Berdasarkan sifat pelunasannya, kredit dibedakan menjadi beberapa jenis berikut :
a.
Kredit dengan angsuran, kredit yang pembayarannya kembali pokok pinjamannya diatur secara bertahap menurut jadwal yang telah ditetapkan di
dalam Perjanjian Kredit.
b.
Kredit dibayarkan sekaligus saat jatuh tempo, kredit yang pembayarannya kembali pokok pinjamannya tidak diatur secara bertahap, tetapi harus
dikembalikan secara sekaligus. Pada tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kredit.
Berdasarkan Valuta. Kredit dapat diberikan dalam valuta rupiah atau mata uang lainnya, seperti dolar AS, yen, atau sesuai dengan keperluan usaha nasabah.
Contohnya, nasabah eksportir akan membutuhkan kredit dalam valuta dolar AS mengingat hasil ekspornya berupa dolar AS.
Berdasarkan Metode Pembiayaan, kredit dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut ini.
a. Kredit bilateral, kredit yang dibiayai oleh hanya satu bank.
b. Kredit sindikasi, kredit yang diberikan oleh dua atau lebih lembaga keuangan
untuk membiayai suatu proyekusaha dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama, dan diadministrasikan oleh agen
yang sama.
5. Klausul dalam Perjanjian Kredit Perbankan
Perjanjian kredit memuat serangkaian klausul atau covenant, dimana sebagian besar dari klausul tersebut, merupakan upaya untuk melindungi pihak
Universitas Sumatera Utara
kreditur dalam pemberian kredit yang merupakan serangkaian persyaratan yang diformulasikan dalam kondisi-kondisi kredit dari segi finansial dan hukum.
58
Dapat dikatakan bahwa klausul membebankan kewajiban-kewajiban kepada penerima kredit atau nasabah debitur yang bertujuan untuk melindungi
kepentingan pemberi kredit atau kreditur. Klausul tersebut berusaha untuk menghadapi terjadinya keadaan-keadaan tertentu dari masing-masing debitur.
Covenant adalah suatu persetujuan atau janji oleh penerima kredit dalam suatu perjanjian untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan-tindakan
tertentu. Suatu covenant yang menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan disebut affirmative covenant, sedangkan covenant yang menentukan
tindakan-tindakan yang tidak boleh dilakukan disebut negative covenant.
59
Perjanjian kredit sekurang – kurangnya berisi klausul-klausul, seperti :
a. Klausul – klausul tentang maksimum kredit, jangka waktu kredit, tujuan
kredit, bentuk kredit, dan batas waktu tarik.
b. Klausul – klausul tentang bunga, kesepakatan biaya dan denda kelebihan
tarik.
c. Klausul tentang kuasa bank untuk melakukan pembebanan atas rekening
pinjaman nasabah debitur.
d. Klusul tentang representations and warranties, yaitu klausul yang berisi
pernyataan – pernyataan debitur atas fakta – fakta yang menyangkut status
58
Ibrahim Johannes. Bank sebagai Lembaga Intermediasi dalam Hukum Positif, CV Utomo, Bandung, 1994, hal. 113.
59
Sutan Remy Sjahdeini. Kredit Sindikasi. Proses Pembentukan dan Aspek Hukum. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1997, hal 156
– 157.
Universitas Sumatera Utara
hukum, keadaan keuangan, dan aset nasabah debitur pada saat kreditur
derealisasi.
e. Klausul tentang conditions precedent, yaitu klausul tentang syarat – syarat
tangguh yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh nasabah debitur sebelum
bank menyediakan kredit untuk digunakannya.
f.
Klausul tentang agunan kredit dan asuransi barang – barang agunan.
g. Klausul tentang berlakunya syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
hubungan rekening koran bagi perjanjian kredit yang bersangkutan.
h. Klausul tentang negative covenant, yaitu klausul yang berisi janji – janji
nasabah debitur untuk tidak melakukan hal – hal tertentu selama perjanjian
kredit berlaku.
60
Klausul-klausul yang ada dalam perjanjian kredit tidak boleh terlepas dari asas-asas umum dari hukum perjanjian, antara lain itikad baik, konsensualisme,
dan kepribadian. Dengan demikian, kedudukan antara kreditur dan debitur menjadi seimbang.
B. Tinjauan Umum Tentang Penjamin Kredit 1. Pengertian Penjamin Kredit