12
2.4 Obat Antiinflamasi
Obat antiinflamasi adalah golongan obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Berdasarkan mekanisme kerjanya obat antiinflamasi
terbagi menjadi dua golongan.Golongan pertama adalah golongan obat antiinflamasi steroid, obat antiinflamasi yang kedua yaitu golongan obat
antiinflamasi nonsteroid AINS.
2.4.1 Obat antiinflamasi golongan steroida
Obat antiinflamasi golongan steroida bekerja menghambat sintesis prostaglandin dengan cara menghambat enzim fosfolipase, sehingga fosfolipid
yang berada pada membran sel tidak dapat diubah menjadi asam arakidonat. Akibatnya prostaglandin tidak akan terbentuk dan efek inflamasi tidak ada.
Contoh obat antiinflamasi steroid adalah deksametason, betametason dan hidrokortison Tan dan Rahardja, 2007.
2.4.2 Obat antiinflamasi golongan non steroida
Obat-obat antiinflamasi nonsteroid merupakan suatu grup obat yang secara kimiawi tidak sama dan berbeda aktivitas antiinflamasinya. Obat-obat inibekerja
dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase tetapi tidak menghambat enzim lipooksigenase Mycek, 2001.Walaupun demikian obat-obat ini memiliki banyak
persamaan dalam efek terapi maupun efek samping Wilmana, 1995. Semua obat antiinflamasi nonsteroid mempunyai efek klinis yaitu dengan
menghambat sintesis prostaglandin.Prostaglandin menyebabkan terjadinya inflamasi.Prostaglandin juga ikut mengatur temperatur tubuh, rasa nyeri, agregasi
platelet dan efek lainnya.Waktu paruhnya hanya hitungan menit.Jadi, ketika enzim pembuat prostaglandin dihambat, maka tidak terjadi pengeluaran
Universitas Sumatera Utara
13 prostaglandinStringer, 2001. Secara kimiawi, penggolongan obat antiinflamasi
nonsteroida ini dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu Tan dan Rahardja, 2007: a.
Salisilat : asetosal, benorilat dan diflunisal
b. Asetat
: natrium diklofenak, indometasin dan sulindac c.
Propionat : ibuprofen, ketoprofen, flurbiprofen, naproksen dan
tiapprofenat d.
Oxicam : piroxicam, tenoxicam dan meloxicam
e. Pirazolon
: oksifenilbutazon dan azapropazon f.
Lainnya : mefenaminat, nabumeton dan azapropazon
2.4.3 Natrium diklofenak
Rumus bangun natrium diklofenak dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Rumus bangun natrium diklofenak British Pharmacopoeia, 2009.
Rumus molekul : C
14
H
10
C
12
NNaO
2
Nama kimia : asam benzeneasetat, 2-[2,6-diklorofenilamino]
monosodium Berat molekul
: 318,13 Pemerian
: serbuk kristal putih atau sedikit kuning, agak higroskopis
Universitas Sumatera Utara
14 Kelarutan
: sedikit larut dalam air, mudah larut dalam metanol, larut dalam etanol 96 persen, dan sedikit larut dalam aseton
British Pharmacopoeia, 2009.
Natrium diklofenak adalah derivat sederhana dari asam fenilasetat yang relatif tidak selektif sebagai penghambat siklooksigenase dan merupakan salah
satu obat antiinflamasi nonsteroid yang biasa dijadikan pembanding dalam uji antiinflamasi.Obat ini memiliki waktu paruh singkat yaitu 1-3 jam.Efek samping
yang lazim dari obat ini ialah mual, gastritis, eritema kulit dan sakit kepala.Pemakaian obat ini harus hati-hati terhadap pasien tukak
lambung.Pemakaian selama kehamilan tidak dianjurkan Wilmana, 1995.
2.5 Karagenan