BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG USAHA KECIL DAN MENENGAH
A. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara
luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam
mewujudkan stabilitas nasional.
12
Usaha Mikro Kecil dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha, yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar, yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
usaha mikro sebagaimana diatur dalam, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
12
Iman Pirman Hidayat, Adi Ridwan Fadillah, “Pengaruh Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah Umkm Dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba Operasional”, Tesis,
2009.
17
Universitas Sumatera Utara
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
13
Berikut ini adalah batasan atau kriteria usaha kecil dan menengah menurut beberapa organisasi dan peraturan yang berlaku :
1. Batasan usaha mikro, kecil dan menengah menurut Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM. Pengertian UMKM :
14
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
15
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
13
https:dayintapinasthika.wordpress.com20110412usaha-kecil-menengah- ukmdiakses tanggal 21 Mei 2016
14
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Pasal 1 angka 1.
15
Ibid, angka 2.
Universitas Sumatera Utara
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
16
2. Badan Pusat Statistik
Batasan usaha mikro, kecil dan menengah menurut badan pusat statistik adalah:
17
a. Usaha mikro. Usaha yang memiliki pekerja kurang dari 5 orang, termasuk
tambahan anggota keluarga yang tidak dibayar. b.
Usaha kecil. Usaha yang memiliki pekerja 5 sampai 19 orang. c.
Usaha Menengah. Usaha yang memiliki pekerja 19 sampai 99 orang. 3.
Bank Indonesia Batasan usaha mikro, kecil dan menengah menurut Bank Indonesia adalah:
a. Usaha mikro. SK. Direktur BI No.3124KepDER tanggal 5 Mei 1998.
Usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Dimiliki oleh keluarga sumber daya lokal dan teknologi sederhana. Lapangan usaha
mudah untuk exit dan entry. b.
Usaha kecil. Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan
16
Ibid, angka 3
17
http:www.kajianpustaka.com201301usaha-mikro-kecil-dan-menengah.html diakses tanggal 21 Mei 2016.
Universitas Sumatera Utara
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah. c.
Usaha Menengah SK Dir. BI No.3045DirUk tgl 5 Jan 1997. Omzet tahunan 3 Milyar Asset = Rp. 5 milyar untuk sektor industri Asset =
Rp.600 juta di luar tanah dan bangunan untuk sektor non industri manufacturing.
4. Bank Dunia
Batasan usaha mikro, kecil dan menengah menurut Bank Dunia adalah: a.
Usaha kecil. Usaha yang memiliki pekerja kurang dari 20 orang. b.
Usaha Menengah. Usaha yang memiliki pekerja 20 sampai 250 orang dan asset = US 500 ribu di luar tanah dan banguan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa UKM adalah sebuah bangunan usaha yang berskala kecil. Umumnya, dimiliki oleh
perseorangan maupun kelompok. Bidang yang digarap oleh UKM antara lain: toko kelontong, salon kecantikan, restoran, kerajinan, dan lain-lain. Biasanya
usaha tersebut digagas oleh satu atau dua orang pendiri. Ketentuan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta
rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
Universitas Sumatera Utara
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 tiga ratus juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima
ratus juta rupiah.
Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: 1.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 sepuluh milyar
rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua milyar
lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00
lima puluh milyar rupiah.
Menurut Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05MBU2007 Tanggal 27 April 2007 Tentang Program Kemitraan Badan
Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan program bina lingkungan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara Nomor PER-20MBU2012 Tanggal 27 Desember 2012, Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan dengan kriteria sebagai berikut :
18
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- dua ratus juta
rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- satu milyar rupiah.
18
Perubahan kedua Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 05MBU2007 Tanggal 27 April 2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
dengan Usaha Kecil dan program bina lingkungan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-20MBU2012 Tanggal 27 Desember
2012.
Universitas Sumatera Utara
2. Milik Warga Negara Indonesia.
3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.
4. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. 5.
Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan. 6.
Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 satu tahun. 7.
Belum memenuhi persyaratan perbankan non bankable Dari masing-masing jenis usaha diatas batas jumlah tenaga perusahaan
tidaklebih dari 300 orang oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sealigus pengelola perusahaan, serta memanafaatkan tenaga kerja dari keluarga dan
kerabat dekatnya.
19
Rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya
dari modal
sendiri atau
sumber-sumber lain
seperti keluarga,
kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir. Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum dipunyainya status badan hukum.
B. Dasar Hukum Usaha Kecil dan Menengah