xxxiv Adapun tujuan utama ekonomi Islam adalah merealisasikan tujuan
manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat falah, serta kehidupan yang baik dan terhormat al-hayyah al-tayyibah
30
Para ahli ekonomi Islam, mendefinisikan ekonomi Islam dengan beberapa pengertian antara lain :
a. M. Umer chapra
Islamic economics was defined as that branch of knowladge which helps realize human well-being through an allocation and
distribution of scarce resources that is in confirmity with Islamic teaching without unduly curbing individual freedom or creating
continued macro economic and ecologtocal imbalances. Jadi menurut Capra ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang
membantu upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam
koredor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa prilaku makro ekonomi yang
berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.
b. Muhammad Abdul Manan
Islamic economics is a social science which studies the economics problems of a peaple imbued with the values Islam, jadi menurut
Manan Ilmu Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami
oleh nilai-nilai Islam.
c. Kursyid Ahmad
Islamic economic is a systematic effort to thy to undestand the economic’s problem and man’s behaviourin reletion to that
problem from an Islamic perspective. Menurut Ahmad ilmu ekonomi Islam adalah sebuah usaha sistematik untuk memahami
masalah-masalah ekonomi dan tingkah laku manusia secara relasional dalam perspektif Islam.
Dari definisi tersebut diatas para ahli ekonomi Islam berbeda
pendapat tentang sifat ekonomi Islam. Menurut Chapra, jangan
dipertentangkan positif dengan normatif karena keduanya saling
melengkapi bukan saling menafikan. Menurut Manan , ekomi Islam
adalah positif dan normatif. Bila ada ekonom yang sangat mementingkan
30
Nur Kholis, Penegakan syariah Islam di Indonesia Perspektif Ekonomi, Jurnal Ilmiyah Al Mawarid FIAI UII, Edisi XVI Tahun 2006 h ttp : 11 Nur kholis 77. staff. uu. ac: id . 12 Juli
2010, 12.30 WIB.
xxxv positifisme dan sama sekali tidak mengajukan pendekatan normatif atau
sebaliknya, tentu sangat disayangkan.
31
Ekonomi Islam , sebagaimana disebutkan dalam Al Mawsu’ah al ilmiyah wa al-amaliyah al-Islamiyah, mempunyai karakteristik :
a. Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas harta.
b. Ekonomi terikat dengan akidah, syariah hukum dan moral.
c. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan.
d. Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan
individu dengan kepentingan umum. e.
Kebebasan individu dijamin dalam Islam. f.
Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian. g.
Bimbingan konsumsi. h.
Petunjuk investasi. i.
Zakat. j.
Larangan riba.
32
Al Maududi , telah menganalisa karakteristik ekonomi Islam
sebagai berikut : a.
Adanya ketentuan yang tegas tentang metode-metode yang diperbolehkan halal dan yang dilarang haram dalam mendapatkan
kekayaan b.
Adanya pengaturan dalam penggunaan kekayaan. c.
Lembaga zakat sebagai pajak wajib, hukum pewarisan dan sebagaimana hukum itu dapat menjamin pelaksanaan pembagian harta;
metode pembagian hasil pampasan perang dan barang temuan. d.
Perintah agar dalam membelanjakan harta berlaku pertengahan moderat, karena hal itu ciri hamba Allah yang saleh.
33
31
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Cet. I, Kencana, Jakarta, 2006. hlm. 16-17.
32
Ibid. Hlm. 18-29.
33
Muhammad A. Al-Buraey, Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan, , diterjemah oleh Achmad Nasir Budiman Cv. Rajawali, Jakarta, 1986. hlm.202.
xxxvi
Syafii Antonio
menyatakan, bahwa
nilai-nilai sistem
perokonomian Islam dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Perekonomian masyarakat luas bukan hanya masyarakat