Penentuan Kurva Serapan Maksimum Hasil Penentuan Kurva Serapan betametason dan deksklorfeniramin Penentuan Panjang Gelombang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Kurva Serapan Maksimum

Penentuan kurva serapan maksimum dilakukan pada panjang gelombang 200-400 nm untuk betametason dilakukan pada konsentrasi 11,0 μgmL, sedangkan untuk deksklorfeniramin maleat pengukuran dilakukan pada konsentrasi 21,0 μgmL. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kurva serapan maksimum pada λ = 239 nm untuk betametason dan pada λ = 259 nm untuk deksklorfeniramin maleat dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2. Gamb ar 4.1 Kurva serapan maksimum betametason 11,0 μgmL Gambar 4.2 Kurva serapan maksimum deksklorfeniramin maleat 21,0 μgmL nm. 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 A b s. 1,00000 0,80000 0,60000 0,40000 0,20000 0,00000 Universitas Sumatera Utara

4.2 Hasil Penentuan Kurva Serapan betametason dan deksklorfeniramin

Telah didapatkan serapan dari, larutan betametason dibuat dalam konsentrasi 5,0; 8,0; 11,0; 14,0; 17,0; 20,0; 23 ,0 μgmL dan larutan deksklorfeniramin maleat dalam konsetrasi 10; 16; 21; 26; 31; 35; dan 40 μgmL pada panjang gelombang 200-400 nm. Kurva tumpang tindih serapan betametason dalam berbagai konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 4.3 – 4.4. nm. 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 A b s. 1,00000 0,80000 0,60000 0,40000 0,20000 0,00000 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Kurva tumpang tindih serapan deksklorfeniramin maleat dalam berbagai konsentrasi nm. 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 A b s. 1,00000 0,80000 0,60000 0,40000 0,20000 0,00000 Universitas Sumatera Utara menggambarkan besar konsentrasi zat tersebut dalam campurannya. Berbeda dengan spektrofotometri ultraviolet UV metode panjang gelombang berganda yang dapat menetapkan kadar suatu zat dalam campuran zat tersebut dengan zat lainnya.

4.3 Penentuan Panjang Gelombang Penelitian

Setelah didapat spektrum serapan dari masing-masing komponen, maka spektrum ini kemudian digunakan untuk menentukan panjang gelombang penelitian yang digunakan. Pembacaan spektrum serapan ini dilakukan pada rentang panjang gelombang 200-330 nm, karena pada rentang panjang gelombang ini deksklorfeniramin maleat dan betametason tumpang tindih secara keseluruhan. Penentuan dilakukan dengan menggabungkan 2 spektrum tersebut kemudian dicari 5 titik sebagai panjang gelombang yang akan digunakan. Spektrum yang dipilih adalah spektrum deksklorfeniramin maleat konsentrasi tinggi dan spektrum betametason konsentrasi rendah, karena mewakili perbandingan konsentrasi deksklorfeniramin maleat dan betametason yaitu 8:1. Spektrum tumpang tindih dari deksklorfeniramin maleat dan betametason dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 4.6 Spektrum tumpang tindih serapan deksklorfeniramin maleat konsentrasi 40,0 µgmL dan betametason konsentrasi 5,0 µgmL nm . 200,00 250,00 300,00 330,00 A bs. 1,00000 0,80000 0,60000 0,40000 0,20000 0,00000 259 249 239 229 219 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kurva Gambar 4.6 maka diperoleh lima panjang gelombang analisis yang digunakan. Lima panjang gelombang analisis yang digunakan adalah 219 nm, pada panjang gelombang ini merupakan awal serapan dari zat betametason dan deksklorfeniramin maleat. Pada panjang gelombang 229 nm deksklorfeniramin maleat dan betametason masih sama-sama memberikan serapan yang cukup besar. Pada panjang gelombang 239 nm deksklorfeniramin maleat dan betametason masih sama-sama memberikan serapan dan merupakan panjang gelombang maksimum betametason. Pada panjang gelombang 249 nm deksklorfeniramin maleat dan betametason masih sama-sama memberikan serapan. Pada panjang gelombang 259 nm merupakan panjang gelombang deksklorfeniramin maleat dan sama-sama masih memberikan serapan.

4.4 Penentuan Serapan

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 106

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 16

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 2 2

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 4 5

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 12

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 2 2

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 35

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 3 17

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 2

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 4