commit to user 56
kurang, terbagi menjadi 2 orang dengan kinerja baik dan cukup, sedangkan 6 orang dengan kinerja yang kurang.
Hasil tabulasi silang antara motivasi kerja ekstrinsik dengan kinerja karyawan, dari hasil pengolahan data pada lampiran,
didapatkan bahwa nilai
Chi-Square
Hitung 11,850 dan nilai probabilitas 0,019 0,05 maka Ho ditolak, atau ada hubungan antara
motivasi kerja Ekstrinsik dengan kinerja karyawan BPT Sragen.
E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja
Hasil pengujian tentang hipotesis yaitu diduga terdapat pengaruh motivasi intrinsik kinerja karyawan BPT Kabupaten Sragen dilakukan
dengan menggunakan
Chi-Square Tests
. Berdasarkan penelitian, terdapat hubungan antara motivasi intrinsik dengan kinerja dengan nilai Chi Square
14,399 dan nilai probabilitas 0,006. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa unsur-unsur motivasi intrinsik seperti prestasi, rasa senang, loyalitas,
tanggung jawab, pertumbuhan, serta prestasi ternyata berpengaruh terhadap kinerja karyawan BPT Kabupaten Sragen. Dengan demikian
hipotesis dalam penelitian ini terbukti. 2. Hubungan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja
Dengan pengujian tabulasi silang crosstab dari hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh motivasi ekstrinsik terhadap kinerja
karyawan BPT Kabupaten Sragen. Melalui pengujian crosstab, diperoleh
commit to user 57
hasil bahwa nilai Chi Square sebesar 11,850 dan nilai probabilitas 0,019 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi ekstrinsik gaji, insentif,
kesejahteraan, komunikasi dengan pimpinan, kerja sama, pengembangan diri, dan promosi berpengaruh kinerja karyawan BPT Kabupaten Sragen.
Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini terbukti
commit to user 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan kesimpulan dalam penelitian ini yaitu motivasi kerja yang terdiri dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
berpengaruh terhadap kinerja karyawan BPT Sragen
B. Implikasi manajerial
Dikaitkan dengan motivasi kerja karyawan, faktor-faktor motivasi kerja yang meliputi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik cukup relevan
untuk digunakan dalam mengukur motivasi kerja para karyawan. Faktor motivasi intrinsik merupakan dorongan dari dalam diri individu dalam
melaksanakan pekerjaan sebagai karyawan. Dalam melakukan suatu pekerjaan dibutuhkan bakat, minat, dan kemampuan tertentu yang berkaitan dengan
pengembangan pembelajaran para karyawan. Faktor motivasi ekstrinsik merupakan faktor luar pekerjaan atau berhubungan dengan lingkungan yang
mendukung pelaksanaan pekerjaan. Artinya untuk memilih seorang karyawan pertimbangan-pertimbangan ekstrinsik berupa gaji, kondisi tempat kerja,
hubungan dengan teman sekerja dan atasan, serta kebijaksanaan organisasi memiliki peran yang cukup besar.
Hubungan positif antara motivasi dengan kinerja sebaik hubungan motivasi dengan kepuasan kerja. Ini sangat penting bagi perusahaan di
58