Aspek Sikap Peran Sikap, Nornma Subjektif, dan Perceived Behavioral Control terhadap Intensi Membeli Pakaian Bekas

17 evaluasi bahwa suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi positif maka seseorang akan cenderung bersikap favorable terhadap perilaku tersebut, sebaliknya semakin seseorang yang memiliki evaluasi negatif maka seseorang akan cenderung bersikap unfavorble terhadap perilaku tertentu Ajzen, 2005. Ajzen 2005 sikap merupakan evaluasi individu baik positif maupun negatif terhadap objek sikap berupa benda institusi, orang, kejadian, perilaku, maupun minat tertentu. Sikap ditentukan dari evaluasi seseorang mengenai konsekuensi suatu perilaku yang diasosiasikan dengan suatu perilaku, dengan melihat kuatnya hubungan antara konsekuensi tersebut dengan suatu perilaku. Maka dapat disimpulkan bahwa jika seseorang memiliki belief yang kuat bahwa suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi yang positif, maka sikap terhadap perilaku tersebut akan positif. Akan tetapi jika belief terhadap perilaku tersebut negatif, maka sikap yang terbentuk terhadap suatu perilaku tersebut akan negatif. Berdasarkan uraian diatas, maka sikap adalah evaluasi konsumen terhadap suatu keyakinan yang secara positif atau negatif terhadap suatu objek.

2. Aspek Sikap

Ajzen 2005 sikap terhadap perilaku diartikan sebagai derajat penilaian positif atau negatif individu terhadap perilaku. Berdasarkan theory of planned behavior , sikap seseorang terhadap perilaku diperoleh dari beberapa aspek, yaitu: 1. Behavioral belief Behavioral belief merupakan belief individu akan konsekuensi yang dihasilkan apabila seseorang menampilkan suatu perilaku tertentu. Universitas Sumatera Utara 18 2. Outcome evaluation Outcome evaluation merupakan evaluasi individu terhadap konsekuensi atau hasil dari perilaku yang ditampilkan. Individu yang yakin bahwa dengan menampilkan suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi yang positif, akan memiliki kecenderungan yang besar untuk melakukan perilaku tersebut. Hubungan kedua aspek diatas dapat digambarkan dalam persamaan berikut ini : Persamaan diatas menjelaskan bahwa merupakan sikap terhadap suatu perilaku yang merupakan hasil kali dari sebagai behavioral belief dan sebagai evaluation of outcome. Jadi, individu yang percaya bahwa sebuah perilaku dapat menghasilkan outcome yang positif maka individu tersebut akan memiliki sikap yang positif terhadap sebuah perilaku, begitu juga sebaliknya.

C. Norma Subjektif 1. Definisi Norma Subjektif

Norma merupakan harapan bersama tentang bagaimana seseorang harus berperilaku dalam kelompok Burn, 2004. Baron Byrne 2002 menyatakan bahwa norma subjektif adalah persepsi individu tentang apakah orang lain akan menerima, mendukung atau mewujudkan tindakan tersebut. Norma subjektif Universitas Sumatera Utara 19 didefinisikan merupakan pengaruh orang lain yang penting. Hal ini dipersepsikan sebagai sesuatu yang dipikirkan orang lain yang penting important person yang harus dilakukan orang tersebut dengan perilaku tertentu Engel, Blackwell, dan Miniard, 1995. Ajzen 2005 mengatakan norma subjektif sebagai persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk menampilakan atau tidak menampilkan suatu perilaku. Norma subjektif diartikan sebagai persepsi individu tentang tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku Ajzen, 2005. Norma subjektif merupakan fungsi yang didasarkan oleh belief yang disebut normative belief , yaitu belief mengenai setuju dan tidak setuju yang berasal dari referent atau orang dan kelompok yang berpengaruh bagi individu significant others seperti orang tua, pasang, teman dekat, rekan kerja atau lainnya terhadap suatu perilaku Ajzen, 2005. Ketika seseorang ingin menampilkan perilaku, maka ia akan menyesuaikan perilaku tersebut dengan norma kelompoknya sehingga kecenderungan untuk menampilkan perilaku akan semakin besar jika kelompok bisa menerima perilaku tersebut. Kelompok ini bisa saja berupa orangtua, saudara, teman dekat, dan orang yang berkaitan dengan perilaku tersebut.

2. Aspek Norma Subjektif