commit to user 21
industry
, dipublikasikan pada
African Journal of Marketing Management
, tahun 2009.
Penelitian ini menguji gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi karyawan dalam konteks Malaysia. Dua jenis gaya
kepemimpinan yaitu
gaya kepemimpinan
transformasional dan
transaksional telah dipilih sebagai fokus penelitian untuk mengetahui dampak terhadap komitmen organisasi. Hal ini penting untuk memastikan
keberhasilan pengelolaan karyawan dan juga untuk meningkatkan produktivitas dan prestasi dari sebuah organisasi.
Seratus enam puluh eksekutif Malaysia secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian telah menunjukkan
bahwa beberapa
dimensi kepemimpinan
transaksional dan
transformasional memiliki hubungan positif dengan komitmen organisasi tetapi dampak lebih kuat untuk gaya kepemimpinan transaksional. May-
Chiun,
et al.,
2009 menemukan pengaruh motivasi terhadap dua dimensi komitmen, yaitu komitmen afektif dan komitmen normatif yang pada
akhirnya meningkatkan kinerja karyawan.
C. Kerangka Pemikiran
Motivasi kerja adalah proses yang mengandung unsur mendorong, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku individu untuk melakukan
pekerjaan dalam upaya mencapai tujuan yang meliputi motivasi kerja intrinsik dan motivasi kerja ekstrinsik. Apabila motivasi kerja tinggi maka kinerja
commit to user 22
terhadap organisasi akan tinggi, demikian juga sebaliknya apabila motivasi kerja rendah maka kinerja terhadap organisasi juga rendah.
Motivasi akan mempengaruhi sikap dan perilaku individu dalam bekerja. Setiap manusia tentu memilki alasan, mengapa seseorang bersedia melakukan
jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu atau mengapa orang yang satu bekerja ekstra giat, sedangkan orang yang satunya lagi bekerja biasa saja. Tentu ada
alasan yang mendorong ritme bekerja seseorang. Dengan kata lain, ada motivasi tersendiri yangmalatarbelakanginya
Linz 2003 dalam Thatcher, Liu, Stepina, Goodman and Treadway 2006, beberapa penelitian menemukan bahwa ada hubungan positif antara
motivasi intrinsik dan performa kinerja sebaik hubungan motivasi intrinsik dengan kepuasan kerja. Ini sangat penting bagi perusahaan di lingkungan
bisnis yang sangat kompetitif pada masa kini yang pada hakekanya karyawan yang termotivasi akan melaksanakan tugasnya dengan lebih baik, dan oleh
karena itu, mereka akan menjadi lebih produktif, dan akan menjadi loyal kepada perusahaan karena tidak merasakan suatu tekanan apa pun yang
memotivasi mereka untuk pindah ke perusahaan lain. Thatcher,
et al
2006 dalam penelitiannya terhadap pegawai IT, menyatakan bahwa motivasi intrinsik memberikan suatu hubungan yang
positif terhadap sikap pekerjaan dalam hal ini adalah kepuasan kerja dan komitmen organisasi. May-Chiun,
et al.,
2009 dalam penelitian menemukan pengaruh motivasi terhadap dua dimensi komitmen, yaitu komitmen afektif
commit to user 23
dan komitmen normatif. Berdasarkan hal tersebut di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Pada Gambar 1, menunjukkan pengaruh – pengaruh variabel secara langsung yaitu : Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
Gambar 1.1 Kerangka Penelitian
D. Hipotesis