xcvii dapat dilakukan secara tunai atau angsuran dengan harian,
mingguan atau bulanan. 3
Pembiayaan ini dapat diberikan kepada anggota perorangan ataupun kelompok, dapat untuk pembiayaan investasi
seperti pembelian kendaraan untuk tujuan produktif atau investasi lainnya.
Dalam akad murabahah ini KJKS BMT Mitra Mandiri Wonogiri yang akan membelikan barang sesuai permintaan
dan persetujuan anggota, dan hanya dalam kedaan darurat diwakilkan kepada anggota atau pihak lain, seperti anggota
berada diluar kota yang cukup jauh seperti di Jakarta, luar jawa atau diwilayah lainnya.
b. Pembiayaan Mudharabah Pola Bagi Hasil
Pihak pengelola sebagai pemilik proyek mengajukan pembiayaan kepada KJKS BMT Mitra Mandiri Wonogiri, dan
untuk mengabulkan pembiayaan ini dari pihak manajemen sangat selektif dengan meninjau dari berbagai aspek, dari
profesionalisme dan keamanahan anggota, prospek usaha, faktor resiko dan lainnya.Apabila permohonan dikabulkan,
maka 100 modal berasal dari KJKS BMT Mitra Mandiri Wonogiri sedangkan dari pengelola investasinya berupa
ketrampilanprofesionalisme. Dalam hal ini pihak KJKS BMT Mitra Mandiri Wonogiri tidak ikut campur dalam mengurusi
perusahaan namun senantiasa memantau perkembanagan dari perusahaan.
Adapun model lain dari pola bagi hasil mudharabah ini adalah musyarakah yaitu baik KJKS BMT Mitra Mandiri
Wonogiri maupun anggota memiliki investasi dalam permodalan yang besaran modal dan bagian profit
keuntungannya, sesuai dengan akad yang telah disepakati dimuka. Seperti bekerjasama dengan developer dalam
xcviii pengadaan bahan bangunan untuk pengadaan rumah,
bekerjasama dengan pemborong dalam pengadaan bahan bangunan untuk pembuatan saluran dan sebagainya.
Karakteristik dari pembiayaan mudharabah yang juga diimplementasikan oleh KJKS BMT Mitra Mandiri Wonogiri
adalah : 1
Pembiayaan Mudharabah ditujukan untuk pembiayaan modal investasi produktif atau modal kerja untuk suatu
kegiatan yang halal. 2
KJKS BMT Mitra Mandiri Wonogiri bertindak sebagai penyedia dana Shahibul maal menyediakan 100 dana
yang dibutuhkan oleh anggota pengelola dana Mudharib untuk melakukan kegiatan usaha.
3 KJKS BMT Mitra Mandiri Wonogiri memperoleh bagi
hasil dari keuntungan dari anggotapengelolamudharib yang jumlahnya bagiannya nisbah sesuai yang
disepakati. Bagi hasil berlaku efektif setelah proyek investasi selesai atau objek yang dibiayai telah
menghasilkan dalam jangka waktu sesuai dengan kesepakatan.
4 Pengembalian pokok pembiayaan dan bagi hasil
disesuaikan dengan pendapatan dari usaha yang dikelola oleh mudharib.
5 Kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaian pengelola,
kerugian biayauang ditanggung oleh KJKS BMT Mitra Mandiri Wonogiri, dan pengelola menanggung kerugian
usaha, tenaga, reputasi dan waktu. KJKS BMT Mitra Mandiri dalam melepas Pembiayaan dengan
akad mudharabah lebih hati-hati karena faktor resiko cukup tinggi dan memerlukan tenaga ekstra untuk mengawasi
perkembangan perusahaan yang dikelola oleh anggotaanggota.
xcix
c. Multi Guna Syariah Jasa dan Sewa Hawalah, Ijarah