Menurut Harmita 2004, dalam metode adisi penambahan bahan baku, sejumlah sampel yang dianalisis ditambah analit dengan konsentrasi biasanya
98 sampai 102 dari kadar analit yang diperkirakan, dicampur dan dianalisis kembali. Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya.
4.8 Kadar Deksklorfeniramin maleat dan Betametason dengan Analisis Statistik
Kadar deksklorfeniramin maleat dan betametason pada tablet O
®
dengan analisis secara statistik pada metode panjang gelombang berganda menggunakan
pelarut metanol p.a dan juga yang telah dilakukan oleh Aisyah 2015 secara spektrofotometri derivatif dengan teknik zero crossing menggunakan pelarut
metanol p.a dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Rentang Kadar deksklorfeniramin maleat dan betametason pada tablet
O
®
dengan analisis secara statistik
Metode Rujukan
Aisyah 2015 Nurbaya 2016
zero crossing Panjang gelombang berganda
pelarut Metanol p.a
Metanol p.a Panjang gelombang
yang digunakan Deksklorfeniramin maleat
pada 249 nm dan Betametason 239 nm.
219 nm, 229 nm, 239 nm, 149 nm, 259 nm.
Kadar betametason 92,51 – 96,98
0,2312 – 0,2424mg 100,77-101,81
0,2519 – 0,2545mg Kadar
deksklorfeniramin maleat
95,31 – 95,96 1,9062 – 1,9192mg
98,17-99,94 1,9634 – 1,9988mg
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, kadar deksklorfeniramin maleat dan betametason pada kedua metode memenuhi persyaratan menurut Farmakope
Indonesia Edisi V 2013 yaitu untuk sediaan tablet deksklorfeniramin maleat dan sediaan tablet betametason yaitu tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari
110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. Kadar deksklorfeniramin maleat
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh dengan metode panjang gelombang berganda lebih besar dari pada dengan metode spektrofotometri derivatif teknik zero crossing, dan kadar
betametason yang diperoleh dengan metode panjang gelombang berganda lebih besar dari pada dengan metode spektrofotometri derivatif teknik zero crossing.
Hal ini bisa disebabkan karena adanya perbedaan pada pengambilan panjang gelombang analisisnya. Pada teknik zero crossing panjang gelombang dipilih oleh
software pada alat UV probe pada spektrum serapan masing-masing yang telah diderivatkan dilakukan dengan mengamati panjang gelombang yang menunjukkan
nilai serapan senyawa pasangannya nol dan nilai serapan senyawa yang lain dan campurannya memiliki nilai serapan sama atau hampir sama. Pada metode
panjang gelombang berganda dilakukan pemilihan panjang gelombang analisis secara variabel bebas oleh si peneliti dimana pemilihan panjang gelombangnya
diambil dari spektrum tersebut mulai memberikan serapan sampai hampir tidak memberikan serapan yang dipilih sebanyak 5 lima panjang gelombang dan pada
metode ini dilakukan perhitungan kadar dengan operasi matriks. Perhitungan statistik kadar deksklorfeniramin maleat dan betametason pada sediaan tablet
O
®
dengan metode panjang gelombang berganda dapat dilihat pada Lampiran 14 halaman 71.
4.9 Hasil Uji Validasi