BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Betametason
Betametason mengandung tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. Menurut Ditjen BKAK., 2014,
Uraian tentang betametason adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Rumus struktur betametason
Rumus molekul Berat molekul
Nama kimia : 9-Fluoro- 11β,17,21-trihidroksi-16β-metilpregna-1,4-
diena- 3,20-dion Pemerian
: Serbuk, putih sampai praktis putih; tidak berbau Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aceton dan
dalam kloroform; larut dalam etanol; sukar larut dalam ete : Atropi lokal, gatal-gatal, hipopigmentasi,
: C
22
H
29
FO
5
: 392,47 : 9-Fluoro-11
β, 17, 21-trihidroksi-16 β-metilpregna-1,4-diena 3,20-dion
: Serbuk hablur, putih sampai praktis putih; tidak berbau : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aceton dan
dalam kloroform, larut dalam etanol, sukar larut dalam eter dan benzen
CH
3
CH
3
CH
3
O OH
OH OH
O H
F H
Universitas Sumatera Utara
Betametason digunakan untuk mengobati alergi dan peradangan lokal, tetapi betametason juga dapat menimbulkan efek samping, antara lain antropi
lokal, gatal-gatal, hipopigmentasi, dermatitis perioral dan alergi, serta infeksi sekunder. Semua kortikosteroid secara oral di absopsi dengan langsung efeknya
baru tampak setelah 4-6 jam, maka untuk efek cepat hendaknya digunakan injeksi dari derivat yang mudah larut. Masa paruhnya berkisar antara 1,5 dan 5 jam, tetapi
bertahan jauh lebih lama. Misalnya: deksametason dan betametason Tan dan Rahardja, 2007.
2.2 Deksklorfeniramin maleat
Deksklorfeniramin maleat mengandung tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. Menurut Ditjen BKAK.,
2014, Uraian tentang deksklorfeniramin maleat adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 Rumus struktur deksklorfeniramin maleat
Rumus molekul : C
16
H
19
ClN
2
. C
4
H
4
O
4
Berat molekul : 390,87
Nama kimia : +-2-[p-
Kloro α-[Dimetilaminoetil]benzil] piridina maleat
Pemerian : Serbuk hablur putih tidak berbau
Susut pengeringan : Lakukan pengeringan pada suhu 65
o
C selama 4 jam sebelum digunakan
Universitas Sumatera Utara
Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam
kloroform, sukar larut dalam benzen dan dalam eter Deksklorfeniramin maleat digunakan sebagai antihistamin. Efek samping
yang ditimbulkan deksklorfeniramin maleat antara lain fertigo, tinitus, lelah, penat, inkoordinasi, kabur, diplopia, euforia, gelisah, tremor, mulut kering,
disuria, palpitasi, hipotensi, sakit kepala, rasa berat dan lemah pada tangan. Deksklorfeniramin maleat setelah pemberian oral atau parenteral, antihistamin
AH1 diabsorpsi secara baik. Efeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal 1-2 jam. Lama kerja antihistamin AH1 setelah pemberian dosis
tunggal kira-kira 4-6 jam. Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru, sedangkan pada limpa, ginjal, otak, otot dan kulit kadarnya lebih rendah Tan dan Rahardja,
2007.
2.3 Metode Umum Pemeriksaan Analisis Campuran Deksklorfeniramin maleat dan Betametason