Sejarah dan Gambaran Umum Distro SnugxRaw

60 Kemudian para pelaku usaha distro membuka kawasan Jalan Dr. Mansyur yang notabene kawasan tersebut dekat dengan Universitas Sumatera Utara dan sekolah, sehingga sesuai dengan target pasar pada kalangan anak muda. Satu diantaranya adalah Rumah Sepatu yang berdiri sejak 2009 dan menjadi pionir pada kalangan anak muda Kota Medan untuk memenuhi hasrat membeli sepatu yang modern dan mengikuti tren. Merek yang familiar dikalangan mahasiswa dan siswa seperti Vans, Nike, Zara, Fred Perry yang didatangkan dari China, Vietnam, Korea menjadi beberapa merek yang dipasarkan disamping produk dari merek dalam negeri.

2.3.1. Sejarah dan Gambaran Umum Distro SnugxRaw

Distro SnugxRaw didirikan oleh seorang pria Minang yang sudah memilki pengalaman dalam dunia fashion distro. Beliau bernama Ersad yang mendirikan Distro SnugxRaw pada tahun 2011 di kawasan Jalan Dr. Mansyur dengan beberapa pertimbangan dan pengamatan terhadap lokasi beridrinya Distro SnugxRaw. Sebelum tahun 2011 sudah banyak berdiri distro di kawasan Jalan Dr. Mansyur, pada 2008 berdiri Distro Dreamer menyusul kemudian pada tahun 2009 berdiri Rumah Sepatu lalu Distro Elevate, kemudian Distro Victory, S.T.O.R.E yang dilanjut Distro SnugxRaw pada 2011 dengan membuka SNUG STORE. Baru kemudian setelah berdiri BOX 19 menyusul didirikan toko RAW LAB’S pada Distro SnugxRaw. Seperti yang diungkapkan Bang Ersad 32 tahun : “ Dr. Mansyur sendiri berdiri Distro punya kawan saya, yaitu Elevate yang sekarang sudah tutup, kemudian buka Distro Victory punya kawan saya, Siarkansyah nama pemiliknnya. Lalu dengan Universitas Sumatera Utara 61 pemilik yang sama buka PSD STORE di epicetrum hingga pada 2011 berdiri Distro SnugxRaw dengan konsep toko STORE menyusul kemudian toko RAW LAB’S setelah Distro BOX 19.” Kecintaan Bang Ersad sejak berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta terhadap fashion membuat dirinya ingin memiliki distro. Selama menjadi mahasiswa Bang Ersad banyak bergaul dan mengamati perkembangan fashion distro di Kota Bandung sebagai pionir distro di Indonesia. Demi hobi Bang Ersad rela menempuh jarak Yogyakarta ke Bandung menggunakan sepeda motor turing bersama teman sesama mahasiswa. Kecintaan Bang Ersad pada fashion distro juga terlihat dari penggunaan fashion distro yang sudah dialakukan sejak berada dibangku SMA yang dapat menghabiskan sekitar Rp.400.000 – Rp.500.000 untuk sekali belanja. Dengan jumlah nominal uang tersebut, Bang Ersad mendapatkan empat sampai lima kaos atau dua pasang pakaian dengan dua kaos dan duan celana jeans yang dapat digunkan untuk tiga sampai empat bulan sebelum belanja ke distro lagi. Seperti penuturan Bang Ersad 32 tahun : “saya sendiri waktu SMA sudah belanja di distro dan berlanjut saat menjadi mahasiswa di Yogyakarta. Untuk sekali belanja berkisar antara 400 sampai 500, itu saya sudah mendapatkan empat sampai lima kaos atau dua kaos dan dan dua celana jeans, saya bisa pake untuk tiga sampai empat bulan berikutnya. Semasa saya kuliah saya bersama teman sering turing ke kota Bandung rame-rame hanya untuk melihat perkembangan fashion disana.” Universitas Sumatera Utara 62 Hingga pada akhirnya semua pengalaman dan keinginan untuk memilki distro dicetuskan dalam sebuah ide Distro SnugxRaw yang juga sebagai tempat pemasaran merek produk yang diproduksi oleh Bang Ersad, yaitu Sir Alex. Pemilihan nama Distro SnugxRaw berawal dari kecintaan Bang Ersad terhadap hal-hal yang mengandung peperangan dan senjata, hingga suatu ketika teman Bang Ersad mencetuskan istilah GUNS X WARS yang kemudian dpengucapannya dibalik seperti bahasa walikan yang familiar di Kota Malang. Dari istilah GUNS X WARS terlahirlah nama SnugxRaw dengan logo yang didesain oleh kawan Bang Ersad yang seorang desain gambar. Pada awal didirikannya Distro SnugxRaw hanya berdiri satu toko Distro yang diberi nama SNUG STORE yang khusus untuk produk fashion popculture. Hingga kemudian muncul kawan dari Bang Ersad untuk berbagi saham mendirikan toko Distro RAW LAB’S disamping SNUG STORE. RAW LAB’S adalah toko bagian Distro SnugxRaw yang memasarkan produk fashion yang mengandung unsur musik rock dan genre musik sejenis. Distro SnugxRaw merupakan salah satu Distro yang terdapat di kawasan Jalan Dr. Mansyur, terletak diapit oleh sebuah barbershop 36 36 Barbershop merupakan suatu model usaha salon yang khusu untuk kaum pria. dan Distro BOX19 dan VICTORY. Letak Distro SnugxRaw yang dipinggir Jalan Dr. Mansyur memungkinkan Distro ini dapat dengan mudah diketahui masyarakat yang kebetulan atau melintas lewat Jalan Dr. Mansyur serta dengan mudah untuk dijangkau oleh konsumen yang hendak berkunjung untuk belanja pakaian distro. Mendukung dengan terdapat baliho berbentuk lingkaran sebagai logo Distro Universitas Sumatera Utara 63 SnugxRaw yang dapat menggundang perhatian orang yang melintas, baik dari arah kedatangan atau kepergian dapat diperhatikan pada siang hari dan dengan bantuan lampu LED yang menerangi baliho pada malam hari. Seperti penuturan Bang Ersad 32 tahun : “alasan pemilihan lokasi Dr. Mansyur adalah karena lokasi ini adalah grade A. Dimana seperti diketahui terdapat kampus USU nih kemudian ada cafe tempat nongkrong anak muda, cocok ke Snug karena melirik pasar kalangan anak muda. Sebagai jalan lintas kawasan ini rentan macet, Snug dekat dengan Zam-zam banyak pengunjung sedang makan, sore jam pulang kuliah adalah penyebab kemacetan. Orang kalo lagi macet pasti lirik kanan- kiri, ada niatan untuk singgah atau sekedar mengetahui Snug itu seperti apa sambil menunggu macet. Distro SnugxRaw memiliki pelataran toko yang menjadi lahan parkir baik konsumen yang berkunjung untuk belanja atau karyawan-karyawan Distro SnugxRaw yang bekerja setiap hari. Pada bagian pintu distro sebelum menjangkau pintu kaca, distro dilapis dengan pintu sorong dari besi yang akan digunakan untuk melindungi pintu kaca distro jika semua aktivitas Distro SnugxRaw sudah selesai pada malam hari. Seperti pada kebanyakan distro, kaca menjadi tampilan awal toko yang membuat tampilan display pakaian distro dapat terlihat. Jika diperhatikan dari depan, Distro SnugxRaw terbagi atas dua ruangan toko yang memiliki dua pintu masuk masing-masing. Pada bagian depan dengan papan warna coklat kayu salah satu ruangan distro terdapat tulisan SNUG STORE, pada bagian depan dengan papan warna hijau ruangan toko yang lain Universitas Sumatera Utara 64 terdapat tulisan RAW LABS. Semula pembagian ruangan distro mengundang pertanyaan dibenak peneliti, hal yang menjadikan Distro SnugxRaw yang seharusnya adalah sebuah ruangan disto pada kenyataannya dibagi dalam dua ruangan. Pintu kaca berbalut kayu pada bagian pinggir pintu dapat didorong untuk masuk distro dan ditarik untuk keluar distro. Hendak masuk dengan mendorong pintu disusul suara tingtong, yang berbunyi memenuhi ruangan distro sinyal untuk karyawan Distro SnugxRaw yang ada dikasir distro untuk spontan melayani konsumen. Pintu masuk Distro SnugxRaw pada ruangan SNUG STORE berhadapan langsung dengan kasir distro sekitar 7 meter. Rak kayu warna coklat berbingkai kaca lengkap dengan meja kecil terdapat layar komputer adalah wadah tempat kasir bekerja. Setiap harinya ada lima orang karyawan distro yang bekerja melayani kebutuhan konsumen yang belanja pakaian ke Distro SnugxRaw. Dua orang karyawan distro setiap hari bekerja untuk membuka distro yang beroperasi pada jam 10.00 WIB dan pada jam 17.00 WIB ganti shift dengan dua orang karyawan lainnya hingga distro tutup pada jam 22.00 WIB pada malam hari, sedangkan satu orang karyawan akan cuti sacara bergantian atau sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama. Lima orang karyawan memiliki hak untuk cuti sekali dalam seminggu. Karyawan yang bekerja diDistro SnugxRaw berusia sama dengan peneliti, dua orang dari lima karyawan merupakan mahasiswa. Mereka adalah Muhammad Herlambang dipanggil Bang Mbeng yang sedang mengikuti perkuliahan di Universitas Sumatera Utara 65 Universitas Medan Area dengan konsentrasi psikologi dan Laksa Manalu dipanggil Bang Lulu dari Kampus Mikroskill konsentrasi ilmu komputer yang juga sedang berada pada tingkat yang sama seperti peneliti, mahasiswa tingkat akhir mengerjakan skripsi. Sedang tiga orang karyawan hanya fokus untuk bekerja, diantaranya Bang Hendra yang dijabati sebagai kepala toko Distro SnugxRaw. Kemudian dua orang lainnya bernama Bang April dan Bang Dicky yang setiap hari fokus bekerja di Distro SnugxRaw. Mendorong pintu masuk Distro akses pertama peneliti untuk berkunjung dan melihat isi ruangan Distro SnugxRaw terkhusus ruangan SNUG STORE. Dalam ruangan SNUG STORE terdapat meja yang digunakan sebagai display snapback, kemeja, flannel, dan kaos sebagian digantung dirak kayu yang melekat pada dua sisi ruangan distro serta sebagian pada tengah ruangan yang digantung dengan hanger pada kayu dengan 4 tongkat penahan hasil modifikasi. Pada meja kasir menempel sebuah rak dengan bingkai kaca terdapat display snapback, dompet, pouch, buff, ikat pinggang, keychain, dan pomade. Terdapat ruang kecil untuk duduk dikursi panjang memberi kenyamanan karyawan bekerja dibagian kasir distro. Terdapat ruangan pintu kayu sistem geser lengkap dengan pencahayaan lampu serta rak terbuka dari besi tersusun banyak lipatan pakaian yang masih bersegel dengan bungkus plastik. Ruangan itu adalah gudang distro untuk menyimpan stock barang yang sudah masuk ke daftar pembukuan Distro SnugxRaw. Disebelah kasir tepatnya disisi tembok terdapat fittingroom lengkap dengan cermin berukuran besar serta gorden sebagai penutup. Universitas Sumatera Utara 66 Pada ruangan SNUG STORE tembok dan lantai berwarna senada, warna coklat kayu menjadi pelapis tembok ruangan serta lantai ruangan. Langit-langit runangan lampu hias digantung ditengah ruangan dihidupkan selama distro beroperasi, warna kuning putih dari lampu hias dan lampu LED membuat lapisan kayu pada lantai, tembok, dan lemari terlihat cerah ada suasana santai, lembut diruangan tersebut. Suasana sejuk terasa didalam ruangan dengan AC pendingin ruangan yang mengharuskan pintu distro tertutup rapat. Sementara ruangan lain pada Distro SnugxRaw, yaitu ruangan RAW LABS terhubung dengan ruang SNUG STORE tanpa melalui sebuah pintu. Sebuah ruang yang terdapat ditengah ruang SNUG STORE dapat menghubungkan langsung dengan ruang RAW LABS. Ruangan RAW LABS sepenuhnya berwarna hitam pekat pada tembok yang dihiasi tulisan motivasi yang ditulis dengan kapur. Terdapat dua meja dimodifikasi dari bahan kayu dan besi diletakkan pada bagian tengah ruangan yang digunakan untuk display kaos yang dilipat, snapback, dan tas. Terdapat rak berbentuk kubus yang disusun panjang membentuk persegi panjang sebagai tempat snapback dan juga tas. Pada kedua sisi diletakkan rak berbahan kayu dengan warna hitam untuk display tas dan pouch, selain rak terdapat gantungan pakaian dari kayu yang menempel pada dingding dengan hanger kaos-kaos tergantung rapi. Kemudian hiasan kamera diletakkan sebagai hiasan pada sebuah papan warna hitam dan ruangan dengan minim cahaya. Selain diruangan SNUG STORE, terdapat fittingroom diruangan RAW LABS terletak dipojok bersebelahan dengan ruang kecil yang juga sebagai gudang penyimpanan peralatan dan stock barang distro. Ruangan Distro RAW Universitas Sumatera Utara 67 LABS dengan warna hitam yang mendominasi memberi suasana gelap, rock, metal dan yang sealiran dengan pencahayaan yang minim, berbeda diruang SNUG STORE. Seperti yang diungkapkan oleh Bang Mbeng 22 tahun, karyawan Distro SnugxRaw: “Ini bang dua toko berbeda,desain distro dibuat agar membedakan antara SNUG STORE dan RAW LAB’S yang menjadi konsep tersendiri dari Distro SnugxRaw.” Gambar 2: Distro SnugxRaw Sumber: Dokumentasi Penulis

2.3.2. Sejarah dan Gambaran Umum Distro LOCCAL