kredit Indonesia adalah merupakan dasar pendirian Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia yang selanjutnya disingkat Jamkrindo. Perum Jamkrindo sebelumnya adalah Perusahaan Umum Perum Sarana Pengembangan Usaha yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1981 tentang Pendirian Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi, yang diatur kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1985 tentang Perusahaan Umum Perum Pengembangan Keuangan Koperasi, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum Perum Sarana Pengembangan Usaha dilanjutkan berdirinya dan meneruskan usahanya, serta diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Perum Jaminan Kredit Indonesia 63 Perusahaan Penjaminan adalah perusahaan yang melakukan dalam bentuk pemberian pinjaman KreditPembiayaan untuk membantu UMKM guna memperoleh KreditPembiayaan dari Bank, yang menjadi pihak dalam Nota Kesepahaman Bersama MoU dengan Pemerintah. 64 63 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2008 tentang Perusahaan Umum PERUM Jaminan Kredit Indonesia, Pasal 2 64 Peraturan menteri keuangan Nomor: 135PMK.052008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Menteri Keuangan, Pasal 1 ayat 4 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang lembaga Penjaminan, disebutkan bahwa penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan atas pemenuhan kewajiban finansial penerima kredit danatau pembiayaan prinsip syariah. Menurut Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator bidang Perekonomian, selaku ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Penjaminan Kredit Penjaminan KreditPembiayaan Kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan atas pemenuhan kewajiban finansial debitur KUR dengan maksimal penjaminan oleh Perusahaan Penjaminan adalah 70 dari plafon kredit. 65 Penjaminan yang dilakukan oleh Perusahaan Umum Perum Penjaminan Kredit Indonesia sebagai badan hukum yang bergerak di bidang keuangan dengan kegiatan usaha pokok melakukan penjaminan. Perusahaan penjaminan atau perusahaan penjaminan ulang melakukan kegiatan penjaminan dan kegiatan penjaminan usaha ulang. Perusahaan penjaminan dan perusahaan penjaminan ulang dapat pula melakukan usaha lain yang mendukung kegiatan usaha lembaga penjaminan. Penjaminan kredit lebih menitikberatkan pada pengambilalihan kewajiban debitur sebagai pihak terjamin dalam hal yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya kepada kreditur sebagai penerima jaminan 65 Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Penjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor: KEP- 01D.I.M.EKON012010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit usaha Rakyat Universitas Sumatera Utara sesuai dengan waktu yang diperjanjikan. Dalam prakteknya, besaran penjaminan dihitung berdasarkan nilai kredit yang disetujui oleh kreditur dan disesuaikan dengan kebutuhan debitur terjamin. Dalam praktek penjaminan kredit, besaran penjaminan kredit ini maksimal berkisar antara 70 - 80 dari pokok atau plafon kredit yang disetujui. Peran sebagai penjamin kredit dilakukan dengan membayar sejumlah kewajiban terjamin atau debitur kepada penerima jaminan atau kreditur. Hal ini dilakukan apabila pada saat kredit telah jatuh tempo, sebagaimana diperjanjikan dalam perjanjian kredit antara debitur dan kreditur, ternyata debitur terjamin tidak dapat memenuhi kewajibannya. Kondisi ini umumnya dikenal sebagai kredit macet, yang berdasarkan peraturan Bank Indonesia terdapat beberapa kondisi yang mengkategorikan suatu kredit dalam kondisi macet. 66 Pembayaran sejumlah kewajiban kredit atas debitur dapat tidak dilaksanakan, apabila dalam pelaksanaan kredit tersebut, pihak penerima jaminan melakukan beberapa pelanggaran. Penjaminan kredit menjamin kewajiban kredit terjamin, sehingga bila kegagalan kredit juga disebabkan oleh kelalaian penerimaan kredit, maka penjamin tidak berhak memenuhi kewajiban yang gagal tersebut. 67 Jasa penjaminan kredit dibutuhkan oleh perbankan atau lembaga penyedia kredit untuk mendukung kegiatan penyaluran kredit, maka pihak perbankan biasanya melakukan kerjasama terlebih dahulu dengan pihak penjamin. Kerjasama 66 Nasroen Yasabari Nina Kurnia Dewi, Op.Cit, hal 14 67 Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Pnjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor: KEP- 01D.I.M.EKON012010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit usaha Rakyat Universitas Sumatera Utara penjaminan antara penjamin dan penerima jaminan dapat diwujudkan melalui kesepakatan bersama atau MOU Memorandum of Understanding atau melalui suatu perikatan yaitu perjanjian penjaminan kredit yang memuat hak dan kewajiban para pihak dan berlaku untuk kurun waktu yang disepakati bersama. 68 68 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 135PMK.052008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Menteri Keuangan, Pasal 1 ayat 4 Universitas Sumatera Utara BAB IV KEDUDUKAN PENJAMIN DALAM PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH

A. Hubungan Penjamin dengan Pihak Pemberi Kredit